Suatu pagi, di Kota Jakarta.
"Mas Aiden, barangnya ada lagi yang perlu dibawa?" tanya seorang sopir barang yang tengah menaruh kardus di belakang mobil boxnya.
"Udah aja pak, sisanya kirim aja ke panti asuhan," jawab Aiden sambil menggaruk kepalanya karena kepanasan.
"Oke kalau begitu. Saya telepon temen saya dulu ya mas buat urus sisa barangnya." Sopir barang tersebut pun mengambil handphonenya dari saku dan langsung menelepon.
Lalu Aiden pergi dari situ dan duduk di depan rumah lamanya sambil meneduh. Aiden yang masih kepanasan tersebut, mengambil handphone dari sakunya dan mulai membuka sebuah obrolan chat di Whatsapp.
Morgan
Gimana Den, dah siap berangkat?
Aiden
Bentar lagi. Ini lagi ngurusin barang-barang yang bakal gua sumbangin.
Morgan
Anjay dermawan, hahaha.
Yaudah, lu berangkat jam 11 kan?
Berarti, kira-kira nyampe jam 1 atau 2 ya?
Nanti kabarin ya. Nanti gua tunggu depan rumah nenek lu.
Aiden
Oke siap.
"Udah siap nih mas," ucap sopir barang tersebut sambil menyalakan mesin mobil boxnya.
"Oh iya pak." Aiden pun bergegas berdiri dan memasuki mobil tersebut.
Aiden memulai perjalanannya ke Bandung untuk pindah rumah. Perjalanannya cukup panjang karena mengangkut banyak barang yang berat. Sehingga lajunya pun tidak terlalu cepat. Dia sangat menikmati perjalanannya, yang dimana jalur Jakarta ke Bandung melewati banyak pegunungan dan persawahan.
Sesampainya di Bandung, Aiden langsung dihampiri oleh temannya, Morgan.
"Eiish lama banget lu! Ini dah jam setengah tiga."
"Mobilnya ngangkut banyak barang, jadi lambat, Gan," ucap Aiden sambil turun dari mobil.
Sopir barang tersebut langsung turun dan membuka bagasi boxnya.
"Mas, sini bantuin!" seru sopir barang.
"Oke-oke," ucap Aiden.
Aiden dan Morgan pun mulai menurunkan barang-barang dari mobil box. Saat mereka sedang menaruh barang-barang di depan pintu rumah nenek Aiden. Tiba-tiba nenek Aiden membuka pintu.
"Ehh Aiden? Udah nyampe geningan? Bukannya bilang aja atuh sama nenek."
"Udah gak apa-ap, Nek. Nenek diem aja di dalem, gak perlu bantuin," ucap Aiden sambil memindahkan barang-barangnya, dengan tersenyum.
"Yaudah, nenek bikinin minuman ya. Tiga ya? Aiden, anu ... Morgan ya? Sama si akang yang nganterin."
"Aduh gak usah repot-repot, nek. Gapapa, hehe," ucap Morgan yang tengah mengelap keringatnya dengan kerah baju.
"Ah udah santai aja. Sok kalian lanjutin ya, nenek bikini minum dulu." Nenek pun masuk kembali ke rumahnya.
"Oke, Nek!" seru Morgan.
Aiden tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Mereka pun melanjutkan beres-beres tersebut hingga semua barang Aiden sudah disusun rapi di kamarnya yang ada di rumah nenek Aiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandal Dingin Barat
БоевикCover by @cici_graphic Kehidupan gangster dan mafia di masa modern masih belum punah, begitu juga di lingkungan sekolah. Di SMA Negeri Nusa Bangsa Bandung terdapat sebuah geng terkenal yang sudah menguasai beberapa wilayah di Bandung, geng itu bern...