02.07 (minimarket)

2.8K 154 33
                                    


"first"
.

.

.

.

.



Pemuda manis itu mengiggit bibir nya merinding saat mendengar cerita horor dari salah satu sahabatnya.

"Iya, gue beneran lihat! Sumpah, di gang depan minimarket!"

"Anjir, Noo yang bener dong! Gue sering lewat situ!" panik Taki.

"Iya, lo kan pembokat," tuduh Jungwon saat mendengar cerita sahabatnya tersebut.

Riki yang berjalan pergi dari ketiga sahabatnya hendak menuju dapur langsung dihentikan oleh satu tarikan kuat Jungwon.

"Heh mau kemana Rik? Dih, cemen masa dengerin gini doang takut," ucap Jungwon.

Riki langsung membalasnya dengan tatapan sewot, "eh gue ga penakut ya! Mau ngambil soda gue."

"Iya deh, iya," jawab Jungwon melepaskan tangan Riki membiarkannya pemuda itu pergi.

Seperti mendapatkan ide, Jungwon langsung mematahkan keinginan Riki untuk kedapur, "awas ada kuntilanaknya, itu tuh diatas lemari."

Riki terhenti dari langkahnya, mengalihkan kepalanya kebelakang dengan kaku. Bergegas kembali ke tempat duduknya tadi dengan langkah kecil dan cepat.

Ketiganya hanya tertawa saat melihat kejadian itu.

"Gi'i gi pinikit yi! Mi'i ngimbil sidi gi'i," ulang Taki mengubah huruf vokal dengan nada mengejek.

Riki menatap musuh ketiganya. Malu sudah dia tertipu kejailan ketiganya. Riki menghela napas lelah, "emang lo ngeliat apaan, sih?"

Betul saja, sedaritadi Sunoo hanya berbicara mengenai kengerian tempat tersebut tanpa menjelaskan apa yang ia lihat secara detail.

Sunoo menggaruk kepala nya tak gatal lalu tertawa renyah, "gue lihat kucing hitam sih."

Sontak hal itu membuat Riki memutar bola matanya. Jungwon dan Taki melempari Sunoo dengan keripik kentang yang dibeli untuk menemani cerita malam mereka. Sunoo tertawa mengejek.

Ya, ke empatnya saat ini sedang berada dirumah Riki menemani anak itu yang ditinggal keluar kota selama seminggu oleh orang tuanya.

Riki inginnya menghindari tentang hal-hal horor dan rasa kesepiannya. Namun, bukannya semakin menenangkan Riki malah mendapat tiga mahkluk yang lebih parah dari hantu pohon rambutan dirumah tetangganya, Nicholas.

"Riuh banget! Dah tidur besok sekolah!" peringat Riki pada ketiganya yang langsung diangguki.

Riki berbalik badan, terkekeh pelan. Entah sahabat nya itu yang lupa hari atau tidak, tapi yang pasti besok adalah hari minggu.

Tidak ada sekolah.

Bisa-bisa nya mereka percaya dengan ucapan Riki yang sangat tak berdasar.

"Lo kenapa ketawa daritadi?" tanya Sunoo sewot yang sudah didalam selimutnya ingin tidur, begitu juga dengan Jungwon dan Taki yang menatap heran Riki.

Lelaki itu kembali berekspresi tenang, "ah, gue...? Ga kok, cuma ingat cerita lucu."

Riki turut masuk kedalam selimut untuk tidur. Masih menggigit bibir menahan tawa.

"Beneran ga sadar, njir," monolog Riki pelan masih tertawa.

Ya sudahlah, anggap saja balasan dari Riki. Lagipula anak itu juga tidak ingin mendengar cerita menakutkan malam-malam. Itu sedikit mengerikan.












Kiki StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang