[3]

13 3 9
                                    

Holaaaa para readers TwT!!!😆

Kangen gak nih kalian sama TwT?><

Harus kangen dong, yah:)

Kalo sama authornya kangen gak nih??:-D

Sepertinya nggak ada:"

Semoga kalian dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dan juga bahagia tentunya^_^

Sip! Tanpa banyak cingcong, let's to reading!


_Happy Reading_


BRUK!!

Suara jatuhnya Cika terdengar jelas ditelinga orang yang melihatnya dengan jarak dekat. Namun, ada yang aneh. Kenapa dirinya tidak merasakan tekstur kerasnya lantai? Malahan dirinya seperti menubruk orang yang ada di belakangnya ini. Saat Cika melihat siapa orang yang telah menahan tubuhnya, untuk kedua kalinya matanya membelalak kaget. Orang yang ada di sekitar sana pun menatap kaget setelah melihat orang yang membuat mata Cika melotot kaget.

"Biasa aja kali, mata lo. Kaya yang liat hantu aja," ucap Abang nya yang bernama Jake Novaxairdan.

"A-abang..." lirih Cika.

"Iya, ini Abang. Lo gak apa-apa?" tanya nya. Saat Jake memeriksa semua bagian tubuh Cika, tatapan matanya terhenti pada bagian tangan kiri Cika yang memerah dan kulitnya yang sedikit melepuh.

"Tangan lo kenapa bisa gitu?" tanya Jake kembali, namun dengan nada dingin. Yang ditanya gelagapan sendiri. Apakah ia harus memberitahukan kepada Abang nya? Tapi, ini masalah antara dirinya dan Lexy. Jadi, tak perlu ada orang lain yang ikut campur dalam masalahnya.

Melihat adiknya yang diam sambil menundukkan kepalanya, Jake hanya bisa menghembuskan napasnya dengan kasar. Dirinya melihat Lexy dengan tatapan yang sangat tajam, sampai sang empu merasa seperti tikus yang terpojok oleh kucing yang akan memangsanya. Jake tidak suka melihat adik tersayang yang selalu ia jaga, terluka walau sedikit pun.

Mengamati sekitar, lalu melihat Lexy yang memegang gelas gagang besar yang kosong dan meja yang di tempati oleh Cika basah. Jake paham situasi apa yang terjadi sebelumnya. Orang yang mendorong adiknya, ternyata menyiram tangan kiri Cika dengan minuman yang masih panas itu.

"Lo."

Lexy menegang saat Jake memanggilnya, walau tak pakai nama. Tatapannya benar-benar berbeda saat melihat orang yang telah menyakiti adiknya.

"Kalo punya masalah sama adik gue, bicarain baik-baik. Bukan pake fisik kaya gini," ucap Jake datar menekan kata 'adik'. Lexy meremaskan tangan kanannya, harga dirinya merasa semakin terinjak-injak.

"Sialan," desis Lexy, lalu pergi  begitu saja.

Jangan lupakan reaksi penghuni yang ada di kantin. Mereka kaget dengan ucapan yang dilontarkan oleh Jake, siswa Most Wanted alumni SMA 1 Griyacha. Termasuk 3 sahabatnya yang baru saja tau kalo Cika adalah adik dari Jake. Cika yang melihat reaksi semua orang yang ada di kantin, hanya memutarkan bola matanya malas. Bagaimana bisa mereka tidak peka kalo dirinya ini, adalah adik dari Jake? Mentang-mentang huruf awal nama belakangnya 'Okt' sedangkan kakaknya 'Nov', jadi mereka berdua bukan saudara? Padahal di nama belakang mereka ada nama keluarga Axairdan. Ditambah, mungkin wajahnya dengan Abang nya ini tidak ada yang mirip.

Together with Them?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang