09

3.4K 363 21
                                    

Haechan, Renjun, dan Jeno sekarang sedang berada di kantin. Mereka sedang membicarakan mengenai Haechan yang baru saja jadian dengan Lucas. Haechan bahkan mentraktir teman-teman manisnya itu.

"Aku tidak menyangka si kingkong bisa seromantis itu Chan" Ujar Renjun  yang diagguki oleh Haechan

"Kau sebagai sepupunya saja tidak menyangka, apa lagi Aku renjun-ah. Hmm Kau bagaimana Renjun? Bagaimana hubunganmu dengan bocah itu?" Tanya Haechan sambil menaik turunkan alisnya. 

"Aku bukan kekasihnya. Lagi pula Aku hanya menganggapnya sebagai adikku"

"Benarkan? Kau yakin kau hanya menganggapnya sebagai adik hm?" Haecahan bertanya kepada Renjun dengan nada jahilnya yang hanya dijawab oleh Renjun  dengan dengusan kesal.

"Jeno Kau sendiri bagaimana? Mark Hyung atau Jaemin?" Ujar Renjun yang diangguki oleh Haechan.

"Tidak keduanya, Mereka seme dan Jeno juga seme jadi tidak bisa menjadi sepasang kekasih. Lagipula Jeno sedang menyukai seseorang" Ujar Jeno dengan penuh keyakinan.

Renjun dan Haechan saling berpandangan kebingungan. "Memang Jeno sedang menyukai siapa?" Ujar Haechan.

"Jeno suka Jake. Jake sangat manis Haechan. Jeno ingin berpacaran dengan Jake. Dan Jeno yakin Jake juga menyukai Jeno, Jeno kan tampan" Ujar Jeno dengan penuh percaya diri.

"Jake anak X-1?" Tanya Renjun yang langsung diangguki Jeno dengan semangat.

"Apakah Renjun mengenalnya?" Tanya Jeno dengan semangat. 

"Yah, Aku mengenalnya. Dia pacar sepupuku"Ujar Renjun dengan sedikit tidak enak hati karena raut sahabatnya ini yang langsung bersedih ketika mendengar ucapannya tersebut.

"Jadi Jake sudah memiliki kekasih?" 

Renjun mengangguk dan mengelus pelan punggung Jeno. Haechan yang melihat sang sabat sedang bersedih Ia pun mencoba menghibur sang dahabat dengan mengganti topik.

"Oh iya Jen, Bagaimana dengan Jaemin dan Mark apakah mereka masih sering bertengkar?" Tanya Haechan. Jeno menggeleng lesu.

"Tidak, mereka tidak lagi bertengkar. Merka bahkan dengan kompaknya mengacuhkan Jeno sekarang" Jeno mempoutkan bibirnya mengingat kedua roomatenya yang mengacuhkannya.

"Huh? Bagaimana bisa Jen?" Tanya kedua sahabatnya ini dengan terkejut.

"Jeno Juga tidak tau. Mereka tiba-tiba saja mengacuhkan Jeno ketika pulang dari latihan"

"Apa kamu berbuat salah kepada mereka tanpa Kamu sadari?" 

Jeno menggeleng lesu. Ia berpamitan pada dua sahabatnya ini dan pergi ke rooftop untuk menenangkan diri. Dia ini sedang bersedih jadi tidak ada salahnya untuk membolos sesekali iyakan?

.

.

.

.

.

Sesampainya di rooftop Jeno memilih duduk di bangku sambil mendengarkan musik. Sesekali Ia bersenandung kecil, Kepalanya Ia gerakan mengikuti Iarama lagu yang Ia dengar.

Tanpa disadari terdapat seseorang dibelakannya mengenakan pakaian hitam dan mengunkan masker untuk menutupi identitasnya.

Srett

"Hmpppp"

Seseorang misterius tersebut menutup Kedua mata Jeno dengan kain dan membakap hidung Jeno dengan saputangan sehingga Jeno pingsan.

JENO SEME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang