nineteen (19)

65 16 9
                                    

Bandara udara internasional Pearson Toronto

"Aku baru saja tiba" ucap Jungkook yang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon

"...."

"Aku akan menghubungi mu lagi saat aku sudah sampai di apartemen yang kau maksud"

"...."

"Terserah padamu saja...aku hanya ikut dengan mu"

"...."

"Bisakah kita membicarakan soal pertunangan nanti saja...aku ingin berlibur di negara ini dulu"

"...."

"Baiklah aku tutup telponnya...sampai ketemu nanti malam"

Jungkook mengakhiri telponnya, ia terus melangkah tanpa memperhatikan jalan di depannya karena saat ini Jungkook sedang berusaha membuka resleting tasnya yang sedikit macet hal ini membuat Jungkook tak sengaja menabrak seseorang di hadapannya

"Maafkan saya tuan" ucap Jungkook , pria itu kembali berdiri setelah mengambil ponselnya yang terjatuh

"Tidak Masa.... Jungkook" ucap taeyong tersenyum

"Taeyong...apa kabarmu" ucap Jungkook langsung memeluk taeyong

"Kabarku baik... bagaimana dengan mu" tanya taeyong setelah Jungkook melepaskan pelukannya

"Aku juga baik...kau datang bersama siapa" tanya Jungkook

"Aku datang bersama anak dan istri ku" jawab taeyong tersenyum

"Akhirnya aku bisa melihat Soo lagi... sejujurnya aku merindukan Soo tapi dia sudah bahagia bersama keluarga kecilnya" batin Jungkook

"Apa kau datang untuk berlibur" tanya taeyong

"Aku datang untuk merancang baju untuk hari pertunangan ku" jawab Jungkook

"Wah kau akan menikah rupanya... selamat ya" taeyong tersenyum

"Chagia ayo kita pergi sekarang" ucap yoora yang baru saja tiba , Jungkook mengerutkan keningnya

"Ohiya yoora ini Jungkook dan Jungkook ini yoora istriku" ucap taeyong , yoora membungkuk hormat begitu juga dengan Jungkook

"Bukankah dulu kau pergi bilang akan menikah dengan Choi Sooyoung" tanya Jungkook

"Kami membatalkan pernikahan itu...Soo tidak bahagia dan juga tujuan ku saat itu ingin membuat Soo menderita" jawab taeyong menunduk

"Aku dengar Soo saat itu sedang mengandung...apa itu anakmu" tanya Jungkook lagi , taeyong tertawa

"Tentu saja bukan...aku bahkan tak pernah berciuman dengan nya apalagi sampai menyentuhnya" jawab taeyong seketika Jungkook terdiam mematung

"Jadi Soo berkata yang sebenarnya...apa yang telah ku lakukan aku telah meragukan keberadaan anakku sendiri" batin Jungkook

"Kalau begitu kami pergi dulu ya" ucap taeyong , Jungkook mengangguk

"Soo kau dimana... maafkan appa sayang" tak sadar Jungkook meneteskan air matanya setelah kepergian taeyong

***

"Minha terima kasih telah memberiku kesempatan untuk merancang gaun pertunangan mu" ucap Soo tersenyum

"Eonnie aku hanya akan memakai gaun yang kau buat" kata minha

"Kapan calon suami mu akan kemari" tanya Soo

"Mungkin saja besok eonnie...dia ingin beristirahat hari ini" jawab minha

"Besok pesta ulang tahun si kembar...kau harus datang bersama calon suamimu itu" kata soo , minha tersenyum lalu mengangguk

"Tentu saja aku akan datang ke pesta ulang tahun keponakan ku...kau itu adalah kakakku" minha memeluk Soo erat

"Minha ku harap kau tidak menangis oke" Soo membalas pelukan minha

Minha adalah adik dari soera wanita yang telah mendonorkan jantungnya untuk soo, saat itu soera tidak memiliki waktu yang lama untuk hidup karena kanker yang di deritanya sudah semakin parah, minha mendengar pembicaraan Irene dengan Sehun tentang donor jantung minha berfikir untuk mendonorkan jantung kakaknya untuk Soo agar jantung kakaknya masih bisa berdetak walaupun dalam tubuh orang lain, dan sekarang minha sangat menyayangi Soo begitu juga sebaliknya

***

Sojun dan Sojin berjalan sembari menikmati permen kapas yang ada ditangannya , saat ini mereka berdua sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan , Sojin menghentikan langkahnya lalu menahan tangan sojun

"Eonnie... lihatlah ada seseorang yang duduk di kursi kita" ucap sojin menunjuk ke arah pria yang sedang duduk di kursi yang di maksud Sojin

"Wah berani-beraninya dia duduk di kursi kita...ayo kita usir Ahjusshi itu" sojun menarik tangan sojin berjalan mendekati pria itu

Sojun dan Sojin sudah berdiri di hadapan  pria yang sedang duduk sembari memejamkan matanya, sojun menghentakkan kakinya sembari melipat kedua tangannya , sojin mendekat lalu menarik jaket pria itu , pria itu terkejut saat merasa ada yang menarik jaketnya ia menatap bergantian kedua gadis kecil yang ada dihadapannya.

"Ahjusshi kenapa kau duduk di kursi kami" ucap sojun menatap pria itu tajam

"Ini kursi kami...kau tak boleh sembarang main duduk saja" kata sojin ikut menatap tajam pria itu

"Gadis kecil tenanglah dulu...aku tak tau kalau ini kursi kalian" ucap pria itu lembut

"Sekarang carilah kursi lain" kata sojun

"Bagaimana kalau kalian saja yang mencari kursi... Ahjusshi sudah nyaman berada di tempat ini"

"Heh enak saja" sojun kembali menatap tajam pria itu

"Calon appa menyuruh kami menunggu disini...kalau kami pindah nanti dia pusing mencari kami" kata sojin

"Baiklah bagaimana kalau Ahjusshi menemani kalian di sini sampai calon appa datang untuk menjemput kalian" ucap pria itu , sojun dan Sojin saling menatap satu sama lain

"Hmm baiklah" ucap Sojin dan sojun bersamaan lalu naik ke atas kursi

"Siapa nama kalian gadis kembar" tanya pria itu

"Namaku sojun" jawab sojun tersenyum

"Kalau aku Sojin" jawab sojin tersenyum

"Baiklah sojun dan Sojin kalian bisa memanggil ku Ahjusshi Jungkook" ucap Jungkook tersenyum

"Kau tampan Ahjusshi" sojun menatap Jungkook tanpa berkedip

"Kau juga cantik sojun...kau mengingatkan ku pada mantan kekasih ku"

"Wah kau jadi gamon" sojun terkekeh

"Aish kau ini masih kecil tapi sudah tau gomon itu apa...pasti eomma kalian sangat cantik dan pintar" tanya Jungkook

"Eomma kami sangat cantik dan juga pintar...dia eomma terhebat" jawan Sojin

"Calon appa kalian kenapa lama sekali...dia meninggal gadis kecil seperti kalian di tempat ramai seperti ini" ucap Jungkook

"Entahlah...dia cuma bilang kami harus tetap menunggu di sini" kata sojun

"Kenapa aku merasa nyaman dengan anak ini" batin Jungkook

*

*

*

To be continued

Kek kurang jelas part ini

Next part

Get Your Love SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang