Bagian 2 #2

175 53 4
                                    

Yang Tertuduh

Kali pertama aku bertemu dengan mu, aku hanya memandangi mata mu yang menenggelamkan ku kedalam samudra cinta’
-Ethereal


Perlahan kamu membuka mata ketika ada sesuatu yang janggal di letakkan dipangkuan mu, dengan hati-hati kamu mengintip kearah pahamu, kamu reflek menutup mulutmu ketika hampir saja berteriak

‘anak siapa ini?’ batinmu, kamu melihat sekitar mu dengan gelisah, tak ada siapapun di sekitarmu, kamu menatap kembali anak yang ada dipangkuan mu

"Astaga apa dia tidak sadar?" monologmu, kamu segera memeriksa anak itu, kamu menepuk nepuk pelan pipinya "nak.. Bangunlah" ucapmu pelan

Kamu menatap panik anak itu ketika dia tidak segera sadar, kamu segera menggendong anak itu dan beranjak dari tempatmu "aku harus membawanya ke klinik" kamu segera berlari kecil untuk sampai ke klinik terdekat

"Bagaimana kau bisa ada di pangkuan ku?" monologmu, kau segera masuk kedalam klinik ketika sampai disana

"Dokter! Dokter tolong anak ini!" serumu, seorang dokter yang sedang berjaga di klinik kecil itu segera menghampirimu

"Baringkan dia dibrankar" ucap sang dokter padamu, kamu segera membaringkan anak itu

"Kenapa dia pingsan? Apa ada riwayat penyakit?" tanya dokter itu ketika memeriksa

"Aniya... Aku tidak mengerti kenapa dia pingsan, dia tiba-tiba ada di pangkuan ku tadi, aku yakin ada yang meletakkan dia di pangkuan ku" ucapmu menjelaskan

Dokter itu terdiam sebentar ketika mendengar penjelasan mu, kemudian dia kembali memeriksa "dia di bius" ucap dokter itu sembari menatap mu dengan tatapan menyelidik

Tentu saja ucapan dokter itu membuatmu sangat terkejut "di bius?" tanya mu memastikan

Dokter itu mengangguk "jadi kau menemukan dia di pangkuan mu?" tanya dokter itu, dia merasa curiga padamu

"Iya dok, saya tidak tahu siapa yang meletakkan anak itu di pangkuan saya" jawabmu, kamu menatap anak itu dengan khawatir

"Kita harus hubungi orang tuanya" celetukmu dan segera di angguki oleh dokter itu

"Saya akan telpon polisi, untuk itu anda harus tetap disini, saya tidak bisa mempercayai anda begitu saja, jika anda bukan penculik, anda akan tetap disini kan?" dokter itu mengambil telpon di mejanya dan segera melaporkan kejadian ini ke kepolisian

Kamu menghela nafas sejenak, jujur saja kamu juga tidak ingin terlibat dengan hal seperti ini, apalagi kamu adalah seorang guru tk, bisa-bisa semuanya akan semakin memburuk kalau sampai tuduhan itu membuatmu terjebak

Kamu duduk di kursi yang berada di samping anak itu sembari menunggu polisi datang untuk memeriksa identitas anak itu

....

Yoongi berjalan dengan langkah cepat menuju taman "Jungkook!" serunya memanggil seseorang yang tengah kelimpungan mencari Sarang, dengan langkah semakin cepat Yoongi menghampiri Jungkook

"Sudah ketemu?" tanya Yoongi tanpa basa-basi, dilihatnya Jungkook dengan mata tajam, rahangnya mengeras menahan amarah yang siap meledak

"Maaf Hyung... Gue gak bisa nemuin Sarang, gue udah keliling taman, tapi kayaknya penculiknya udah gak disini" Jawab Jungkook dengan mulut bergetar, matanya mengarah kebawah tak berani bertatapan langsung dengan mata elang Yoongi

"Ashh sial! Kalian cepat cari!" seru Yoongi pada anak buahnya, mereka segera menuruti printah Yoongi dan mencari Sarang

Yoongi tak ingin berdiam diri, dia berlari mengelilingi taman, dia benar-benar takut kehilangan adiknya, keluarga satu-satunya yang ia miliki

ETHEREAL YOONGI X Y/N (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang