2. Prince

241 71 6
                                    

Sebuah mansion mewah berdiri megah di hadapan Kyungsoo. Sekarang ia tahu kenapa seorang Kim Junmyeon bisa bersikap begitu tinggi hati. Pria itu memang benar-benar kaya, bahkan bisa dibilang dia seorang konglomerat.

"Apa yang kau lakukan sampai bisa memiliki mansion semewah ini?"

"Ada banyak hal di laut yang bisa dimanfaatkan. Lalu hewan hewan di laut bumi ternyata lebih ramah dari dugaanku," sahut Junmyeon.

"Kau bicara dengan ikan?" Kyungsoo membulatkan matanya penasaran.

"Kami berbagi perasaan yang sama. Ketika berada di dalam air aku bisa merasakan semuanya, entah itu binatang, tumbuhan atau manusia sekalipun. Aku bisa mendengar mereka dan memahami mereka," jelas Junmyeon.

"Kekuatan yang mengagumkan," gumam Kyungsoo.

"Kau mengatakan itu padaku saat kau sendiri mampu menaklukkan dua Eternals Stone sendirian." Junmyeon tertawa kecil sambil berlalu. "Kau jauh lebih hebat Doh Kyungsoo, kau hanya tidak tahu betapa hebatnya dirimu." Junmyeon meneruskan perkataannya sambil berjalan.

Kyungsoo tak bicara lagi sesudahnya. Ia hanya diam dan mengikuti Junmyeon yang menunjukkan kamar untuknya. Setelah itu, Kyungsoo juga dibawa ke sebuah ruangan khusus yang isinya peralatan canggih. Ada tiga orang yang mengoperasikan semua komputer dan peralatan di sini.

"Wah! Apa dia sepertimu bos?" Seorang pemuda langsung bangkit.

"Dia manusia, sama seperti kalian." Junmyeon menjawab dengan santai. "Kyungsoo, ini tim kecil yang aku punya. Mark Lee, Amber Liu, dan Irene Bae. Mereka yang membantuku menemukanmu," jelas Junmyeon.

"Salam kenal hyung! Aku sudah mengamatimu sejak lama, kau benar-benar keren!" Mark langsung menjabat tangan Kyungsoo.

"Hei bro! Kau susah juga dilacak ya!" Amber melambaikan tangan.

Kyungsoo hanya tersenyum kikuk. Ia tak tahu jika Junmyeon bekerja dengan orang lain selain para pelayan dan pengawalnya tadi. Berbeda dengan Amber dan Mark yang terlihat lebih ramah, Irene punya sorot mata yang tegas dan hanya memberikan senyum tipis.

"Selamat datang Doh Kyungsoo. Aku harap kau bisa bekerjasama dengan kami, kami membutuhkanmu di sini."

"Iya, tentu aku akan bekerjasama." Kyungsoo menjawab Irene dengan tegas juga.

"Terima kasih." Irene tersenyum lagi lalu pergi ke kursinya.

Kyungsoo menoleh pada Junmyeon, tetapi pria itu malah tersenyum memandangi Irene. Sampai akhirnya ia sadar Kyungsoo sedang memandanginya dan Junmyeon mengajak Kyungsoo untuk pergi.

"Jangan cemas dengan Irene. Kepribadiannya memang begitu, dia itu mantan agen rahasia pemerintah. Dia otak dari semua rencana dan strategi yang kami buat selama ini." Junmyeon menjelaskan sambil membawa Kyungsoo ke halaman belakang.

"Memangnya apa yang kalian hadapi selama ini?" Kyungsoo jadi ingin tahu.

"Saat kau dan teman-temanmu sibuk mengurus Garda dan pasukan kecilnya. Aku punya urusan sendiri dengan penyusup yang membawa serum Vervion. Aku rasa Lord Moltus memanfaatkan Garda agar mata kita hanya fokus kesana tanpa melihat ke arah lain." Junmyeon menatap jauh dari teras belakang mansionnya tersebut.

Kyungsoo tidak mengetahui hal ini. Ia berpikir jika Garda hanyalah satu-satunya masalah yang membuat Seoul sempat luluh lantak. Rupanya Lord Moltus juga mengutus jenderalnya yang lain untuk merongrong keamanan bumi dari dalam.

"Kami tidak mengetahui jika ada kekacauan lain di sini," ungkap Kyungsoo.

"Masalah ini ditutup rapat-rapat. Orang-orang yang terlibat adalah para petinggi, jadi mereka sangat berhati-hati. Namun, mereka mulai mendapatkan cara untuk membawa ini ke publik, dengan menggunakanmu." Junmyeon menyampaikan fakta yang cukup mengejutkan.

Royal Cavelier: Prince of The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang