-38⚡-

132 23 7
                                    

Sore ini Kaira mengunjungi kediaman tetangganya, Keluarga Mahesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Kaira mengunjungi kediaman tetangganya, Keluarga Mahesa. Lebih tepatnya diundang Om Jovan sebab lelaki itu ingin tahu kejadian sebenarnya yang menyebabkan ia harus langsung pergi ke rumah sakit setelah selesai dari perjalanan dinasnya. Ya, walaupun sebenarnya Kaira sendiri juga berencana akan ke rumah mereka dengan jaminan tidak adanya  Jairo di rumah. Gadis itu memang masih menghindari Jairo dan hal barusan sepertinya sama sekali tidak mungkin terjadi.

Kaira menahan napas ketika wajah Jairo yang ia temukan untuk pertama kali ketika menginjakkan kaki di lantai rumah Keluarga Mahesa.

Untungnya Jairo cukup pintar untuk mengingat tingkah laku Kaira sewaktu di rumah sakit tempo hari dan itu membuatnya menggeserkan badan agar Kaira bisa masuk ke dalam rumah tanpa berbicara.

"Maaf, ya, Tan, nggak bisa ikut jemput di rumah sakit tadi siang," Kaira memeluk Jeny sebentar, lalu wanita dengan terusan krem itu mengelus lengan Kaira, seolah berkata kalau Kaira tidak perlu terlu memikirkannya.

"Halo, Kaira!" sapaan ramah dari suara berat itu membuat Kaira menoleh dan mendapati lelaki tinggi dengan badan tegap yang berjalan menghampiri mereka. "Udah lama kamu nggak main ke sini, bagus kan ya Om undang."

Kaira tersenyum sebagai tanggapan untuk pernyataan pria itu. "Iya, Om."

"Kamu udah makan belum, Kai?" tanya Jeny.

"Tadi udah pas pulang sekolah."

"Laper lagi nggak? Kalo iya makan bareng sama Tante," ajak Jeny, melangkah ke ruang makan yang hanya dibatasi sekat dengan ruang tengah.

"Aku temenin Tante aja."

Di saat sedang berbicara seru dengan Jeny yang membahas soal kasus perceraian pasangan selebriti muda di televisi–lebih kepada Jeny yang bercerita dan Kaira yang mendengarkan, Jovan datang menginterupsi keduanya.

"Kaira, Om bisa ngomong berdua sebentar nggak?"

Jeny tampak memutar mata karena sedari awal sudah tahu apa yang hendak dibicarakan suaminya. Kaira yang semula bergantian menatap pasangan itu karena bingung, akhirnya menuruti ajakan Jovan setelah diangguki Jeny.

"Jadi gini, Om udah lebih dulu nanya sama Mama Jairo kenapa sampe kalian bisa terlibat kecelakaan. Dan bukannya nggak percaya sama jawaban Mama Jairo, Om cuman kayak ngerasa aja kalau itu sengaja dijadiin alasan. Anggap aja itu firasat dari pasangan yang udah lama menikah."

Jovan mengeluarkan kalimat panjangnya setelah ia dan Kaira sampai di teras samping.

Kaira mengangguk menanggapi pernyataan Jovan. Ia Meremas tangannya sebab tidak tahu apa yang akan dikatakannya nanti.

"Mama Jairo bilang, kalian kecelakaan karena kecerobohannya yang nggak pakai seatbelt?" tanya Jovan.

Walaupun nada bicaranya santai, Kaira merasa terintimidasi. Menyempatkan menarik napas pelan sebelum menjawab.
"Tante Jeny emang saat itu nggak pakai seatbelt," katanya. "Tapi kecelakaan itu sepenuhnya salah aku ... karena aku ngajak ngobrol, jadinya Tante Jeny nggak fokus sama jalanan," ungkap Kaira dengan mata yang tidak berani menatap Jovan.

JairoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang