Duabelas

2.1K 49 6
                                    

Jangan lupa vote and komennya

Selamat malam pagi siang buat yang lagi baca have nice day

  

       Bella yang sudah bangun menatap manekin dengan gaun merah dan topeng yang cantik.

"Ini apa?"menunjuk manekin itu dengan telunjuknya.

"Ini adalah gaun untuk pesta topeng nanti malam?"

"Pelayan sudah menyiapkan makananmu disini."

"Biasanya aku makan di meja makan, ada apa? kenapa di bawa kemari?"

Ketukan pintu membuat David yang akan menjawab kembali diam dan menoleh pada seseorang di balik pintu dan muncullah Romerro dengan setelan jas yang rapi.
David langsung keluar dari kamar Bella, meninggalkan Romerro dan Bella yang berada di ruangan itu.

"Bella tutup pintu mu jangan keluar  dan bila mendengan sesuatu tetaplah diam atau bersembunyi, sampai aku ataupun David yang membuka pintunya, mengerti!" Bella hanya mengangguk saja.

"Ada apa memangnya?"

"Seperti yang kau tau David adalah  mafia jadi begitulah," katanya sambil berkaca dan merapikan dasinya.

"Apanya yang jadi begitulah?"

"Ya pokoknya begitu, apakah aku sudah tampan? bagaimana penampilanku?"berdiri di hadapan Bella.

"Kenapa aku bertanya padamu? habiskan makananmu sampai bertemu nanti malam!"Romerro keluar namun terdengar pintu terbuka lagi.

"Kunci pintunya ingat pesanku!" Katanya hanya menunjukan kepalanya di pintu yang terbuka sedikit.
Bella berjalan mengunci pintu kamarnya.

Di sisi lain

Brian terus menggangu Emily yang terus menerus datang ke kedainya dan terkadang datang ke panti asuhan.

"Brian bukankah kau pergi ke Italia? kenapa kau kembali? berhenti bertanya tentang Bella!"

"Hatiku tidak tenang bila belum mendengar kabar tentang dia yang menghilang begitu saja, tolong, aku mohon Emily,"berkata dengan putus asa.

"Maaf Brian, bukannya aku tidak mau memberi tau tapi aku juga tidak tau di mana Bella, dia hanya mengirim surat saja bahkan tidak ada alamat yang tercantum di surat itu jadi berhenti datang kemari kau seperti teroris dan menakut-nakuti pelanggan ku." Katanya sambil menunjukan pelanggan yang tidak jadi masuk ke kedainya.

Bagaimana tidak takut berpakaian serba hitam dengan topi dan masker dan mengikuti langkah Emily

"Pergilah kau ada jadwal pemotretan? Lihat manajer mu sudah ada di depan dengan baju sexynya" Emily berkata sambil merotasikan matanya.

Brian menghembuskan nafas beratnya selalu seperti itu, saat bertemu dengan Bella pun ia selalu mengganggunya dan terkadang menggodanya ia sudah jengah dengan sikapnya, namun ia tidak mungkin menggantikan manajernya yang sudah di pilihkan agensinya tanpa alasan yang jelas.

"Aku akan kembali nanti."

"Tidak usah merepotkan saja!"teriak Emily dan para pelanggan menatapnya, Emily hanya tersenyum menahan malu.

Dorr

Dorr

Pyarr

Suara suara gaduh terdengar membuat Bella terkejut mungkin benar kata Romerro dia harus diam bersikap tidak terjadi apapun namun hal itu membuat Bella penasaran, ingin sekali membuka pintu tapi ia takut.

Romerro berdiri di samping David yang duduk di sofa di depannya ada Raul Albiol dia adalah teman baik ayahnya namun ia tau pertemanan di antara ayahnya dan Raul hanya kepura-puraan semata saja dan Raul selalu menawarkan putri semata wayangnya kepada David dan putrinya yang selalu datang untuk mengganggu dan menggodanya. Auristela Albiol wanita yang cantik dengan tubuhnya ideal namun wanita itu terlalu murahan untuk David.

"Bagaiman dengan hubungan mu dengan putriku?"

"Aku tidak menyukainya kau harus mencari penggantiku." David berkata dengan datar dan Romerro sudah menatap waspada pada wajah Raul yang sudah mengeras.

"Hentikan kebiasaan kalian, Raul, David tidak suka dengan putrimu dan kau David bersikaplah tenang, kau sudah memiliki kekasih?" David hanya diam tidak ingin menjawab.

"Dan untuk putrimu Raul bukankan Auristela cantik pasti banyak yang menyukainya kenapa kau tetep kekeh dengan pendirian mu?"

Dia adalah Alexander teman dekat ayahnya David yang selalu bersikap netral mereka adalah pemimpin mafia dengan tingkatan yang tinggi.

Raul berdiri merapikan jasnya berjalan menuju depan meja memilih senjata yang akan ia gunakan.

"Ingin bertarung?"tanya Raul setelah memilih senjatanya

David berdiri mengambil senjatanya lalu mulai menembak sasaran di depannya.
Raul sengaja menembak dua guci keramik David.

Lalu mereka berdua berhadapan dengan pistol yang juga ikut berhadapan.

Lalu mereka berdua berhadapan dengan pistol yang juga ikut berhadapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





See you next part guy's

Makasih udah vote and komen yaa biar aku tambah semangat upnya

365 Day With Mafia BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang