"PERSYARATAN."

261 38 3
                                    

    "PYUUKK… PYUKK.."
     (Suara percikan air.)

"Emm..apaan nih." Ucap (Name) sambil perlahan membuka matanya. "Oh, Selamat Pagi ,Sadako-chan." Ucap Sanzu dengan nada sedikit mengejek. "Yah,Sebenarnya aku berniat membakar mu sih, jika kau tak bangun. Tapi untunglah kau bangun." Ucap Sanzu. "Apakah dia memang memiliki sifat kriminal yang mendarah daging?." Batin (Name). "Ya seharusnya kau berterima kasih kepadaku karena aku tidak membakarmu." Ujar Sanzu dengan pd. "Eh lo itu ya udah bersala..mmmm..mmm.". "Sudahlah hentikan ocehanmu itu, makanlah roti yang sudah kusiapkan ini. Jika tidak kau akan mati. Aku tidak ingin kau mati disini, nanti bau mayatmu akan memenuhi Rumahku." Ucap Sanzu sambil menyumpal mulut (Name) dengan roti yang sudah berisi selai stroberi. 

      "Mmmm.. Terimakasih. Ra..ja..  Ib..lis..." Ledek (Name) pada Sanzu. "Raja Iblis. Itu nama yang bagus." Balas Sanzu santai. "Pria ini memang tidak mudah ditebak ya." Gumam (Name). "Ha.. Kau bicara apa?."Tanya Sanzu.  "Ah tidak kok." Jawab (Name). "Setelah makan bersihkanlah dirimu. Kau semakin terlihat mirip hantu, sadako-chan." Ujar Sanzu sambil pergi ke arah kamarnya. "Lalu dia memanggilku apa selama ini "Sadako", bukankah itu juga hantu." Batin (Name) kesal. Selesai makan (Name) pun mandi, (Name) ingat bahwa ia tak memiliki baju ganti. "Aduh sial, aku kan tidak punya baju ganti.". (Name) pun pergi ke kamar Sanzu berharap supaya Sanzu mau meminjamkan salah satu bajunya. 

"CLIKK..CLIIKKK…."

Sanzu yang tengah asyik memainkan handphone nya pun menyadari keberadaan (Name) di balik pintu. "Ha.. kau sedang apa disitu?". "Mmmm… anu aku tidak punya baju ganti dan dress ku juga basah. Apa boleh aku meminjam salah satu bajumu?" Tanya (Name) dari balik pintu. "Ckk.. merepotkan, iya iya." Sanzu beranjak dari kasurnya dan mencarikan sebuah baju untuk (Name). "Nih." Ucap Sanzu menyodorkan sebuah kaos putih dan dengan mata yang tertutup. Saat (Name) akan mengambilnya, "Eitss… tapi ada perjanjiannya kau harus mencucikan bajuku setiap hari. Hmm.. bagaimana kau setuju?." Tanya Sanzu masih dengan mata yang tertutup. "Ya ampun ada syaratnya lagi. Mmmm.. gimana ya, kalau aku bilang nggak, ya kali aku pake handuk terus." Batin (Name). "Ya deh ya aku setuju." Jawab (Name) yakin. "Okeh, nih. Kalau kebesaran jangan protes." Sanzu pun kembali bermain handphonenya.

    Setelah (Name) memakai baju yang diberikan Sanzu, dia pun kembali ke ruang tamu. Tak selang lama Sanzu keluar dari kamarnya, karena dia merasa bosan. "Hhhmm..Bosen banget... Bagaimana kalau nonton film saja?". Batinnya. "Aduh ini besar banget sih bajunya." Gumam (Name). "Kau sedang apa?" Tanya Sanzu yang melihat (Name) di Ruang Tamu. "Wah kalau aku protes karena baju ini. Bisa-bisa aku dibunuh olehnya." Batin (Name). "Oh gak apa apa kok." Jawab (Name) sambil tersenyum supaya si Sanzu tidak curiga. "Senyuman mu itu sangatlah menakutkan." Balas Sanzu yang sangat jujur. "O iya. Aku butuh saranmu. Pilih film romance, horor aksi, atau komedi." Tanya Sanzu sambil menunjukkan tiga CD miliknya. "Hmmm… itu." Jawab (Name) sambil menunjuk salah satu CD. "Kau yakin?." Tanya Sanzu sekali lagi pada (Name). "Iya." 

         Ternyata CD yang ditunjuk (Name) adalah film horor aksi. "Oke baiklah, putar." Setelah memutar film, Sanzu duduk di sofa sebelah (Name). "Namamu siapa? Sebenarnya kau makhluk astral yang datang dari mana? Dan kenapa kau mengenakan dress dan high heels saat itu?" Tanya Sanzu sepanjang film berlangsung. "Aku (Name). Dan aku bukan makhluk astral. Aku lari dari pernikahan ku." Jawab (Name) dengan mata yang masih mengarah ke film. "Kau ini memang sudah nakal dari lahir ya,Sadako-chan." Ejek Sanzu yang diiringi sebuah kekehan. (Name) berusaha untuk tidak terpancing dengan ucapan Sanzu itu.

     Saat sedang fokus fokusnya menonton film, tiba-tiba ada scene 'pembuatan makhluk hidup baru.' (Name) yang melihat itu, spontan menutupi kedua matanya menggunakan tangan. "Ada apa kenapa kau menutupi matamu?." Tanya Sanzu, karena Sanzu sudah terbiasa melihat hal yang seperti itu. Tetapi (Name) tidak, karena (Name) masih normal. "Sudah kau tidak akan tau." Jawab (Name) yang masih menutupi kedua matanya. 

    "Sudah buka matamu scene nya sudah selesai." Ucap Sanzu. (Name) pun menurunkan kedua tangannya, dan meneruskan menonton film. 

Tiba-tiba:

 Sirine mobil polisi terdengar di depan kediaman Sanzu Haruchiyo. Sanzu mengecek dari jendela. Ternyata polisi itu menanyakan ke rumah-rumah, tentang seorang gadis yang hilang. "Oi Sadako-chan polisi diluar sedang mencari mu loh." Sindir Sanzu, ya padahal Sanzu tidak mengetahui jelas siapa yang mereka cari. "Eh.. MENCARIKU!!!!." (Name) panik bukan main, karena dia tak mau pulang dan dinikahkan dengan pria waktu itu. "E… Raja Iblis tolong gw plis…. Pliss…." Ucap (Name) yang masih panik. "Iya aku bantuin tapi syaratnya, lo harus ngikutin perintah gw. Mmmm… ?" Tawar Sanzu pada (Name). "Syarat lagi!?.". "Iya."Balas  Sanzu.(Name) pun setuju dengan syarat yang diucapkan Sanzu.

Buat kalian yang penasaran gimana struktur rumah Sanzu:

Buat kalian yang penasaran gimana struktur rumah Sanzu:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~tapi ini ala gw sendiri loh ya.

Hai guyss,👋Bayangin aja kalian tinggal serumah terus sama kang Sabu. Aww so sweet pasti ><.💖 Bayangin aja dulu, ngelakuinnya nanti nanti.

#tokrev. #wattpad. #Beranda. #Sanzu.
#Sanzu Haruchiyo.

 


Mine is A PSYCHOPAT._( Sanzu Haruchiyo×reader)*Tokrev.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang