#ILYLC

35 10 24
                                    

Okay!!
Perihal tanah lapang di part sebelumnya, ada yang udah nebak ga sih mereka itu ngapain???

Kepo ga, kepo ga???

Cusss lanjut baca!!

🍃

🍃

🍃

Tanah Lapang.

"Kita berhenti disini Ry?" tanya Senja.

"Iya, emangnya kenapa??" jawab Qary.

"Ng-gak gapapa si, sepi aja."

.

.
Malam itu, pandangan Senja hanya terfokus pada sebuah pohon mangga berukuran besar

KRIK KRIK KRIK

Tidak ada siapa-siapa disana, hanya Qary, Senja dan suara para Jangkrik yang menemani keheningan malam.

"Senja, coba lihat di sebelah situ,"

Qary menunjuk semak-semak yang tak jauh dari pohon mangga.

"Kenapa emangnya Ry? Ada apa??" sahut Senja dengan sedikit parno.

"Ada yang memperhatikan kita dari pertama kali kita sampai disini." jelas Qary.

"S-sia-"

"Diam sini sebentar," potong Qary.

**

Qary berjalan mendekati semak-semak yang dibilangnya tadi. Dengan sangat hati-hati ia memegang salah satu daun. Dan..

"Qary ngapain kamu?? Ry ?? Kok diam aja si disitu?? Aku kesitu ya!"

Hening, tidak ada jawaban.

Senja berlari menuju semak-semak, awalnya ia takut. Tapi karena Qary yang dari jauh dia lihat semakin diam saja, akhirnya Senja memberanikan diri untuk menjemputnya.

Sesampainya di semak-semak, dilihatnya Qary yang duduk seperti patung dengan tetesan darah yang mengalir dari hidungnya.

Senja panik bukan main, tubuhnya panas dingin. Qary masih tidak angkat bicara, tatapannya kosong.

**
Beberapa menit kemudian, Qary tersadar. Sontak, Senja memeluknya.

"Kamu kenapa? Hidung kamu keluar darah dari tadi Ry,"

"Aku baik-baik saja, kamu jangan keras-keras suaranya. Makhluk-makhluk disini tidak suka ada yang berisik."

"Maksud kamu?? Makhluk? Siapa?"

"Tanpa aku jelaskan, kamu juga bisa mengerti."

"Kita mau ngapain lagi disini Ry?"

"Aku kangen, kita ngobrol aja dulu."

"Tapi ini sudah malam Ry, aku harus segera pulang. Takut ortu aku nyariin."

"Kamu ngga kangen aku?"

"Iya, aku kangen sama kamu. Kalau ngga kangen, ngga bakalan aku bela-belain kesini."

"Iya sudah pulang saja sana,"

"Kamu marah? Aku udah jemput kamu loh Ry-"

"Ngga, aku ga marah. Kamu pulang duluan, aku janjian sama teman-teman aku disini. Sebentar lagi mereka dateng."

"Kamu ga balik pondok?"

"Iya balik, maleman."

"Iya sudah aku pamit pulang dulu,"

Tiba-tiba saja Qary menarik Senja dipelukannya, dicium lah pipi kekasihnya itu.
Senja yang kaget bercampur malu, tidak bisa menahan senyumnya.

"Hati-hati ya," pesan Qary.

Senja hanya mengangguk, sembari melangkah pelan menuju motornya.

**

Pukul 22.22 WIB

Senja mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, tak jarang ia mendahului mobil dan truk. Dia memang terbilang anak yang nekat.

Setengah jam sebelum pukul sebelas malam, Senja sudah tiba dirumahnya. Tampaknya keadaan sedang bersahabat, ibu, ayah dan saudaranya itu tengah sibuk bakar ikan laut. Bahkan Senja yang mengucap salam pun, tidak kedengaran.

Alhamdulillah, Alhamdulillah (Batin Senja)

**

Kamar Senja.

DRTT DRTT

"Udah sampai??"

Dibacanya pesan singkat dari lelaki yang ditemuinya setengah jam lalu.

"Udah sayang, kamu masih disana?"

"Iyaa ini sama teman-temanku, aku ijin ya,"

"Ijin??? Ijin apa?"

.

.

.

#ExManagement
#ExProject
buna_rfa

Kepastian Dibalik Penantian (True Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang