"INCIDENT."

253 30 5
                                    


TAP.... TAPP.... TAPPP ...

"Eeee... Raja Iblis kau mau kemana?" Tanya (Name) yang melihat Sanzu berpakaian rapi dan dengan wig dan kumis palsunya itu. "Aku mau keluar membeli barang." Jawab Sanzu. "Boleh aku ikut?"Tanya (Name) sambil berjalan mendekati Sanzu "Kau mau ikut? Kau kan sedang dicari?." Tanya Sanzu balik. "Tapi aku ingin ikut." Ucap (Name) dengan wajah yang melas supaya dikasihani. "Wajahmu tidak usah seperti itu makin jelek tau." Ledek Sanzu. (Name) berusaha memendam kemarahannya. "Baiklah baiklah. Ambillah wig ku yang satu lagi.". "Dimana?." Tanya (Name). Sanzu menunjuk ke arah kamarnya. Dan (Name) pun masuk ke dalam kamarnya. Setelah lama mencari (Name) menemukan wig itu. (Name) memakainya dan pergi menyusul Sanzu di depan pintu rumah.

"Kau sudah selesai?" _Sanzu.

"Iya."_(Name).

"Kenapa kau memegang tali?"_(Name).

"Sini berikan tanganmu. Sini!....." Ucap Sanzu sambil menarik tangan (Name).

Sanzu mengikat tangan (Name) dan tangannya supaya (Name) tak kabur. Ya (Name) hanya pasrah karena maksud (Name) ikut dengan Sanzu adalah mencari udara segar. Mereka berjalan berdua sampai ke mall dengan tangan terikat satu sama lain. "Eh kenapa kau pergi ke Mall?" Tanya (Name) keheranan. "Sudah diam lah." Jawab Sanzu. Sepertinya Sanzu sedikit agak risih disini, karena dia tak pernah mengajak seorang gadis berjalan-jalan di mall. Sanzu berjalan masuk ke dalam mall. (Name) yang tangannya masih terikat itu pun hanya mengikuti saja. Tibalah mereka di sebuah swalayan di mall itu. "Apa dia sering berbelanja disini sendiri. Dari tampangnya sih meragukan." Batin (Name) dengan keraguan yang cukup tinggi lah ya. Sanzu melangkah masuk ke swalayan.

Sanzu melihat melihat barang disitu. "Eee.... Sadako-chan bisa bantu aku berbelanja, aku tidak biasa belanja sendiri." Ucap Sanzu. "Tuh kan bener, itu sebabnya dia bolehin gua ikut." Batin (Name) kesal. "Oii...ayo. jangan malah melamun." Ujar Sanzu. "Hmm... Iya iya." Jawab (Name) dengan wajah yang kesal dan pasrah. Setelah mereka berbelanja, Sanzu berniat untuk pulang akan tetapi. "Sanzu bisakah kita berjalan-jalan di mall lebih lama?." Tanya (Name) sambil menarik tangan nya yang terikat. Karna Sanzu gak tega jadi ia menuruti kemauan sang Sadako-chan.

Mereka berjalan-jalan di mall itu berdua. Hingga semua orang bergosip tentang mereka. "Ei lihat mereka pasangan yang serasi ya." "Lihat si pria tidak mau gadisnya hilang." "Ih mereka sosweet banget." "Ya semoga pasangan serasi seperti mereka itu segera menikah ya.". Kalimat-kalimat itu lah yang didengar Sanzu dan (Name), ya tetapi (Name) tak menghiraukannya beda lagi kalau perasaan Sanzu. Sanzu saat itu jantungnya berdegup sangat kencang. "Kenapa jika aku dekat dengannya aku selalu merasa seperti ini ya?." Batin Sanzu.

Setelah (Name) merasa bosan mereka berdua pulang. Saat ditengah perjalanan barang belanjaan Sanzu terjatuh dan (Name) melihat sebuah toko yang menjual makanan kesukaannya(taiyaki). (Name) hanya memandangi toko tersebut sembari menunggu Sanzu yang tengah mengambil barang belanjaan yang terjatuh. Sanzu tak sengaja menoleh ke arah (Name) yang tengah memandangi toko taiyaki itu. "Kau menginginkan itu?." Tanya Sanzu sambil berjalan ke arah (Name). "Gak gak usah ntar ngerepotin." Jawab (Name). "Ya Sudah kalau begitu ayo pulang." Ujar Sanzu sambil menarik tangannya. "Ish ... aku kira bakal dibeliin kek di film film. Ternyata emang film itu beda dengan dunia nyata ya. Apalagi dengan orang yang gak peka kayak dia." Batin (Name) kesal.

"HEII.... TUNGGUUU JANGAN LARI KAUU..!". BRUKK.... . "Ah anu maaf." Ucap seorang gadis yang menabrak Sanzu. Sanzu memegang erat tangan gadis itu seolah tak terima. "Sepertinya aku mengenalnya?. Bukannya itu adikku." Batin (Name). "Tunggu Raja Iblis lepaskan dia." Ucap (Name) sambil melepaskan cengkraman tangan Sanzu dari sang adik. Sanzu melepas cengkramannya yang kuat. "OIII.... KAU PENCURI BERHENTI KAU.." Gertak seorang penjual toko kelontong. "Tenanglah.. tenang." Ujar (Name) sambil memeluk adiknya supaya lebih tenang. Ya karena penampilan (Name) yang palsu itu Adik (Name) tidak menyadari bahwa itu adalah kakaknya. "Kau ini dasar pencuri ya!.. kembalikan barang curian mu!.."

Mine is A PSYCHOPAT._( Sanzu Haruchiyo×reader)*Tokrev.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang