Dua Belas

69 12 1
                                    

🌻 HAPPY READING 🌻

 

"Makasi ya Yan. Kamu beneran mau langsung pulang aja?" Ucap Zea saat baru turun dari atas motor Adrian.

"Iyaa sayang. Langsung pulang aja deh, badan aku uda gatel semua. Lagian kayanya adzan masi lama." Jawab Adrian.

"Yauda kalo gitu, hati-hati ya sayang!"

"Iyaa,"

Adrian beranjak dari tempatnya dengan Zea yang masi memperhatikan. Hingga tak nampak lagi bayangan Adrian, barulah Zea melangkahkan kakinya kedalam. Tidak lupa dengan tangan yang menenteng se-kresek makanan yang dibelinya bersama Adrian saat dijalan pulang.

"Abang!" Seru Zea saat melihat Zion sedang menonton televisi. Ditemani jus buah segar yang sudah tinggal setengah.

Adrian menolehkan kepalanya ke arah Zea dan melemparkan senyuman.

"Kok pulang nya sore banget dek?" Tanya Zion.

"Hehehe tadi main dulu sama Rian. Ini Zea bawa ini!" Jawab Zea yang mulai mengeluarkan satu persatu makanan yang dibawanya. Ada martabak manis, brownies, dan beberapa potong donat. Zea membeli itu disatu tempat yang stand-nya hanya bersebelahan.

"Lain kali pulang dulu Ze, ganti baju. Abang khawatir tadi, untung kepikiran buka hape. Coba kalo engga, pasti kecarian kamu."

"Iya deh kak, maaf. Soalnya tadi tuh memang biar sekalian aja. Males kalo harus pulang lagi."

"Ngeles aja kamu, orang khawatir juga!"

"Iya abangg, maafin. Besok-besok ga gitu lagi deh! Janji!"

Zion bergumam dan mulai memakan martabak yang sudah rapi tersedia. Sedangkan Zea kedapur untuk menyimpan brownies kedalam kulkas.

"Eh Zi" sapa Zea dengan senyum kecill nya saat melihat Zia yang juga berjalan menuju kulkas.

"Ehm iya kak." Balas Zea.

"Keruang tamu gih, ada martabak sama donat."

"Iya kak, duluan aja."

Zea pergi setelah mendengar jawaban Zia tanpa berniat memberikan balasan.

"Oh iya, tolong panggilan Zia dek. Belum makan dia. Biar makan make ini aja." Ucap Zion.

"Uda kok, tadi papasan didapur." Balas Zea.

"Kalian masi belum baikan?"

"Emang kita musuhan?"

"Kamu tau maksud Abang Ze. Abang ga mau adek abang bermasalah cuma karena laki-laki. Apalagi kalian itu kembar. Emang ga ngerasa kehilangan?" Nasihat serta tanya Zion yang sepertinya masih ingin melanjutkan pembahasan ini.

Saat akan menjawab perkataan Zion, Zia datang dan langsung duduk di samping Zion. Sedangkan Zea duduk lesehan diatas karpet didepan Zion.

"Gimana tadi belajar nya?" Tanya Zion pada Zia.

"Em baik kak, kaya biasa." Jawab Zia.

"Kamu Zea, kalo uda lulus SMA ini mau kuliah dimana?"

"Nanti aja deh kak kalo bahas kuliah. Baru aja naik kelas dua belas."

"Ya kan buat plann dulu Ze."

"Ya ini kecepatan banget kak, sekarang aku uda bilang pengen masuk di univ ini, eh pas tamat malah pengen masuk ke univ itu. Lagian aku juga ga tau mau lanjut kuliah atau ga."

"Kalo bisa kalian berdua harus kuliah."

"Kak Zea aja deh kayanya yang kuliah. Aku capek, percuma juga kuliah nanti ga bisa kerja."

"Ga bisa gitu. Kalo kamu ga mau kuliah aku juga ga kuliah."

"Aku ga penting kuliah kak, emang kakak ga sayang kalo ga kuliah?"

Zea diam. Sebenarnya dia ingin kuliah. Tapi membiarkan dirinya kuliah sedangkan adiknya tidak membuat perasaan janggal terasa didiri Zea.

"Udalah, bahas kuliahnya nanti aja. Zea sekarang masuk kamar mandi kalo capek istirahat aja." Putus Zion yang langsung dituruti Zea.

Adzan berkumandang.

Setelah melakukan ritual malam nya, Zea berbaring dikasur dengan ponsel ditangannya.

Dering ponsel menguar di kamar Zea. Langsung saja Zea mengangkat panggilan dengan id call mine❤️ yang tertera sejak awal mereka berpacaran.

"Hallo babyyy!" Seru Zea sesaat setelah mengangkat panggilan telepon.

"Kok girang banget kayanya?"

"Ya karna aku seneng hari ini. Aku uda bilang makasih belum?"

"Uda sayang, Uda banyak banget malah kayanya."

"Kayanya Minggu depan kita gausa pergi lagi deh. Kamu main aja kerumah aku."

"Loh emang kenapa?"

"Bang Zion tadi khawatir karena aku pulang nya sore banget. Aku jadi gaenak."

"Terus sepatu yang kamu mau itu gimana?"

"Emm engga deh, ga jadi pengen. Kalo dipikir-pikir sayang sepatu lama aku yang baru sekali dua kali pake."

"Yauda kalo gitu. Jadi kamu tadi dibilangin apa aja sama bng Zion?"

"Ta gitu, kalo mau pergi disuruh pulang dulu. Minimal ganti baju, terus jangan seharian full kaya tadii. Tapi aku senengg, tapi aku ga enak sama bang Zion." Ucap Zea menjelaskan dengan suara yang menggemaskan. Menurut Adrian.

"Hahha yauda besok aku main kerumah kamu aja."

"Iya. Kamu uda makan?" Dan obrolan pun berlanjut hingga waktu tidur datang.





Sorry for typo

Tbc.

ZEANA [END] •R E V I S I•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang