three ( 3 )

105 18 6
                                    

Morning..

Hari ini Soo bangun lebih lama karena ia tau kalau hari ini tidak ada kelas, hari ini ia hanya akan menemui sahabatnya sekaligus dokter pribadinya.......

*

*

"Dimana Soo?" tanya Ny. Choi pada salah satu pelayan di rumahnya.

"Nona muda sepertinya masih tertidur Nyonya" jawab pelayan itu sopan sembari menundukkan kepalanya.

"Pergilah dan bangunkan dia, hari ini dia akan melakukan pemeriksaan" Perintah Ny. Choi pada pelayan itu.

"Baik nyonya" pelayan itu menunduk sopan dan perlahan pergi dari ruang makan.

"Jongin apa kemarin kau lupa menjemput adikmu?" tanya Ny. Choi pada putranya sembari memakan sarapannya.

"Nee eomma, kemarin aku sangat sibuk aku lupa menjemput nya" jawab jongin.

Ny. Choi menghela nafas pelan "Lain kali jika kau tidak bisa menjemputnya kau harus katakan padanya, kau taukan adikmu itu punya masalah dalam dirinya, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya saat itu?"

"Maafkan aku eomma, lain kali aku akan memberi tau nya jika aku tidak sempat untuk menjemput" jawab jongin.

*

*

Kini pelayan itu tengah berdiri di depan pintu kamar Soo, ia tau betul jika Soo tidak suka di ganggu saat dia sedang tertidur atau beristirahat, dengan rasa ragu ia mulai mengetuk pintu kamar Soo perlahan.

"Nona muda" panggil pelayan itu sembari mengetuk pintu kamar Soo.

Soo kini membuka pintu kamar nya, kali ini ia tak marah karena ia sudah bangun dan Sudah bersiap-siap sejak tadi.

"Ada apa?" tanya Soo dengan wajah dinginnya namun masih terlihat cantik.

"Nyonya ingin anda bergabung dengannya untuk sarapan" jawab pelayan tersebut dengan kepala menunduk, ia sama sekali tidak berani menatap Soo secara langsung.

"Hmm baiklah" Soo berjalan meninggalkan pelayan itu.

*

*

"Hyung apa kita benar-benar harus pergi?" tanya Jungkook pada sahabatnya yang Sudah ia anggap seperti kakak sendiri.

"Nee kita akan pergi, aku ingin melihat pameran itu" jawab Yoongi sambil memakan sepotong roti.

"Tidak bisakah kau pergi sendiri saja? aku tidak suka berada di tempat ramai seperti itu" ucap Jungkook kesal.

"Aku ingin kau menemaniku" jawab yoongi tak terbantahkan.

"Aish baiklah, tapi kau harus berjanji tidak akan lama nanti" ujar Jungkook menatap Yoongi serius.

Yoongi berdecak "Hm, nanti ku usahakan" jawabnya.

*

*

Kini soo sudah berada di ruang makan, ia langsung duduk di sebelah kakaknya dengan wajah sedikit di tekuk, ia kesal pada kakaknya karena lupa menjemput nya kemarin hingga membuat dia menunggu lama.

"Apa kau masih marah padaku?" tanya jongin yang kini sudah menatap adiknya.

"Ck, aku tidak marah. Hanya saja aku merasa kecewa kau lupa menjemput ku kemarin" jawab Soo tanpa melihat ke arah jongin.

"Maafkan oppa nee?" ucap jongin sembari memegang kedua telinganya dengan wajah memohon layaknya seekor kucing yang berharap di maafkan oleh majikannya.

Soo tidak mempedulikan Jongin yang kini tengah memohon padanya.

"Apa oppa tau? aku menunggu begitu lama, aku ingin menelpon supir tapi ponselku sedang mati" ucap Soo sembari mulai memakan makanannya.

"Oppa Janji tidak akan mengulanginya lagi" ucap jongin meyakinkan Soo.

"Aku tak mau memaafkanmu" jawab Soo cuek.

"Apa oppa harus berlutut di hadapan mu agar kau mau memaafkan oppa?" Tanya Jongin kemudian berdiri dari tempat duduknya.

Soo yang mendengarnya sontak terkejut dengan perkataan jongin dan langsung menatap kakaknya itu, ia tak akan pernah bisa membuat kakaknya berlutut di hadapan nya.

"Apa oppa bercanda hah? Oppa tau kan aku tidak akan pernah bisa melihat oppa berlutut di hadapan ku" ucap Soo yang langsung memeluk kakaknya itu..

"Oppa tau itu, kau adikku yang paling aku sayang" ucap jongin sembari mengelus rambut Soo.

*

*

Hari ini Soo merasa sangat bosan, ia sangat rindu ingin bertemu dengan Jungkook, ia selalu saja memikirkan namja tampan itu.

"Ya ampun aku ingin sekali bertemu dengan Jungkook" ucap Soo memikirkan wajah Jungkook namun dengan mata yang fokus pada layar televisi.

Tiba-tiba saja ponsel Soo berbunyi, Soo langsung meraih ponselnya dan melihat siapa yang sedang menelpon, Soo langsung mengangkat teleponnya karena yang menelpon adalah Reyna-sahabatnya.

"Ada apa?" Tanya Soo ketika sambungan telepon sudah terhubung.

"Apa kau sibuk" jawab Reyna dari seberang sana.

"Tidak" ucap Soo dengan nada seperti biasanyam

"Ayo kita ke pameran, aku dengar pameran itu sangat bagus" ajak Reyna pada Soo.

Soo nampak berpikir kemudian ia mengangguk pelan meski ia tahu kalau Reyna tidak bisa melihatnya "Hmm baiklah, aku akan bersiap-siap dulu" ucap Soo.

"Aku akan menjemputmu nee" jawab Reyna.

"Hm" kini Soo langsung mengakhiri teleponnya secara sepihak.

*

*

Jungkook dan yoongi kini Sudah berada di pameran itu, yoongi sangat menikmati suasana tempat pameran tersebut tapi tidak dengan Jungkook yang hanya menunjukkan wajah malasnya.

"Hyung ayo kita pulang saja" ucap Jungkook mulai risih dengan tatapan-tatapan memuja gadis-gadis di sekitarnya.

"Kita baru saja sampai dan kau sudah ingin kembali?" Tanta yoongi tidak menyangka dengan permintaan Jungkook.

"Tempat ini sangat membosankan" ucap Jungkook berdecak.

"Makanya buat tempat ini jadi tidak membosankan" jawab yoongi terkesan mengabaikan.

Kini Jungkook hanya bisa membuang napas lelah, ia benar-benar bosan berada di tempat seperti ini. Apalagi orang-orang nampak berdesak-desakan membuatnya ikut-ikutan merasa sesak. Ia pun memilih diam dan terus mengikuti yoongi yang entah berniat melangkah kemana.

*

*

Kini Soo dan Reyna juga sudah berada di tempat pameran itu, ia tidak tau kalau yoongi dan Jungkook juga ada di tempat yang sama mereka pijaki sekarang.

"Ku harap kau tidak bosan" tutur Reyna pada Soo.

Soo mengangguk "Hari ini moodku sedang baik, jadi aku akan berusaha menikmati suasana ini" jawab Soo tenang.

"Apa kau membawa obatmu?" tanya Reyna yang kini sudah menatap Soo.

"Sepertinya aku membawanya" jawab Soo dengan anggunnya.

"Di sini banyak sekali orang, jika kau merasa aneh segera katakan padaku nee" pinta Reyna dan Soo hanya mengangguk saja.

*

*

*

To be continued

Next part........

Get Your Love SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang