Bagian 2 #3

166 52 8
                                    

Permintaan Maaf

‘Takdir sudah berperan banyak mempertemukan kita, kini giliran kita untuk berjuang demi cinta’
-Ethereal

Kamu berjalan menjauhi klinik tersebut, rasanya sakit sekali saat dituduh seperti itu, padahal kau sudah berniat baik dengan menolong anak kecil itu, tapi ini balasannya

Langit sudah semakin menggelap, tapi kau memilih untuk berjalan pulang, lagian uang mu sudah habis untuk sekedar naik bus

Kamu menatap lurus kearah jalanan, tidak ada orang lain yang berjalan sepertimu, udara di sekitarmu juga semakin dingin, mungkin sebentar lagi akan turun hujan, batinmu

Ingatan mu tiba-tiba saja kembali pada satu tahun lalu, dimana guru Seojin juga dituduh menganiaya Muridnya, padahal dia yang melaporkan kasus itu dan dia juga yang dituduh dengan kejamnya

Kamu menghela nafas pelan, menjadi seseorang yang tidak punya kuasa lebih hanya bisa berdiam, bagaimana pun kita mencoba membela diri, tetap saja ada yang akan menjatuhkan, di dunia ini semua akan beres dengan uang, orang-orang yang punya kekuasaan pasti akan menang, yah~ begitulah dunia

Setetes air hujan pada akhirnya jatuh membasahi tanah yang sedari lama telah kering, kamu menatap langit dengan mata menyipit, buliran bening yang semakin banyak kini mulai berjatuhan ke tanah

Lengkap sudah derita yang kau terima hari ini, sepertinya besok kau tidak akan bisa kerja, kemungkinan kau akan terkena demam besok

.....

Yoongi mengambil selembar brosur yang berada di lantai klinik itu, dia tahu ini milik mu yang tadi ia buang ke lantai, dia mendudukkan dirinya dikursi, kaca mata yang sedari tadi bertengger di sakunya kini ia pakai

Bibirnya mulai bergerak membaca baris demi baris kata yang tertera di brosur itu "Sarang kan sudah 5 tahun ya, seharusnya dia sudah sekolah" gumamnya

Dia kembali membaca brosur tersebut, dibacanya nama sekolah yang tertera "Hybe? Aku pikir sekolah ini pernah masuk berita" gumamnya, dia meletakkan brosur itu di meja

"Hyung? Kau bicara apa sedari tadi? Eh ini brosur apa?" tanya Jungkook sembari mengambil brosur itu

"Ah~ Hybe ya, kau tahu tidak berita tentang sekolah itu? Guru yang melakukan kekerasan kemuridnya?" tanya Jungkook sembari menatap Yoongi

"Ohh~ aku ingat berita itu sekarang, apa itu benar? Mana mungkin guru melakukan itu?" tanya Yoongi dengan ragu

"Katanya sih hyung, guru nya tuh melapor ke polisi tapi karena keluarga si anak yang jadi korban itu berduit, dia jadi bisa membalikkan fakta, tapi yah sampai sekarang masih belum tahu mana berita yang benar~ " ucap Jungkook menjelaskan

Yoongi mengangguk-anggukkan kepalanya "aku mau menyekolahkan Sarang, kalau di sekolah itu bagaimana ya? Aku mau membantu sedikit, yah~ sebagai permintaan maaf ku pada yeoja tadi"

Jungkook mengangguk setuju "itu sih aku setuju hyung~ " Jungkook tersenyum sembari memberikan dua jempolnya pada Yoongi

"Tapi hyung masih ada yang kurang" ucap Jungkook

"Apa?" tanya Yoongi sembari mengernyitkan dahinya

"Ini hyung~ masalah perut" ucap Jungkook sembari menunjukkan gigi kelincinya

"Astaga kau ini" Yoongi berdiri dari duduknya

"Jaga Sarang bentar, gue beliin makan"

"Awas ya kalau sampai Sarang lecet lagi, tangan lu gue patahin" Yoongi segera keluar dari ruang rawat setelah mengecup pipi adiknya

.....

Kamu berhenti di bawah pohon besar yang mampu melindungi mu dari derasnya hujan, kamu menggosok-gosokkan kedua telapak tangan mu guna memperhangat suhu tubuhmu

"Hah~ dingin sekali" gumam mu, kamu meluhat sekitarmu yang nampak begitu sepi "bagaimana ini~ tidak akan ada orang jahat kan?" monologmu, kamu mengambil gunting di tasmu, siapa tahu nanti ada penjahat kan? Gunting itu pasti akan sangat berguna

Kamu menatap sebuah mobil pajero hitam yang mendekat ke arahmu, dengan sigap Kamu mengeluarkan gunting dari dalam tasmu, Mobil itu benar-benar terparkir di hadapan mu

Dengan tangan bergetar kamu menodongkan gunting ketika seseorang turun dari dalam mobil "astaga!" Seseorang itu terkejut ketika mendapatimu yang sudah menodongkan gunting tepat di wajahnya

Orang itu membuka maskernya dan menatapmu "ini Gue" ucap Yoongi yang menatapmu sembari menjauhkan wajahnya dari guntingmu

Kamu segera menjauhkan guntingmu dan menyimpan nya kembali kedalam tas "maaf... Maaf aku reflek ... Aku kira kau orang jahat" ucap mu terbata

Yoongo menggeleng "aniya~ tak apa sungguh, justru seharusnya gue yang minta maaf, pasti gue udah bikin lu terkejut kan?" ucap Yoongi, dia melepaskan jas yang ia pakai

"Pakai ini ya, baju lu basah" ucap Yoongi sembari Memasangkan jasnya ke tubuhmu

"Eumn tidak perlu begini" ucapmu dengan gugup

Yoongi tersenyum "boleh gak kita bicara sebentar aja? Gue mau nebus kesalahan gue tadi" ucap Yoongi dengan tulus

Kamu menatap Yoongi "eumn? Kamu udah sadar kalau aku gak salah?" tanya mu

Yoongi menunduk "maaf... Gue kebawa emosi aja tadi" ucapnya

"Eumn... Yah aku tahu kok kamu emosi" ucapmu srmbari tersenyum

"Ikut gue bentar ya? Mau kan?" tanya Yoongi "eumn... Gue juga mau tanya-tanya soal sekolah hybe" ucapnya kembali

"Apa? Kenapa? Maksutku kamu mau nyekolahin adikmu?" tanya mu

Yoongi mengangguk "ya~ tapi gue agak ragu... Lu tahu kan sekolah itu namanya udah tercemar" ucap Yoongi dengan pelan

Kamu mengangguk "oke.. Aku mau bicara dengan mu" ucap mu menyetujuinya, kalau dengan bivara dengan Yoongi kamu bisa mendapat murid, maka kamu akan melakukan nya

*tbc*

Jangan lupa bintangnya ya!
Terimakasih buat semua yang udah baca~
Lope you~

ETHEREAL YOONGI X Y/N (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang