Song Hyun Mi pov
"Hyun mi-shi, Mirae-shi bisa ikut saya sebentar. Ada yang harus kita bicarakan." ujar ketua alfa one, Lee Hyunsuk.
"Ne, kapten" balasku bersamaan dengan Mirae unni. Kami memanggil ketua dengan sebutan kapten. Mirae unni bilang agar terlihat lebih keren, tapi menurutku sama saja. Tanpa sebutan kapten pun ketua kami memang sudah keren. Ia masih terlihat keren, dulu dan masih sampai sekarang.
"Ada kasus baru, penting sekali." ujar kapten.
"Kasus apa itu?" tanya Mirae unni.
"Pemberontakan sebuah organisasi. Ini bukan organisasi biasa, bisa sangat berbahaya bagi negara. Saya mau kalian untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang organisasi ini. Ini berkas-berkasnya." balas kapten.
"Wah, sepertinya serius sekali kapt. " ujarku.
"Ini bukan organisasi main-main Hyun Mi. Ini organisasi besar, kau tau perencanaan bom bunuh diri empat tahun lalu? Yang hampir saja memporak-porandakan Seoul. Itu semua ulah mereka. " ucap kapten. Aku harus menyesuaikan suasana, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda.
"Sampai sekarang belum terselesaikan? Apa tidak ada satu pun anggota yang tertangkap? " ujar Mirae unni dengan tampang serius.
"Senior kalian telah mencari informasi, tapi belum cukup untuk menyeret mereka ke penjara. Mereka terlalu pintar, tidak memberi celah kesalahan sedikitpun untuk kita. " ujar kapten.
"Oh, lihat. Ada lokasi mereka diberkas ini. Apakah sudah ada yang mencoba pergi kesana?" tanya Mirae unni lagi.
"Sudah. Namun, seperti yang saya bilang tadi, mereka tidak membiarkan celah sedikit pun untuk kita. Berkas-berkas penting sepertinya disimpan dengan baik oleh mereka. " jawab kapten.
"Bagaimana dengan CCTV? Atau alat penyadap?" tanya Mirae unni untuk kesekian kalinya.
"Kita sudah mencoba mencari CCTV. Ada, namun ruangan CCTVnya membutuhkan kode. Bahkan kudengar ruangannya terbuat dari logam yang tebal. Untuk alat penyadap, kita tidak berani, terlalu berbahaya. Teknologi mereka sepertinya tidak kalah jauh dari kita." jawab kapten.
"Saya rasa kasus ini terlalu berat buat kalian. Atau mungkin .. " lanjut kapten.
"Tidak kapt. Aku rasa kami mampu memecahkannya, ya kan unni? Serahkan saja pada kami." ujarku setelah lama berdiam diri. Aku berpikir selama itu. Kasus ini lumayan besar, dan pastinya memiliki resiko yang juga besar. Tidak akan mudah untuk menyelesaikannya.
"Ok, kalau kalian mau. Silahkan ambil kasus ini. Dan ingat! Jangan turun tangan sendiri, tugas kalian hanya mencari informasi. Untuk masalah lapangan biar polisi yang menangani, ingat itu. " kata kapten tegas.
"Iya, kami mengerti" ujarku.
"Aku tidak main - main kali ini. " balas kapten. Aku membalas dengan menggerakkan tanganku membentuk OK.
"Mirae-shi, boleh aku berbicara berdua dengan Hyun Mi ?" tanya kapten. Berdua? Apakah aku melakukan kesalahan?.
"Ya, saya permisi kapten" ujar Mirae unni sambil membungkukkan badan. Setelah Mirae unni keluar kapt melihatku intens.
"Apalagi kapt? Apa aku melakukan kesalahan? " tanyaku.
"Kau yakin dengan keputusanmu? Sekali lagi ku katakan ini bukan main-main Hyun Mi-ya." ujarnya. Aku rasa bahasa informalnya sudah keluar sekarang.
"Kapt, aku serius. Jangan khawatir, aku bukan anak kecil yang selalu kau marahi lagi. Aku sudah 19 tahun. Kau yang paling mengenalku, kau percaya padaku kan?" jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret agent couple
Teen FictionPertemuan yang awalnya biasa - biasa saja berubah menjadi luar biasa. Yang awalnya menyebalkan berubah menjadi menyenangkan. *Choi Wijae* Pertama kali aku melihatnya, kupikir dia masih sekolah. Bukan salahku, memang tubuhnya saja yang masih immature...