Special Part : White's Day

2.1K 145 10
                                    

Reika POV

Katanya sebentar lagi ada hari yang spesial. Apa namanya? White day ya? Hari dimana para lelaki akan memberikan hadiah pada wanita sebagai balasan coklat yang diterima oleh laki-laki sebulan sebelumnya di hari Valentine.

Waktu Valentine, apa waktu itu aku kasi coklat ke Akashi--maksudku Sei-chan? Aku juga lupa. Padahal itu baru sebulan yang lalu.

"Haah Rei-chan masa lupa sih?!" Omel Naru padaku.

"Entahlah. Kayaknya sih ada. Hanya saja.." Aku mengetuk-ngetuk daguku sambil berpikir sejenak.

"Apa?"

"Hanya saja aku lupa aku memberinya apa"

"Ya pasti coklat dong!! Masa kamu kasi gunting?!" *secara kalo dikasi gunting Akashi lebih suka deh kayaknya :v*

Aku menyengir lebar di depannya. Mana mungkin aku lupa kejadian itu. Hari dimana aku akan memberinya coklat di hari Valentine. Biarpun itu agak memalukan.

FLASHBACK

"Ada perlu apa?" Tanya Akashi.

"Hem.. Anu.."

'Ayo cepat bilang!' Seruku dalam hati.

Kurasakan wajahku memanas. Mungkin wajahku sudah semerah kepiting rebus. Keringat terus mengucur di dahiku. Ada seorang laki-laki di depanku yang sedang menunggu kata-kataku.

"Apa itu?" Tanya Akashi lagi. Mungkin dia sudah melihat benda yang kusembunyikan di belakangku. Sebuah kotak ukuran sedang bewarna coklat dengan pita bewarna merah yang berisi coklat di dalamnya.

"I-Ini.."

Kenapa aku malah gugup sih?! Ayolah, Ini sudah beberapa bulan sejak kita jadian. Baru kali ini aku berbicara dengan sangat aneh di depannya.
Dia berjalan mendekatiku. Tidak! Jangan dulu!

"Coklat untukku ya?"

Ya, ini memang untukmu. Tapi bentuknya hancur. Aku jadi malah gak niat untuk memberikannya padamu. Makanya aku jadi gugup. Dia semakin berjalan mendekatiku dan aku mundur sampai menyentuh dinding. Oke, tidak ada jalan keluar lagi untukku.

"Berikan itu padaku" perintahnya. Kalau bentuknya bagus, Aku juga fine-fine aja kasi itu ke kamu! Aku masih diam di tempat sambil menatap wajahnya dan pasti sweatdrop di tempat. Aku terpojok. Dia memukul dinding dibelakangku. No.

"Sekali lagi, berikan itu padaku"
Wajahnya makin dekat, napasnya pun bisa kurasakan.

"Jangan memaksaku, Reika"
Kalau dia sudah berkata seperti itu, Aku akan tau kelanjutannya. Mungkin dia bakal ngelakuin hal anti-mainstream ke aku! *hal seperti apa? Pikirin sendiri yah :v*

"B-Baiklah!" Aku menyerah. Ku sodorkan kotak itu secara perlahan.

Aku belum merasakan coklatnya. Dilihat dari bentuknya, mungkin rasanya mengerikan. Dia meraih kotak itu lalu melangkah mundur. Akhirnya aku diberi kesempatan untuk bernapas.

Aku lihat dia sudah membuka kotaknya. Hei! Sejak kapan?! Dia pun mengambil satu coklat dari kotak tersebut kemudian melahapnya. Aku siap menerima komentar pedasmu, Sei-chan.

"Enak kok. Kenapa kau malah tidak mau memberikannya padaku?" Tanya Akashi sambil mengunyah coklatnya.

"Hah? Sungguh?" Tanyaku tak yakin.
Dia mengangguk. "Tentu. Hanya saja, Kenapa warnanya harus merah? Bukan merah muda?"

Jeng jeng. Aku tau dia pasti akan menanyai hal itu. 

"Eng.. Aku salah memasukkan warna. Habis botolnya sama sih"
Coklat yang kuberikan berbentuk hati, kuberikan sedikit permen bintang kecil di atasnya. Awalnya memang mau kuberi warna pink, jadi kecampur warna merah. Buat ulang? Stok coklat di setiap toko keburu abis. Ya terpaksa kasi yang kayak gitu ke dia.

"Terima kasih ya" kata Akashi sambil tersenyum padaku. Senyumannya keren sekali!

"Y-Ya" jawabku sambil memalingkan wajahku yang memerah agar tidak terlihat olehnya.

--------

"Hei"

Aku menoleh ke asal suara tersebut.

"Sei--"

Omonganku terpotong saat Sei-chan menarik lolipop yang ada dimulutku.

"Oi! Permenku!" Kataku sambil beranjak dari bangku.

"Sshh.. Aku punya yang lebih enak daripada itu"

Dia pun mengambil sesuatu dari tasnya. Kemudian meletakkannya di atas mejaku. Sebuah toples yang berisi permen berbentuk jelly bean bewarna merah berdiri didepanku.

"Ini.. Untukku?" Tanyaku sambil menunjuk ke toples itu kemudian menunjuk ke arahku.

"Tentu saja" Jawabnya. "Sebagai balasan coklat waktu itu"

Aku memekik bahagia. Saking senangnya, Aku memeluk dia dengan sangat erat.

"Hei, Makan permennya sama-sama yuk" ajakku.

"Terserah" jawabnya singkat.

"Jangan terserah dong. Jawab iya atau enggak" kataku sambil mentoel-toel pipinya. Dia menghela napasnya.

"Iya deh"

Kami pun pergi ke rooftop sambil memakan permen kami. Aku tidak sempat menanyakan kenapa dia tahu kalau aku suka stoberi--rasa dari permen itu. Mungkin aku akan menanyakan hal itu nanti.

~~
Spesial partt~~ Hari ini hari apa?! SABTUU! Iya emang hari sabtu, Aku harus update chapter ini hoho :3 Maap kalo chapter ini malah ke flashback pas valentine, dan white day-nya cuma dikit :3 Ya setidaknya mungkin kalian tau gimana perasaan Reika pas ngasi coklat. Masa iya coklatnya warna merah? :v bukan warna merah muda? Dan sekali lagi, kalo rada absurd maap yah.. Sekali bikin langsung jadi sih :"v

Do you dare to love me? [✓] » Kuroko no BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang