2. Perpisahan

625 93 16
                                    

Sudah hampir 5 tahun sejak aku berada didunia ini, lebih tepatnya besok ulang tahunku jadi akan 5 tahun aku didunia ini.

Sekarang namaku bukan lagi Ryozaku Ryo tapi sekarang sudah berubah menjadi Hyoudou Karma, jika kalian bertanya kenapa nama panggilanku masih sama dengan nama Karma dari Ansatsu Kyoushitsu, aku tidak tahu.

Ok lanjut kecerita, sekarang aku lagi dirumahku bersama Hyoudou Mikki dan Hyoudou Gorou yang sekarang aku panggil ayah dan ibu di meja makan karena sekarang sedang sarapan pagi.

Sekarang aku akan masuk sekolah dasar bersama Hyoudou Issei protagonis dalam seri ini dan juga adikku, dia lahir 15 menit setelah aku lahir, perlu diingatkan aku dan Issei bukan anak kembar.

Aku memiliki penampilan seperti Akabane Karma dan juga mungkin beberapa sifatnya,

Sedangkan untuk Issei entah mengapa dia menjadi sangat mesum sama seperti didalam ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan untuk Issei entah mengapa dia menjadi sangat mesum sama seperti didalam ceritanya.

Aku dan Issei sarapan untuk berangkat sekolah karena ini hari pertama kesekolah, selesai sarapan aku dan Issei langsung pergi kesekolah sambil mengobrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku dan Issei sarapan untuk berangkat sekolah karena ini hari pertama kesekolah, selesai sarapan aku dan Issei langsung pergi kesekolah sambil mengobrol.

"Aniki, apa disekolah nanti ada banyak cewek beroppai besar" tanya Issei dengan mata berbinar tapi kubalas dengan pukulan ke kepala.

*Buugh

Sambil memegang kepalanya Issei memprotesku "ugh.. aniki, kenapa kau memukulku" tanya Issei yang memegang kepalanya sambil mengeluarkan sedikit air mata.

"Hahh... Kenapa kau jadi mesum seperti ini Issei, padahal dulu kau itu anak yang sangat polos" jawabku mengingat saat Issei kecil dia sangat polos dan selalu mengikutiku.

Diperjalanan itu Issei terus menerus memprotesku tapi aku hanya menutup telingaku, saat sampai disekolah aku dan Issei memasuki kelas yang sama dan juga aku melihat teman lama kami yaitu Shido Irina, meskipun dia seorang gadis tapi penampilannya yang tomboi membuat dia seperti laki-laki.

'sekarang aku mengerti kenapa Issei tidak bisa mengingat Irina sebagai perempuan' kataku dalam hati sambil melihat kearah Irina, Irina berbalik kearah ku dan menyapaku dengan lambaian tangan akupun menyapanya dengan senyuman.

Setelah itu aku belajar dikelas, satu kata yang akan kuucapkan bila aku bisa mengucapkannya 'membosankan' kataku sambil bergumam pelan, setelah selesai mendengar pelajaran dari guru bel istirahat berbunyi.

*Ding dong

Aku langsung keluar setelah mendengar itu dan berjalan menuju ke kantin, saat diperjalanan aku bertemu dengan Irina dia pun menanyakan banyak hal kepadaku.

"Karma nii-san, apa kau ingin pergi ke kantin?" Tanya Irina kepadaku

"Ya, apa kau ingin ikut Irina?" Jawabku dan menanyakan lagi ke Irina

"Ya!" Jawab Irina dengan semangat

Aku pun berjalan menuju kantin dan membeli sekotak susu strawberry dengan roti yakisoba, setelah selesai aku berjalan menuju taman sekolah diikuti dengan Irina dan Issei yang kebetulan melihatku saat keluar dari kantin.

Aku memakan roti yakisoba itu dengan ekspresi senang 'aah.. yakisoba memang enak' saat aku, Issei, dan Irina sedang makan, Irina mengajukan pertanyaan yang membuat Issei bingung.

"Karma nii-san, kalau aku pergi apa kau akan sedih?" Saat mendengar itu aku dan Issei yang sedang makan langsung berhenti "ap.. apa yang kau katakan Irina?" Kata Issei dengan nada terpatah-patah.

Aku yang melihat itu hanya diam dan Irina melanjutkan perkataannya "aku dan orang tuaku akan pindah keluar negeri" Irina mengeluarkan sedikit air mata saat mengatakan itu, aku yang melihatnya hanya bisa menepuk kepalanya "aku akan sedih tapi aku juga senang, karena Irina akan bisa bertemu banyak orang" kataku dengan senyum saat tanganku masih menepuk kepalanya.

Irina yang mendengar perkataanku tersenyum sambil menangis dan Issei yang mendengar Irina akan pergi menangis seakan tak percaya dengan kata-kata Irina, sekolah berlanjut hingga selesai, aku mengatakan kepada Irina dan Issei untuk pulang terlebih dahulu karena aku ada urusan.

Saat Irina dan Issei telah pergi aku datang ke pusat perbelanjaan di kota Kuoh, aku mencari hadiah yang cocok untuk perpisahan dengan Irina besok "Hhmm... Itu.." aku melihat sepasang kalung berbentuk salib dengan warna hitam dan putih, saat melihat itu aku berpikir kalau ini cocok dengan Irina soalnya dimasa depan dia akan menjadi Exorcists jadi aku membeli sepasang kalung itu dan langsung pulang kerumah.

Keesokan harinya–

Sekarang adalah waktu dimana Irina akan pergi jadi aku akan memberikan hadiah ini dulu, orang tuaku juga baru mengetahui kalau orang tua Irina akan pergi dan mengucapkan perpisahan sedangkan Issei menangis karena kehilangan teman masa kecilnya.

Aku yang melihat Irina sedih berjalan kearahnya lalu menepuk kepalanya "jangan sedih Irina, ini hadiah dariku supaya kau ingat pada kami" kataku sambil memberikan kalung berbentuk salib "i..ini, kalung?" Irina yang melihat hadiahku mulai mengeluarkan air mata lagi.

"Iya ini kalung, sebenarnya kalung ini ada dua yang satu bewarna putih sedangkan yang lainnya bewarna hitam" kataku sambil mengangkat kalung salib bewarna putih "yang bewarna putih ini akan aku berikan ke kamu Irina" kataku sambil memberikan kalung yang putih dan mengambil yang satunya dari saku celanaku "dan yang ini akan kupakai" saat aku mengucapkan itu sepertinya aku melihat Irina sedikit memerah sebelum tersenyum senang ke arahku.

"Kalau begitu pakaikan kalungnya" aku menuruti perkataan Irina saat dia meminta untuk memakaikan kalungnya, setelah selesai aku juga memakai kalungku supaya dia mengingatku "baiklah selesai" aku tersenyum dan ayah Irina atau paman Shido tersenyum lembut sebelum berkata "Irina ayo berangkat sebelum kita ketinggalan pesawat" Irina yang mendengar perkataan itu mengangguk dan berjalan ke arahku sambil berkata "ini hadiah dariku" dia mencium pipiku dan langsung berlari kearah orang tuanya.

Aku yang melihat itu tersenyum tapi bukan karena ciuman Irina, aku tersenyum karena layar didepanku ini "akhirnya semuanya akan dimulai" kataku sambil melihat layar yang mengambang didepanku dengan tulisan.

[Ryozaku Ryo bantuan anda sudah dirimkan, bantuan yang dikirimkan berupa System Group Chat yang terhubung ke berbagai dunia dan akan mulai mengundang berbagai karakter saat anda berumur 15 tahun, tapi kalau anda belum berumur 15 tahun anda masih bisa memakai shop dan mendapatkan poin harian dengan login atau menjalankan misi pribadi]

================================
Bagaimana?, Kalau ceritanya salah maafkan author soalnya udh lama banget nonton anime High School DxD jadi udh hampir lupa sama jalan ceritanya, tapi author masih usahain buat nginget jalan ceritanya kok.

Ok segitu dulu pesan dari author LaXisTheFanfic, janne minnasan..
================================

I Have Group Chat System In DxDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang