GEVIA [Bersambung]

Belum Siap

Terima kasih sudah baca sampai sini
Jangan lupa putar lagu yang aku sediain ya
.

.
.

Padahal yang menelponnya tadi adalah Asisten rumah tangga di rumah Devi. Dia ingin memberi tahu Devi bahwa ibundanya kecelakaan bertabrakan dengan truk saat di tol menuju ke rumah.

Devi pulang dari kampus ,setiba dirumah ia memanggil ibunda tersayangnya.

"Mama...,mah" teriak Devi yang terdengar diseluruh penjuru rumah ,tetapi tak ada jawaban dari mamanya.

"Mungkin mama belum pulang kali ya dari butik" batin Devi dengan perasaan yang agak kurang enak.

"Duh laper bangetttt , gue nyari makan di dapur kali ya" ucap Devi sambil menyentuh dagunya dengan jari telunjuknya.

Bibi Pulang dan Devi melihat bibi dan bertanya.
"Bibi dari mana bi ,kok rapi banget " Tanya Devi kepada ART rumahnya.

"Eh ,non habis dari rumah sakit non" jawab Bibi.
"Hah!! Rumah sakit? Siapa yang sakit bi?" Tannya Devi.

"A-anu non,eeee Ibu nonnn" jawab bibi sambil menahan tangisnya .
"Ibu tadi kecelakaan saat hendak pulang dari butik dan sekarang masih di UGD "
beri tahu Bibi.

Devi yang mendengar langsung ingin menangis sambil memasuki kamarnya dan mengambil jaket levisnya yang tergantung di lemari kamarnya.

Devi bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan yang tinggi sambil dia menahan air matanya yang hendak banjir .

Begitu banyak orang dijalan sehingga membuat macet . Mau tidak mau dia harus mematuhi peraturan lalu lintas.

Setelah perjalanan yang sangat lama dia tiba dirumah sakit ,dan langsung berlari menuju ruang UGD .

°°°

"Dok ,bagaimana keadaan mama saya?" Tanya Devi dengan nafas terengah - engah kepada dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD .

"Mama kamu masih kritis didalam,tetapi jika kamu ingin menemuinya ,silakan " jawab dokter dan meninggalkan Devi.

Devi sudah tak bisa menahan tangisnya, sambil memasuki ruang UGD , air matanya mulai keluar sedikit demi sedikit .

"M-mah ,bangun mah Devi kangen mama sehat ,jadi tolong mah ,buka mata mama"
Ucap Devi dengan lembut dambil memegang tangan mamanya dan mengelus punggung tangan mamanya.

Terbuka lah pintu UGD ,disana ada 2 orang yaitu Kenia dan Arya . Kenia langsung mendekati devi dan memeluknya.

"Dev ,yang sabar ya ,gue yakin mama lo pasti sembuh kok ,kita berdoa aja yang terbaik yah"
Ucap kenia sambil dia ikut menangis tetapi tidak mengeluarkan air mata karena melihat sahabatnya yang sedang menangis.

Tiba - tiba saja garis yang ada dialat pendeteksi aktivitas jantung menjadi lurus dan langsung saja Arya memanggil dokter .

"Dok, dokter" teriak Arya
Dokter datang dan menyuruh mereka semua untuk keluar dari ruangan agar dokter bisa memeriksa mama Devi.

Selesai memeriksa dokter keluar dengan mimik wajah yang tidak bisa ditebak .

"B-bagaimana dok" tanya Devi kepada dokter .

"Kamu yang sabar ya, ini sudah menjadi takdir tuhan ,kamu harus iklas" jawab dokter sambil menepuk pelan pundak Devi.

Devi yang mendengar pun merasa tidak paham dengan ucapan dokter.

"Maksudnya gimana dok?" - Devi
"Mama kamu sudah nggak ada di dunia ini lagi ,maafkan kami ,kami sudah berusaha " jawab dokter dan meninggalkan mereka bertiga diluar UGD.

Mendengar ucapan dokter barusan , Devi merasa kaget dan dia langsung jatuh dengan posisi duduk dan dia sudah tak bisa membendung air matanya lagi.

"M-mamaaaa"
Teriak Devi sambil menangis tak karuan kala mengetahui mama yang paling dia sayangi meninggalkannya secepat ini .
Kenia yang melihat Devi seperti itu langsung membantu membangunkan Devi sambil memeluknya dengan erat dan mengelus - elus kepala bagian belakang Devi.

#Devinda Sirtelia

#Kenia Alisya

#Arya Tirtanio