Typo is my style
Happy reading•
•
•
•
•
Hendery X Renjun
•
•
•
•
•
WARN! MPREG!
Pagi ini kediaman Hendery Seo dan Renjun Seo kedatangan tamu tak di undang. Rencananya mereka mau cuddle seharian, tapi rencana itu harus buyar karena adik Hendery menitipkan sang anak.
Ting tong ting tong
Suara bel mengejutkan Renjun yang sedang berkutat di dapur, kemudian ia menyuruh sang suami untuk membukakan pintu. Setelah Hendery membukakan pintu, ia di kejutkan oleh suara teriakan lumba-lumba dari seorang anak kecil berwajah tengil di gendongan Baba-nya.
"UNCLE DERYYYY!!!"
Hendery tersenyum dengan terpaksa. Tangannya terjulur untuk mengambil tubuh gempal itu karena tangan bayi itu berusaha menggapai sang paman.
"Dery Ge, tolong jaga anakku ya~ Aku dan Ojun Hyung mau berlibur dulu hehe, besok lusa kami akan mengambil Chenle. Bye bye~"
Ucap sang adik dan berlalu dari sana meninggalkan Hendery dengan seorang bayi lumba-lumba di gendongannya.
"What the? Dasar Seo Haechan kurang ajar. Kenapa Dejun mau dengan beruang berisik seperti dia?"
Gerutunya sembari membawa tas besar berisi pakaian Chenle dengan bibir yang selalu mengeluarkan kata-kata umpatan. O-ow, sepertinya dia lupa jika ada anak kecil di gendongannya.
Di dapur.
Renjun yang sudah selesai memasak langsung memanggil sang suami untuk sarapan. Hendery datang dengan membawa bayi gembul yang berusaha berjalan -berlari- dengan semangat. Renjun terkejut karena kakinya di peluk oleh benda berat yang sayangnya menggemaskan. Ia menunduk dan terkekeh geli melihat senyuman lebar dari Chenle.
"Good morning Chenle." Sapa Renjun ramah.
"Hihi morning too Aunty Njun!" Balas Chenle riang.
Renjun meringis dalam diam mendengar panggilan 'Aunty' itu. Sudah di bilang beberapa kali juga, jika memanggilnya itu dengan sebutan Uncle bukan Aunty, tapi yang namanya anak Xiao Haechan bisa di beritahu? Jawabannya tidak. Sifat orang tua Chenle menurun baik, hingga membuat orang-orang di sekitar mereka menjadi pasrah.
"Njun-er, Haechan bilang mereka akan kembali lusa." Ucap Hendery yang sudah duduk di kursi makan.
"Hng."
Gumam Renjun lalu ia mendudukkan Chenle di kursi tinggi pantry. Chenle tidak suka jika ia harus di pangku saat makan, bahkan Dejun mengajarkan nya agar terbiasa mandiri di usia belia ini. Haechan sih terserah suaminya saja, yang penting itu bagus dan baik untuk anak mereka.
Mereka memulai makan dengan tenang, sebenarnya Chenle jika di titipkan pada Hendery-Renjun akan menjadi pribadi yang lebih baik ketimbang dengan Kakek-Nenek, dan Baba-Papa nya.
Kini ketiganya berada di ruang keluarga dengan beberapa mainan edukasi yang sudah di siapkan oleh Haechan di dalam tas besar. Hendery yang berbaring di sofa, Renjun yang mengajari Chenle dan Chenle yang sedang sibuk berpikir. Tiba-tiba saja Chenle berteriak membuat kedua pemuda itu mengalihkan perhatian mereka.
"Chenle ada apa?!" Teriak keduanya.
"Hehe, Lele punya pertanyaan." Ucap Chenle dengan terkekeh.
"Apa?" Tanya Renjun.
Chenle mengubah duduknya menghadap Renjun dan diikuti oleh Hendery yang tengkurap menghadap ke arah Chenle dan Renjun.
"Kenapa kupu-kupu bahasa Inggris nya itu butterfly?" Ujar Chenle polos.
"Hah?"
Hendery-Renjun mengerjap dengan wajah melongo, sedangkan sang pelaku setia dengan wajah polosnya. Renjun seketika pening mendengar pertanyaan konyol(?) itu, ia lalu menyandarkan kepalanya di bantal sofa di belakangnya. Sedangkan Hendery masih membuka tutup mulutnya dengan mata mengerjap beberapa kali.
"A-ah, itu..."
Hendery menatap ke sekitar agar bisa mencari jawaban yang tepat untuk anak seusia Chenle. Chenle menunggu dengan sabar jawaban yang akan keluar dari mulut Hendery.
"Chenle sudah bertanya pada Grandpa dan Grandma belum?" Tanya Hendery.
Chenle mengangguk tapi dengan wajah yang tertekuk.
"Kok manyun, kenapa?" Tanya Renjun.
"Hng~! Grandpa malah bilang begini 'Karena memang itu bahasa Inggris nya Chenle sayang, tidak ada alasan.' Begitu! Kan Lele kesal!" Jawab Chenle sembari menirukan ucapan Johnny dan di akhiri kerucutan bibir.
Hendery tersenyum paksa dan menenggelamkan wajahnya di bantal sofa. Renjun memutar otak, tapi jawaban yang tepat adalah seperti yang di katakan Johnny, mertuanya.
"Astaga, rasanya aku ingin sekali tenggelam di lautan Moomin." Gumam Renjun.
Hendery hanya bergumam kesal.
"Ih cepat di jawab pertanyaan Lele! Kan butter itu mentega, lalu fly itu terbang! Kenapa malah jadi kupu-kupu?!"
Ucap Chenle dan di hadiahi teriakan pasrah oleh pasangan Hendery-Renjun.
"YA TUHAN AKU INGIN DIA KEMBALI KE KANDUNGAN SEO HAECHAN!" Teriak keduanya.
Sedangkan pasangan Dejun-Haechan di dalam kamar hotel hanya bisa terkikik geli. Perlu di ketahui, sebenarnya Dejun dan Haechan kabur dari Chenle karena anak mereka itu melontarkan pertanyaan yang sama. Soal kenapa bahasa Inggris nya kupu-kupu itu butterfly?
"Hahaha, bagaimana bisa kau mempunyai ide seperti itu? Aku kasihan dengan kakakmu." Kekeh Dejun.
"Habisnya setiap hari Chenle menanyakan pertanyaan itu terus-menerus, siapa yang tidak kesal. Tapi sebenarnya kau juga senang kan mengerjai Hendery Ge dan Renjun?" Jawab dan tebak Haechan.
Dejun mengangguk seraya mengeratkan pelukannya pada pinggang Haechan dan Haechan yang semakin merangsek masuk ke dalam pelukan hangat Dejun.
END
NB : Ada yang mau bantu jawab pertanyaan Xiao Chenle?

KAMU SEDANG MEMBACA
Nossa História
Storie breviWARNING! Hendery X Renjun! CRACKPAIR! Kumpulan One shot, Drabble, and To be continued (?) dari pasangan Hendery-Renjun yang jarang di ketahui banyak orang. Cuma buat konsumsi sendiri. Kalau ada yang baca, terima kasih sudah mau baca. Budayakan memba...