POV 3

7 0 0
                                    

Akhirnya sekolah hari pertama berjalan dengan lancar. Gita tidak menyangka hari pertamanya masuk sekolah ternyata tidak seburuk yang dia bayangkan sebelumnya. Sebelum pulang, Gita diminta untuk menemui Pak Bambang untuk mengambil Name tag yang akan dipakai di bajunya mulai besok.

Karena sekolah yang mulai sepi, Gita kebingungan mencari ruangan guru

"Duh ruang guru dimana ya ? Mana sekolah udah sepi banget lagi". Ucap Gita

Tiba tiba ada cowok yang berbisik disamping telinganya dan menunjukkan arah ruang guru

"Ruang guru di sebelah sana nona cantik". Ucap Ansel

Gita seketika terkejut melihat keberadaan Ansel tepat dibelakangnya.

"Hah....". Teriak Gita
"Kenapa? Gitu aja kaget". Ucap Ansel
"Emmm maaf". Ucap Gita sambil berjalan pergi

Tidak begitu saja Ansel membiarkan Gita pergi, Ansel menarik tangan Gita dan membuat mata Gita dengan leluasa menatap mata Ansel

"Mau kemana?". Tanya Ansel

Jantung Gita seketika berdegup sekencang kencangnya, bahkan nafasnya mulai tidak teratur menatap mata Ansel sedekat itu. Dan Ansel pun dengan sengaja semakin berusaha menatap Gita lebih dalam lagi, berharap setelah ini Gita akan mencari tau dan ingin berkenalan dengan Ansel, sama seperti cewek pada umumnya

"Gita ...". Panggil Pak Bambang dari lorong Ruang guru

Gita langsung menurunkan pandangannya dan berjalan menuju ruang guru.

"Iya pak". Ucap Gita

Betapa merasa bangganya Ansel, bisa menatap dengan jelas mata anak baru itu. Ansel memang terkenal hobi tebar pesona ke semua cewek di sekolah, apalagi kalo ada murid baru.

Sepanjang pembicaraan dengan Pak Bambang, Gita sama sekali tidak fokus. Gita terus membayangkan tatapan Ansel. Gita bahkan pelan pelan mulai penasaran, siapa sebenarnya Ansel. Kenapa Ansel begitu menyita perhatiannya sampai membuat Gita salah tingkah.

~

Keesokan harinya, saat Gita sampai di gerbang sekolah. Ada cowok yang duduk di atas motor, tapi Gita hafal betul motor itu.

"Kayaknya itu motor Gavin". Ucap Gita dalam hati

Gita mulai panik dan ketakutan karena semakin yakin kalo cowok itu adalah Gavin. Tapi Gita teringat pesan Bunda,

"Jangan pernah biarin Gavin menekan kamu, buktiin sama Gavin kalo kamu bisa tanpa dia". Ucap Bunda

Mengingat ucapan Bunda, Gita pun tetap berjalan menuju gerbang. Dan seketika Gavin pun menarik tangan Gita dengan kasar,

"Mau kemana lo sayang". Ucap Gavin sambil menggenggam keras tangan Gita
"Sakit ! Lepasin !". Bentak Gita
"Oh , berani lo sekarang bentak Gue". Ucap Gavin
"Pergi sekarang atau ....". Bentak Gita
"Atau apa? Jangan pernah lo berharap bisa lepas dari gue, gue kan udah bilang ...".

Bruggg ....

Ansel seketika datang dan menghajar Gavin hingga tersungkur. Gita pun terkejut melihat Ansel datang,

"Jangan pernah cari masalah lo di sini". Ucap Ansel
"Lo siapa? Oh pelanggan baru lo ya?". Ucap Gavin

Gita menggenggam tangannya dan ingin memukul Gavin, tapi Ansel menahan. Ansel meminta Deon untuk membawa Gita masuk ke dalam sekolah

"Bawa dia masuk". Ucap Ansel
"Ayo masuk Git". Ucap Deon
"Kamu ...". Ucap Gita dengan nada Khawatir dengan nasib Ansel

Gita tau betul bagaimana perlakuan Gavin, Gita khawatir akan terjadi sesuatu pada Ansel jika Ansel ikut campur dengan masalahnya.

GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang