1.

3.4K 315 11
                                    

Happy reading-!! ♡
Maaf typonya, ya.




























Jaehyun terbangun saat sinar matahari pagi menusuk matanya. Pagi yang indah untuk memulai hari. Namun, saat ia akan mencium Haechan, istrinya itu sudah tidak ada disampingnya.

"Sayang?! Kamu dimana?" Jaehyun celingukan, biasanya Haechan bangun cukup siang.

Jaehyun turun menuju dapur, ia langsung melihat siluet Haechan yang sedang memasak. Tangannya begitu sibuk membumbui sarapan mereka pagi ini.

Jaehyun tersenyum, pemandangan ini sering ia lihat. Tetapi tidak pernah terlintas dalam benaknya dirinya bosan melihat semua itu.

"Sayang, kenapa bangun pagi-pagi sekali. Ada acara?"

"Pagi Jaehyun, iya aku sedang ada acara di butik pagi ini jam delapan, tadinya aku mau tinggalin kamu sarapan, kamu pasti kecapekan habis kerja tadi malem." Haechan tersenyum pada Jaehyun yang saat ini sedang menatapnya lekat.

"Begitu? Harusnya kamu bangunin aku. Acara apa memangnya?"

"Ada orang yang ingin membeli bajuku, katanya orang itu terkenal. Aku kurang tau juga, bahkan dia ingin pemilik butik yang melayaninya."

"Aneh sekali, kalau begitu aku antar."

"Tidak merepotkan? Jarak kantor dan butik cukup jauh."

Jaehyun menggeleng, mana mungkin ia merasa direpotkan oleh istrinya sendiri, justru Haechan kelewat mandiri karena selalu melakukan sesuatu hal tanpa meminta bantuannya.

"Tidak sayang, sekarang duduklah. Aku yang akan melayani kamu pagi ini. Hidangan ini biar aku yang lanjutkan."

Haechan tersenyum, ah suaminya ini meskipun kadang posesif, tapi bisa juga bersikap lembut seperti sekarang. Rasanya, Haechan beruntung bisa mempunyai Jaehyun yang selalu ada disisinya.

"Lucunya, aku mandi dulu ya sayang." Haechan mengecup pipi dengan lesung pipi itu gemas. Dengan gelengan di kepala, Jaehyun kembali melanjutkan sarapan yang pertama dibuat Haechan.

Lebih tepatnya menghidangkan.

Hanya butuh waktu 15 menit Haechan bersiap, ia hanya memakai baju simple tapi modis. Ia tidak ingin berlebihan, ia sangat tidak suka.

Hanya kemeja putih, dengan celana bahan biru dongker, luarannya ia memakai rompi rajut, buatannya sendiri.

Saat turun ia melihat Jaehyun sudah duduk di kursi biasanya, mulai menuangkan susu pada gelas Haechan.

"Terimakasih Jaehyun, aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu sangat. Sekarang makanlah, nanti kamu bisa telat." Haechan mengangguk. Keduanya memulai sarapan pagi indah itu dengan khidmat.

Sesekali tertawa jika merasa ada yang lucu dari masing-masing.

Dalam hati mereka berucap, mereka sangat beruntung memiliki masing-masing dalam hidup mereka, saling melengkapi apapun masalahnya.

Karena itulah definisi hubungan yang sebenarnya.

✧✧✧✧














Haechan sampai dibutiknya yang berada dipinggiran kota Jakarta. Bangunannya tidak besar, tidak juga kecil. Sederhana, namun banyak karya luar biasa yang dihasilkan ditempat itu.

Jaehyun sudah berangkat ke kantor, setelah menerima telepon pria itu buru-buru mengantarnya. Tapi pria itu tidak lupa menciumnya sebagai tanda perpisahan.

Cute Desainer and Posessive Husband (Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang