Chapter 7

413 70 3
                                    

Kini kedua belas pemuda sedang berkumpul di ruang latihan. Keadaan ruangan itu hening sangat hening, masing-masing berfikir cara agar keluar dari tempat yang tak selamanya 'aman' dan berpindah ke gedung karantina tanpa kehilangan anggota satupun.

Sunoo yang sedang tiduran di paha Heeseung memecahkan keheningan, "Just tell me what you waiting for?"

"Baby i've been waiting for." Jungwon menyahut.

"You all this time im faded." Beomgyu ikut menyambungkan lirik.

"Maeil bam im drunk and-" ketika Ni-ki yang ingin ikut menyambung liriknya terputus karena perkataan Sunghoon, "Nggak boleh drunk-drunk an, masih bocil." yang dibalas delikan mata oleh Ni-ki dan berucap, "Iya deh, tua." Ni-ki langsung mendapatkan pukulan kecil di pahanya oleh Sunghoon, "Sembarangan."

Ruangan yang tadinya sedikit ada kecerahan kini menjadi gelap kembali. Mereka semua sedang bingung dengan pikirannya masing-masing, bergelut dengan pikiran mereka.

"HAAAAA!"

Heeseung berteriak, sontak semua orang kaget karena teriakannya, Heeseung beranjak berdiri. Sunoo yang sebelumnya hampir tertidur jadi terbangun karena teriakan Heeseung.

"Ni-ki," Ni-ki menunjuk dirinya, Heeseung mengangguk meng-iyakan pertanyaan Ni-ki.

"Laptop Jay lo bawa, kan?" Ni-ki mengangguk, "Cari informasi tentang wabah virus ini," Soobin menyetujui ide Heeseung.

Ni-ki langsung mengambil laptop milik Jay yang tertinggal diruangan ini, beberapa ada yang ikut membantunya.

Setelah beberapa saat, "Hyung," Panggil Ni-ki. Sudah pasti semua orang yang ada disana merasa terpanggil, karena Ni-ki yang paling muda disini.

"U-uh.. maksud gue Soobin hyung sama Heeseung hyung," Soobin dan Heeseung menghampiri Ni-ki yang berada dipojok ruangan, Jungwon juga ikut serta menemani Ni-ki.

"Gue sama Jungwon hyung udah dapet informasinya," Ni-ki menyerahkan layar laptop kepada Soobin dan juga Heeseung, agar keduanya dapat melihat isi layar.

"Ada tempat namanya Suttle Dome, tempatnya ada dipinggir kota, butuh tujuh sampai sepuluh jam dari sini," jelas Jungwon, Heeseung dan Soobin mengangguk tanda mengerti.

"Tempatnya aman buat kita semua yang hidup, fasilitasnya juga lengkap udah di siapin sama pemerintah." sambung Ni-ki.

"Jake! Jake! Gambar peta nya, cepetan!" Jake yang merasa disuruh pun bergerak mencari sesuatu yang bisa ia pakai untuk menulis.

Dan gotcha! Jake menemukan setumpuk kertas polos yang tertata rapih di pojokkan tempat sofa berada. Setelah itu kembali duduk dan mengeluarkan pulpen dari kantong celananya.

Prinsip Jake, "Pulpen kadang bisa menyelamatkan kita." Entah menyelamatkan dalam konteks apa. Suka-suka Jake saja.

Setelah menggambar peta lokasi tempat karantina yang disebut Suttle Dome, mereka semua terdiam kembali. Menunggu informasi lebih dari Ni-ki.

"Ki! Ki! Itu apa itu!" Ni-ki bergerak melihat ke layar laptop yang ditunjuk oleh Jungwon dan segera meng-klik web tersebut dan memunculkan beberapa informasi.

Alive || ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang