07. 𝑫𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚

715 547 18
                                    

ENJOY!
HAPPY READING 💚


Selama perjalanan dari kantin ke kelas,jenrina hanya saling diam diaman. Tidak ada keberanian untuk membuka percakapan diantara mereka berdua.

Karina berusaha untuk tetap slay berada di samping Jeno, walau pun jantung sudah berdegup kencang hingga nyaris terlepas.

"Sumpah,masih gak nyangka gue,Lo doyan banget makan Pete",ucap Jeno sebagai pembuka pembicaraan.

Karina tertawa kecil "Pete masih biasa aja,gue juga suka makan jengkol --- tau jengkol kan?",

Jeno menggeleng kepalanya cepat "nggak tahu, emangnya itu sayuran bisa dimakan?",

Karina kembali tertawa "hahaha,lu anak kota dari mana sih!? masak jengkol aja nggak tahu",

"Sumpah Rin,gue nggak tahu apa itu jengkol",

"Pokoknya enak deh Jen,nanti kalau misalnya kita ada waktu,kita pergi ke restoran yang ada jual rendang jengkolnya--- sumpah tuh rendang jengkol enak banget tau nggak sih?,apalagi jengkol dimasak sambalado", cerotos Karina yang tidak berhenti di kala membahas makanan

Jeno menggaruk-garuk kepalanya dengan cepat "bocah ini,yang terlalu kampungan atau gue yang terlalu kotaan sih?",batinnya

Sesampainya di kelas,

Langkah karina terhenti dikala melihat gadis yang tidak asing tengah duduk di tempat kursi milik Jeno, seperti biasa gadis itu adalah wonny sahabat kecilnya Jeno.

"Kak Jeno", teriak sang gadis sembari berlari kecil ke arah Jeno dan Karina

"Wonny?, ngapain di kelas gue?",tanya jeno

"Kakak ke mana aja sih!?, Dari tadi wonny tungguin kakak disini",

"Kantin",

"Ngapain?",

"Ya makan dong, masak mandi di sana---pakai nanya segala lagi", balas Jeno

"Wony ada masakin bubur ikan kesukaan kakak, dimakan ya",

Jeno menghela nafas berat "okay, tqyou",

Pftt...pftt..

Wonny mencium bau tak sedap disaat Jeno ngomong, seperti nya itu aroma yang mematikan "kak, kakak habis makan apa sih?-- kok bau Pete banget",

"Emang, barusan gue makan Pete",

"Astaga---kakak,kamu itu alergi Pete,nanti kalau demam gimana?",

"Udah udah, bentar lagi bell berbunyi-- silahkan kembali ke kelas anda tuan putri Chelsea",ucap Jeno sembari mendorong kecil tubuh wonny.

Wony sedikit kesal,karena pertama kali dalam sejarah kak Jeno mengusirnya dan bersikap cetus terhadap nya "gak usah didorong juga kali kak!",

"Kalau gak didorong,Lo ngak pergi ntar!",goda Jeno diakhiri dengan senyuman kecil. "Bye!",

"Bye!!!",teriak wonny sembari beranjak pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑂𝑢𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑟𝑦'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang