02

1.1K 133 48
                                    

Kim Ga-on bukanlah manusia yang baik hati bak malaikat bukan pula manusia brengsek yang tidak peduli pada keadilan seperti orang-orang yang menggunakan uang rakyat untuk keperluan pribadinya. Ia hanya hakim biasa yang masih peduli dengan rakyat-rakyat kecil, kim Ga-on adalah hakim yang tidak akan menerima berarpapun nominal uang suap jika itu untuk menindas rakayat kecil. Ada alasan kenapa ia tidak menerima uang suap itu, ia bukanlah dari kalangan orang kaya, Kim Ga-on tau rasanya hidup susah, kelaparan, dihina saat berada disekolah karena bajunya yang lusuh, mendapatkan pembullyan di sekolah karena miskin, selalu di ejek karena tidak ada orangtua atau wali yang hadir saat ada acara-acara di sekolah, yaaaa dia sudah melalui semua itu. Menjadi hakim adalah janji pada dirinya sendiri untuk membuktikan pada semua orang jika ia mampu hidup bahagia.

Kini saat ia sudah bisa menikmati hidupnya, mempunyai apatemen, pekerjaan yang mapan, kulkas yang selalu terisi makanan, baju yang layak, apalagi yang harus ia cari?, pasangan?, kini bahkan ia sudah mempunyai seseorang, seseorang yang bahkan sedang tidur di sampingnya, seseorang yang ia pun tak tau bagaimana menyebutnya, pasangan atau bukan, dan orang itu adalah Kang Yo-han.

Orang yang tidur di samping Kim Ga-on adalah Kang Yo-han seorang hakim senior yang dikenal kejam dan selalu tak terduga, hakim yang selalu bisa mengambil simpati seluruh lapisan masyarakat, hakim yang tak bisa ditebak kemana ia memihak, hakim yang tidak bisa diliput oleh media, sangat sulit jika kau mencari berita ataupun informasi mengenai Kang Yo-han karena ia menutup semua akses mengenai dirinya terutama keluarganya, dan Hakim ini dikenal dengan sebutan Hakim Iblis.

Minggu 07.30 am

Dua orang manusia masih saling berpelukan sejak tadi malam, belum ada tanda-tanda mereka membuka mata hingga suara jam alaram mengganggu tidur mereka.

"Ahjjushi bisa kau matikan suara alaram jelek itu" ujar Kim Ga-on pada Kang Yo-han yang masih tidur disampingnya. Kim Ga-on adalah orang yang pertama kali bangun karena terganggu dengan suara alaram yang nyaring.

"matikan sendiri, kau punya dua tangan dan dua kaki yang lengkap" balas Kang Yo-han dengan kelopak mata yang masih tertutup.

"dasar pak tua, jika tidak ingin bangun kenapa menyetel jam alaram sepagi ini" Kim Ga-on pun mendengus jengkel sembari mematikan alaram yang berisik itu dan kembali tidur.

Kim Ga-on selalu memanggil Kang Yo-han dengan sebutan "Ahjussi" ataupun "Pak tua" dan Kang Yo-han tidak pernah keberatan dengan panggilan itu. Mereka sudah bersama sekitar 4 tahun dan selama itu pula panggilan itu tersemat pada Kang Yo-han.

Empat tahun bersama membuat mereka hafal kebiasaan satu sama lain, tetapi mereka tidak pernah menceritakan latar belakang kehidupan mereka. Kang Yo-han tidak pernah bertanya pada Kim Ga-on begitupun sebaliknya Kim Ga-on yang tidak tertarik dan tidak peduli dengan latar belakang Kang Yo-han, ia hanya tau jika Kang Yo-han adalah seorang hakim, single, dan tidak sedang terikat dalam pernikahan.

Empat tahun mereka menjalin hubungan tidak ada satupun orang yang mengetahui hal ini, bahakan media sekalipun, yaaa semua itu karena kekuatan Kang Yo-han.

Tidur Kim Ga-on kembali terganggu karena hembusan napas seseorang yang mengenai lehernya, bahkan kini ia merasakan kecupan dan gigitan kecil dilehernya.

"Ahjussi, apakah kau senang mencabuli seseorang yang sedang tidur? Aku bisa menuntut dirimu dengan tuntutan pelecehan seksual" ujar Kim Ga-on dengan nada ketus dan sebal karena tidurnya harus terganggu lagi.

Mendengar ucapan itu, si pelaku pun menghentikan kegiatannya sambil tersenyum puas menatap karya yang telah ia buat di leher korban. "Aku hanya memberi tanda pada sesuatu yang menjadi milikku" Ujar Kang Yo-han sembari beranjak dari tempat tidur. "Bangunlah... aku lapar, buatkan aku sarapan" sambung Kang Yo-han dengan nada memerintah dan kemudian beranjak ke kamar mandi.

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang