[4]

25 3 13
                                    

Holaaaa gaessss><

Akhirnya bisa update setelah 1 abad diriku gak up😭

Semoga kalian masih dalam keadaan sehat dan juga bahagia yah:)

Oke, Let's to reading!!!


_Happy Reading_




"Lo masih suka sama gue?"

Mata Cika membelalak kaget. Bahkan suara detak jantungnya sendiri seperti bergema di ruangan yang sepi itu. Indra pendengarannya tidak sedang bermasalah, kan?

Ekhem!

Dua orang yang terjalin kontak mata tersebut menoleh kaget kearah sumber suara. Sepertinya Cika harus melatih jantungnya agar tidak mudah kaget. Tapi percayalah, dirinya senang sekali karena ada penyelamatnya yang datang tepat pada waktunya.

"Untung dateng kesini sebelum kalian ngelakuin hal yang lebih," tekan Jake diakhir kata.

"Wah...berduaan di ruangan yang sepi lagi. Ck ck ck.." ucap Jay memperpanas keadaan.

Reza dan Cika menatap datar orang yang ada didepannya ini. Pikiran mereka benar-benar tidak bisa positif sepertinya. Namun, kecuali satu laki-laki yang ada diantara mereka bertiga.

"Udahlah. Malah su'udzan kalian. Reza mana ada ngelakuin hal yang kaya gitu," ucap Hars menghentikan pembicaraan yang membuat kepalanya pusing.

"Tangan lo gimana? Tambah sakit?" tanya Jake khawatir.

"Tangan gue udah lumayan baik. Abang jangan terlalu khawatir."

"Syukur deh.. Nih, buat lo," ucap Jake sambil menyodorkan sebuah kantong plastik berukuran sedang.

"Isinya apaan, Bang?"

"Liat aja sendiri."

Penasaran apa isi dari kantong tersebut, Cika pun membukanya. Entah untuk kesekian berapa kalinya, ia membelalakan matanya lagi.

"Wah! Ini serius buat gue semua?!" tanya Cika tak percaya.

Jake menjawab dengan anggukan kepala. Cika tak bisa untuk tidak melengkungkan bibir ke atas. Bagaimana tidak senang, kantong dengan ukuran sedang itu berisikan berbagai macam makanan dan minuman manis favoritnya. Jake pun ikut senang melihat raut muka gadis bungsu yang ada di hadapannya. Ia tahu bagaimana membuat mood Cika kembali membaik.

"Abang, maka--ash..." Niat ingin memeluk kantong yang berisikan cemilan, justru meringis sakit karena tangan kirinya terluka.

"Tuh, kan. Belom ada setengah hari, udah banyak gerak."

"Dengerin Abangmu. Nanti kalo udah sembuh, mau salto pun gak apa-apa," nasihat Jay.

Cika menampilkan muka cemberut mendengar perkataan dua laki-laki yang lebih tua dengan dirinya. Mau bagaimana lagi, kalau terlampau senang pasti gadis pecinta cemilan itu ingin memeluk sesuatu.

Untung gak memeluk Reza, yah.

"Nanti jam 11 kita harus ke kampus, kan?" tanya Hars memastikan.

"Oh, iya! Kok gak inget ada jadwal °matkul °°MSDM, sih?!" gelisah Jake.
[°mata kuliah, °°Manajemen Sumber Daya Manusia]

Together with Them?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang