[7]

6 2 19
                                    

Halooo gaesss!!!><

Ketemu lagi denganku si author yang gemesin😙

(Readers be like: 😑)

Hahaha canda yeorobun:v

Gimana kabar kalian? Semoga tetep sehat lahir batin yah..

Tumben yah diriku udah update. Biasanya suka berabad bulan😂 Tapi ya Alhamdulillah karena berkat adanya pencerahan, jadi bisa bikin cerita dan memang mumpung lagi ada luang waktu.

Ya~ tanpa ba bi Bu lagi, yok cuss langsung bacaaa
Semoga gak ngebosenin yah:')

_Happy Reading_

He-hehe

"Bukan hanya keliatan telmi, tapi keliatan crazy juga."

"Sttt… Lo suka gak diserap dulu kalo ngomong."

"Dia pasti lelah udah ngeberesin rumah setelah nganterin orangtuanya ke bandara."

"Lah, kalian bertiga udah kenal adiknya Jake?" tanya Jay menyusul ikut masuk bersama dua pria lainnya.

"Kita baru kenal kemarin kok," jawab Jazlan.

"Eh? Kalian datang hari ini?" Jake bertanya tiba-tiba sambil menuruni anak tangga. Benar-benar tidak mengetahui dan menyangka sahabatnya mulai tinggal di rumahnya hari ini, ketika melihat koper dan barang lainnya yang mereka bawa. 

"Tapi, bisa gak sih, kalian gak ngerumunin adik gue?" 

Seperti sebuah peringatan, sekawanan pria yang hampir mengerumuni gadis yang sedang terlelap tidur pun mulai menjauh dan duduk di kursi lainnya. Jake ikut duduk di antara mereka. 

"Kirain gue, besok mulai tinggal di sini."

"Lo gak liat chat grup?"

"Liat chat grup gimana, orangnya aja pasti sibuk main game, Rez," celetuk Jay.

"Terus, pasti pake headphone 'kan main gamenya? Sampe gak kedengaran suara ketukan pintu dan kita yang ngucapin salam," tambah Shan, membuat Jake tertohok tepat sasaran karena benar adanya.

"Ugh… hati gue merasa ter-jleb dengan fakta yang kalian ungkapkan. Tapi, gimana kalian bisa masuk?"

"Dari pintu, lah, Jake. Kebetulan pintunya gak dikunci," jawab Reza.

"Ah, Cika pasti lupa kunciin pintu, diliat dari dia langsung beberes rumah pas udah nganterin ortu ke bandara terus tidur di sini."

"Pantesan pas tidur dia cengar-cengir gitu," ucap Nefal paham. Namun, terdengar seperti mengejek?

"Dia kalo tidur, hampir suka gitu. Berarti dia lagi bermimpi tentang hal yang lucu atau senang. Daripada nangis pas tidur," jelas Jake yang sangat mengetahui kebiasaan adiknya sebagai kakak.

"Lebih baik kita rapihin barang, biar cepet. Btw, kamarnya kita yang milih 'kan?" ujar Hars baru membuka suara. 

Lelaki berumur paling tua di kelompok sahabatnya ingin bergegas merapihkan barang di kamarnya yang sekarang, agar nantinya Cika tidak terkejut dan malu saat bangun dari tidur karena suara berisik mereka.

"Iya. Terserah kalian mau milih yang mana, jangan sampai rebutan." 

Mendapat jawaban dari Jake, Hars segera membawa kopernya ke kamar yang berada di lantai atas. Sebenarnya, mereka telah menentukan kamar yang akan ditinggali. Kamar kosong pertama yang berada di bawah, ditempati oleh Jay dan Jazlan. Sedangkan kamar kosong kedua, ditempati oleh Reza, Shan dan Nefal. Dan kamar kosong terakhir, ditempati oleh Hars sendiri karena tidak ingin tidur sekamar dengan yang lain dan kebetulan kamarnya hanya bisa ditempati untuk 1 orang.

Together with Them?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang