Sekarang aku sudah selesai bersiap "baiklah aku beli tiket teleportasi dulu" aku membeli tiket teleportasi di shop harganya lumayan murah menurutku hanya 10 poin, sepertinya efek diskon bekerja.
"Sekarang saatnya berteleportasi" aku merobek kertas itu sambil membayangkan tempat laboratorium klan Naberius, saat merobek kertasnya lingkaran teleportasi bewarna merah kehitaman-hitaman muncul dibawah kakiku dan langsung membawaku pergi ke tempat klan Naberius.
"Ught.. kepalaku" kepalaku menjadi sakit akibat teleportasi dan setelah meredakan rasa sakitnya dengan menggunakan mana aku baru menyadari dimana aku sekarang "tunggu?!.. dimana ini?, Bukankah harusnya aku di laboratorium klan Naberius!?, Kenapa jadi di hutan" Yap sekarang aku dihutan yang malah tidak tau ada dimana.
"Aahh... Sudahlah aku akan mencarinya saja!" Aku mencarinya dengan kecepatan Mach 20 dan menemukan sebuah bangunan yang sepertinya adalah laboratorium klan Naberius, jadi aku memasang bom di tempat itu dengan cepat dan sangat berhati-hati karena aku ingin melihat wajah orang-orang klan Naberius saat laboratoriumnya meledak dengan sempurna
Sesudah aku memasang bomnya aku pergi dari sana dan ingin memasuki laboratorium untuk menemukan Shirone terlebih dahulu, tapi sebelum aku memasuki laboratoriumnya, aku melihat ada orang(?) yang sedang berlari karena dikejar-kejar orang(?) Dibelakangnya, 'tunggu sepertinya aku kenal orang yang dikejar itu' aku mengamati lagi dengan teliti dan ternyata yang dikejar adalah Shirone.
Aku yang melihat itu langsung menunjuk para pengejar yang sepertinya berasal dari laboratorium, saat aku menunjuk para pengejar itu aku mulai mengumpulkan mana ke jari telunjukku dan mengkompresnya menjadi seperti paku.
Setelah selesai mengkompresnya aku mulai menembakkannya berkali-kali sampai akhirnya orang(?) Yang mengejar Shirone terbunuh tanpa sisa, "Fwooh.. ternyata bagus juga" kataku sambil meniup jari telunjukku yang berasap akibat mengkompres mana.Puas dengan bergaya, aku langsung menuju kearah Shirone yang tampaknya sedang bingung dengan apa yang terjadi "Yoo.. apa kau baik-baik aja?" Kataku sambil tersenyum.
*PoV Shirone*
Namaku Shirone aku seorang Nekoshou yang sangat langka bersama dengan kakakku, suatu hari ada iblis yang membawa kami ketempat yang aku dan kakakku tidak ketahui kemudian salah satu diantara mereka memasukan sesuatu kedalam tubuh kakakku.
(A/N: yang dimasukan itu Evil piece uskup, ya)
Sekarang sudah berhari hari berlalu sejak aku dan kakakku tiba disini "Nee-chan.. apa Nee-chan ingin pergi lagi?" Entah kenapa akhir-akhir ini kakakku selalu pergi ketempat yang tidakku ketahui dan bila aku bertanya seperti tadi pasti dia akan menjawab "Shirone.. Nee-chan hanya pergi sebentar, nanti Nee-chan akan kembali lagi" selalu jawaban yang sama berulang kali.
Aku menghawatirkannya karena setiap kakakku ingin pergi wajahnya terlihat sangat menderita, tapi aku tidak bisa menghentikannya karena aku sangat lemah.
Tiba-tiba saat kakakku pergi aku mendengar suara ledakan, segera aku langsung berlari menuju tempat ledakan itu tapi yang kulihat adalah kakakku yang sudah berubah dan beberapa mayat berserakan di sekitarnya.
Aku yang melihat itu menjadi takut kepada kakakku, saat aku sedang ketakutan kakakku melihat kearahku dan berlari kesana, saat aku mengira kalau kakakku akan membunuhku aku ketakutan tapi ternyata dia hanya melewatiku.
Sudah beberapa tahun berlalu sejak kakakku kehilangan kendali atas dirinya, aku sempat mendengar beberapa peneliti yang katanya kakakku kehilangan kendali karena kekuatannya, saat aku mendengar itu aku mulai takut kehilangan kendali juga atas diriku yang membuatku tidak pernah memakai kekuatan nekoshou ku.
Suatu hari aku dipanggil dengan beberapa anak lainnya, tapi ada kecelakaan di tempat tujuanku yaitu seorang iblis mengamuk yang menghancurkan pintu besi didepanku dan tembok disampingnya.
Aku yang melihat apa yang ada didepanku sangat terkejut karena ada banyak mayat disana, karena terlalu ketakutan naluriku berkata agar aku segera lari dari sini, aku dengan cepat berlari kearah tembok yang dilubangi oleh iblis yang mengamuk sebelumnya.
"Hei!!.. ada yang percobaan yang kabur!!" Peneliti sepertinya menyadariku jadi aku hanya terus berlari sekuat tenaga tanpa harus tahu aku akan pergi kemana.
Disaat seperti ini aku memikirkan seseorang yang paling dekat denganku 'Nee-chan... Tolong aku' tanpa sadar aku mengeluarkan sedikit air mata, saat aku melihat kebelakang para pengejar ku sudah sangat dekat tapi tiba-tiba ada cahaya bewarna merah gelap yang mengenai para pengejar itu.
Para pengejar yang mengejarku satu persatu tumbang, aku kebingungan dengan kejadian itu sebelum tiba-tiba ada seseorang yang menyapaku sambil tersenyum "Yoo.. apa kau baik-baik aja?"
*PoV Shirone End*
Aku melihat Shirone terdiam sebentar karena aku menyapanya sebelum dia mengeluarkan air mata dan mulai menangis 'gawat apa aku melakukan sesuatu yang buruk' aku yang melihat dia menangis langsung memeluk dan membelai kepalanya.
"Sudah tidak apa-apa.. semuanya sudah berakhir" Shirone perlahan-lahan menghentikan tangisannya "Arigatou.. Nii-chan" aku yang mendengar suaranya yang imut dengan wajahnya yang juga sangat imut hanya tersenyum dan menepuk kepalanya "baiklah sekarang, apa kau ingin ikut denganku" saat aku mengucapkan kata-kata ini, aku merasa kalau aku menjadi om om yang mencoba membawa gadis kecil dengan memberi permen.
"Apa aku boleh ikut Nii-chan?" Sepertinya dia sedikit ragu saat aku menawarkannya untuk ikut denganku "ya, dan juga apa kau ingin bertemu dengan kakakmu lagi" kataku sambil memancingnya supaya dia mau ikut denganku, entah kenapa aku merasa kalau aku menjadi om om lagi.
"Ap.. apa aku bisa bertemu dengan Nee-chan lagi?" Aku melihat dia mengeluarkan air mata sedikit, karena refleks aku menepuk kepalanya lagi "iya, kau bisa bertemu lagi dengan kakakmu" jawabku, sebenarnya aku merasa ada seseorang didekat sini yang memperhatikanku tapi karena urusanku disini aku tidak memperdulikannya.
"Kalau begitu Nii-chan, aku ingin ikut" saat mendengar perkataannya aku tersenyum dan langsung mengambil kertas teleportasi dengan cepat dari inventoriku "baiklah kalo begitu saatnya pulang" lingkaran sihir bewarna merah kehitaman-hitaman muncul dibawah kakiku dan Shirone sebelum aku dan Shirone menghilang bersamaan.
Setelah aku dan Shirone menghilang, seseorang datang ketempat aku berdiri sebelumnya dan menemukan sebuah surat dan tombol, dia mulai membaca surat itu yang isinya
[Hai.. sudah puas melihatnya Kuroka, yah tenang saja aku tidak akan membahayakan Shirone tapi aku akan membuatnya menjadi kuat, mungkin lebih kuat darimu saat bertemu.
Yah itu saja yang ingin kusampaikan, Ooh ya jangan lupa menekan tombol itu.
Salam dari Pitre (★‿T)]
(A/N: itu yang ada disamping nama pitre logonya ya, bentuknya badut dengan mata sedih dikiri dan senang dikanan, nama pitre juga nama samaran si MC dari bahasa Perancis yang artinya badut juga)
Kuroka sebenarnya sedikit terkejut karena orang yang membawa adiknya sudah mengetahui namanya dan adiknya, dia juga merasa kalau orang itu mengincar adiknya dari awal.
Setelah membaca pesannya Kuroka melihat tombol yang ada ditangannya, dia sempat ragu menekan tombol itu tapi dia tetap menekannya *Click*
*Boomm!!*
Kuroka terkejut karena setelah dia menekan tombol itu terjadi ledakan tapi dia tersenyum saat tau dimana ledakan itu berasal, Kuroka menatap langit-langit dan bergumam "siapa sebenarnya kau Pitre?"
================================
Ok selesai juga akhirnya, author ngantuk nih gara² ini saat nulis selesainya malem jadi sudah dulu ya.Oh ya jangan lupa komen, ok.
From: LaXisTheFanfic
================================
KAMU SEDANG MEMBACA
I Have Group Chat System In DxD
Fanfictionseorang otaku berumur 24 bernama Ryozaku Ryo yang sedang menonton anime tiba-tiba mendapatkan iklan misterius yang membingungkannya. tidak ada pilihan No dan hanya ada pilihan Yes dengan pertannyaan yang ada dilayar komputernya. [Jika kau ingin bere...