05.

316 38 10
                                    








Wendy melepaskan pegangan Rosé di lengannya

"Rosé tunggu Jennie dulu, kasian noh dia lari-larian" ucap Wendy membuat Rosé menoleh belakang melihat Jennie berlari untuk mencapai tempatnya.

"Niat banget ya ngejar sampai sini" ucapan Rosé ditatap tajam Jennie.

"Orang yang kamu bawa milik aku gimana ga ngejar huh" Jennie menarik Wendy dan memeluk erat lengannya.

"Pinjam sebentar aja"

"Kamu kira barang apa"

"Posesif banget Tuhan"

"Biarin"

"Sssh berhenti debat mending kita masuk isi perut" Wendy menarik tangan mereka ke dalam restoran.

.

"Serius kita di tinggal disini" kata Lisa.

"Ya enggak lah, kita samperin mereka aja, gimana ?" ucap Sehun diangguki mereka.

Sehun, Joy, Lisa, Jisoo, dan Yeri memutuskan untuk mendatangi Wendy, Rosé, Jennie, di restoran.


...



Joohyun keluar dari mobil. Sampai di depan pintu dia melihat seorang pria disana. Joohyun menghela napas sebelum menghampiri pria itu.

"Apa lagi yang kamu lakukan disini ?" Tanyanya dengan tenang.

Pria itu berbalik dan mata nya bersinar bahagia melihat wanita di belakangnya.

"J-joohyun" dari nada pria tersebut terdengar tidak bisa menahan kebahagiaan.

Joohyun hanya mengangkat sebelah alisnya sebagai balasannya.

Pria itu ingin meraih tangan nya. Tapi di tepis langsung oleh Joohyun.

"Kita sudah tidak ada urusan lagi, Bogum"

"T-tapi"

"Tidak ada tapi tapian lebih baik anda pergi dari sini, dan tidak usah muncul dihadapan saya lagi."

"Satu hal lagi, maaf dulu saya hanya memanfaatkan Anda untuk membantu meyakinkan perasaan saya terhadap orang yang saya cintai. Dan hasilnya ternyata saya memang hanya mencintainya dan tidak akan bisa hilang. Jadi jangan berharap anda bisa mencuri perhatian saya, karena hasilnya saya akan seperti memanfaatkan anda. Lebih baik anda tidak berharap dan mencari wanita yang menerima anda dengan tulus" Irene menahan air mata yang akan jatuh dan berbalik masuk rumah.

Pria di luar hanya menatap tercengang. Dia tau dia tidak punya harapan lagi untuk mengejarnya. Kenapa dia bisa bodoh? Karena dia mencintainya.

"Baik jika itu mau kamu, aku akan berusaha melupakan mu joohyun-ah" pria tersebut menatap rumah itu untuk terakhir kalinya dan meninggalkan nya setelah itu.

Di balik pintu Joohyun menangis sejadi-jadinya. Merasa bersalah mengapa dirinya bisa menjadi manusia tidak tau diri. Memanfaatkan orang yang tulus kepadanya.


_

"Ah kenyangnya!" Ujar Rosé sambil mengusap perutnya yang sudah terisi penuh.


"Gimana ga kenyang daritadi aja kamu pesan makanan banyak banget" ngeri Joy memandang piring yang tersusun seperti gunung.


"Ya gapapa lah banyak juga, kan kita punya ATM berjalan." Kata Rosé kembali di pelototi oleh Jennie.


"Jangan memanfaatkan pacarku di atas keserakahanmu Rosé."


"Siapa yang memanfaatkan Wendy oppa, memang benar kan yang membayar ini semua oppa." Rosé melirik Wendy.


"Lama-lama kamu ngeselin banget" ungkap Jennie sambil mengepalkan tangannya.


Yeri, Sehun, Jisoo, Lisa, dan Wendy yang melihat kepalan erat tangan Jennie. Meneguk ludah dengan kasar berkeringat dingin merasa suasana menjadi tegang.


"Wendy, cepat pisahkan sebelum Jennie menyerang Rosé." Bisik Sehun.

"Baik" balas Wendy sambil berusaha keras menutupi nada suaranya yang bergetar.


"Jennie, Rosé, berhenti saling menatap seperti ingin membunuh satu sama lain, daripada disini lanjutinya di villa aja. Aku mau bayar dulu. Jisoo, Sehun, yerimie, Joy, Lisa, kalian pulang duluan jangan lupa bawa Jennie dan Rosé." Wendy melegang ke kasir untuk membayar.


"Jen, ayo kita balik ke villa!" Ajak Jisoo sambil menggandeng tangan Jennie.


"Tapi itu w--"


"Sudah biarkan saja, sekarang kita pulang."

"Rosé Unnie, kamu tidak ada takutnya apa sama Jen Unnie?" Tanya pelan Yeri agar tidak kedengaran kakaknya.


"Jujur aku takut bahkan tadi aku sempat menahan pipis melihat tatapan matanya yang tajam seperti ingin menusuk jiwaku." Jawab Rosé.


"Terus kenapa kamu malah makin menantang dia"


"Ya biar gak malu di depan Wendy oppa"


"What? Kamu ada perasaan sama oppa"


"Bukan gitu Yer, maksud ku kan dia laki-laki, jadi aku ga mau malu-maluin di depannya."


"Lalu ahjussi Sehun unnie anggap apa, Perempuan? Jelas-jelas dia juga laki-laki tapi kamu hanya menyebutkan nama oppa"


"Iya juga ya" Rosé terkekeh dengan ucapan Yeri.



______

I FOUND YOU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang