Chap 3. By your side

373 57 3
                                    

Sejak jam 8 kurang, Pluem sudah sampai di rumah Chimon.
Ia menyapa Pak Korn sebentar, lalu meminta ijin untuk meminjam mobil.

Pluem memanaskan mesin mobil, mengeluarkan mobil dari garasi, dan siap berangkat mengantar Chimon ke kampus.
Sambil menunggu di samping mobil, Pluem men-text Chimon.

Sambil menunggu di samping mobil, Pluem men-text Chimon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting !
Notif di HP Chimon berbunyi.

Chimon yang masih memakai lipbalm tersentak kaget. Untung tidak sampai kecolok.

"Phi sudah di bawah ya."

"Otw turun."
Chimon mengetik singkat.

Chimon sekali lagi mematut dirinya di depan cermin. Rok yang baru dibelikan Pho nya pas sekali di tubuh ramping Chimon.

Mulai hari ini, identitasnya adalah sebagai Chimmy. Selain Pak Korn tidak ada orang lain di kampus yang tahu bahwa Chimmy adalah laki-laki bernama asli Chimon.

Baju... rapih.
Ganjelan dada.. pas.
Rambut...oke.
Muka... cakep.
Siip. Berangkat.

"Pho, Chimon berangkat ya."

"Sarapan dulu nak."

"Ngga sempat Pho."

"Ini, rotinya sudah dibungkus sama bibi. Bawa buat makan di jalan. Untuk Pluem juga."

Dengan terburu-buru Chimon menyambar bekal itu dan memasukkan ke dalam tas nya.

"Dah, Pho.."

"Iya, hati-hati."
Pak Korn melanjutkan sarapannya sambil tersenyum geli melihat Chimon yang terseok-seok dengan rok nya.

*****

Di mobil, Chimon membuka bekal dari Pho nya tadi. Ada dua tangkup sandwich dan dua kotak susu.

Chimon mengambil satu tangkup sandwich dan mulai menguyah. Setelah dua kunyahan, ia baru ingat kepada Pluem yang sedang menyetir.

"Phi Phem sudah sarapan? Mau sandwich?"

"Chimmy makan saja.. Phi sudah sarapan kok."

"Oh..yaudah."
Chimon lanjut menggigit sandwich nya.

Grrrggghh
Perut Pluem tiba-tiba berbunyi.

Chimon menatap ke arah Pluem. Sementara yang ditatap pura-pura tidak terjadi apa-apa. Terus menyetir dengan tenang

"Makan dulu ini, Phi Phem.."
Chimon mengambil setangkup sandwich yang belum digigitnya, dan menyodorkan ke hadapan Pluem.

"Phi masih nyetir, nanti saja kalau sudah sampai." Tolaknya halus.

"Perutnya sudah bunyi gitu, masih nolak. Ini, tinggal gigit aja."
Chimon setengah memaksa mendekatkan sandwich ke depan mulut Pluem.

Dengan ragu-ragu akhirnya Pluem membuka mulutnya dan menggigit langsung sandwich dari tangan Chimon, sambil pandangan matanya tetap ke jalan. Jantungnya berdebar-debar karena belum pernah ada orang yang menyuapi dia seperti ini sebelumnya.

Protect My Princess..!!  (TAMAT H.E.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang