" Nah anak anak sampai disini dulu pelajaran kita hari ini , jangan lupa kerjain PR nya halaman 44 ya! " Ucap buk ica guru matematika
" Oh dan buat kamu anak baru nanti tolong ke ruang guru sebentar ya buat isi nama kamu di buku absen " Lanjut buk ica meatap rena
" Sekarang buk? " Tanya rena
" Oh nanti aja istirahat ke dua ya "
" Baik buk " Ucap rena tersenyum ramah
Baru saja rena ingin beranjak dari tempat duduknya,namun sepertinya ia harus sedikit bersabar karena...
" Hai? Nama kamu rena kan " Ujar seorang lelaki
" Hai juga, kalo nama lo? "
" Oh iya lupa nama gue alden "
" Alden ya.... Nama lo bagus, cocok sama orangnya " Ujar rena tersenyum ramah
Sebenarnya itu bukan senyuman yang bisa di bilang ramah, karena rena terbiasa mempermainkan lelaki lewat senyuman juga perilakunya, seperti saat ini
Rena menatap alden begitu dalam membuat yang di tatap gelagapan tak karuan. Perlahan rena mendekatkan wajahnya kepada alden. Tatapan rena beralih menatap rambut lelaki tersebut.
Lalu tangannya menyentuh rambut alden seperti mengusap yang membuat jantung alden semakin tak karuan. Rena kembali menatap mata lelaki itu dengan lekat, lalu menjauhkan wajahnya dari alden dan memperlihatkan serpihan kertas yang diambil oleh nya
" Di rambut lo ada kertas yang nempel "
Ujar rena tersenyum ramah membuat wajah alden seketika merah menahan malu" G-gue kesana dulu ya ren " Ucap alden gugup dan hanya dibalas anggukan dari rena serta senyum yang masih setia menemaninya
Perlahan senyuman ramah rena hilang dan berganti menjadi datar .
" Gak seru " Gumam rena pelan menatap kepergian alden" Woy anak orang itu Kesian kalo lo ghostingin " Ujar lea berbisik
" Tenang aja gue udah gak tertarik kok "
" Lo udah tobat?! " Tanya lea dengan ekspresi tak percaya
" Enggak "
" Terus maksud lo gak tertarik itu apa?"
" Gue udah gak tertarik sama tipe cowok yang begitu, yang cuman di kasih senyum sama di usilin dikit malah baper " Ujar rena panjang lebar
" Gak seru" Lanjutnya menatap lea dengan tatapan bosan
" Banyak banyak istighfar gue ren punya temen kayak lo " ucap lea dengan tatapan tak percaya
" Gue kira lo udah tobat "
" Oh tentu saja belum bu bos " Cengir rena
" Lo gak takut kena karma apa? "
" Karma? Apa itu karma? Gak ada dalam kamus gue yang namanya karma " Ujar rena angkuh
" Awas lo ya nangis nangis ke gue karena di ghostingin balik sama cowok yang lo suka " Ancam lea
" Ya gak bakal kali la, lagian gue masih setia kali sama status single gue! "
" Karma itu ada rena! "
" Karma itu gak Ada Lea! Udah ah gak usah bahas itu lagi, kata lo mau ngajakin gue buat cobain nasgornya pak Daman! "
" Saman ren, pak saman bukan daman! " Ujar lea
" Nah itu maksud gue hehe yaudah yuk! Gue udah gak sabar ngeliat reaksi celsi kalo tau gue sekolah di sini juga " Ucap rena tersenyum senang
" Yaudah yuk "

KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGAREN
Short StoryMey Rena selviana gadis berparas cantik yang tumbuh di dalam keluarga yang sangat berkecukupan. sejak kecil ia selalu di tinggal kan oleh orang tuanya dengan alasan pekerjaan, yang membuatnya tumbuh menjadi sosok gadis yang haus akan perhatian dan k...