Chapter 7

307 42 6
                                    

Happy reading~~



PLAK!!

"A-akhh.."

Panas. Rasanya panas sekali. Ditambah perih yg mulai menjalar di area pipi nya. Dengan tega nya Minho menampar keras pipi berisi Jisung. Bahkan sampai sudut bibir nya hampir mengeluarkan darah.

Ia pegang pipi yg terasa panas, ditatap nya sang suami dengan kedua matanya yg mulai berair.

"Kemarin rencana lo kan? Lo sengaja bikin makan malam dengan menu sebanyak itu kan?! Lo mau secara perlahan kasih tau Seungmin rahasia ini?! ITU KEMAUAN LO?! HAH??!!"

Jisung tersentak mendengar suara Minho yg kian meninggi. Satu tetes di sudut mata bulat nya sudah meluncur. Sakit di pipi nya tak seberapa, namun hati lembut nya yg terasa lebih sakit.

Ia tak menduga kalau sang suami akan menampar dirinya penuh nafsu, rasa panas kembali menjalar ke semua bagian pipi bagian kiri.

"S-sakith kakkh! Hiks.."

"Utututuu Sakit yaa? Sakit hm?" Minho mulai mengelus pipi gembul Jisung dengan lembut. Tapi tak lama setelah nya ia meraih rahang si manis dan mencengkram nya kuat. Membuat Jisung kembali merintih kesakitan.

"A-akhh!.."

"Ops.. Masih sakit? Maaf yaa..

..tapi kata maaf gak ada dikamus gw buat lo. Jadi yg sekarang ini.. Itu HUKUMAN LO HAN JISUNG!!"

DUGH!

"ARKHH!!"

Sungguh diluar dugaan. Minho dengan tega nya menghempaskan Jisung ke arah tembok samping pintu kamar Jisung, dan alhasil, ada bercah darah membekas di tembok itu.

Dahi Jisung mengeluarkan darah lumayan banyak. Bahkan sampai mengalir dahi nya menuju pelipis nya.

"Inget ya, jangan pernah berprilaku seolah lo kenal sama gue. Apalagi cerita sesuatu tentang gue ke Seungmin.

Ini baru awalan Han Jisung, kalo sampe lo buat ulah lagi, hukuman lo akan bertambah Han Jisung!"

Segera lah Minho pergi kembali menuju pintu apartemen nya, pergi meninggalkan Jisung lagi.

"Ah satu lagi, jangan pernah mengadul hal ini ke orang tua lo atau pun orang tua gue. Atau lebih tepat nya, jangan pernah bilang hal ini kesiapa pun. Termasuk dua adik kembar lo itu. Camkan itu baik baik!"

BRAK!

Pintu tertutup dengan kencang. Buat Jisung terlonjak kaget. Tubuh nya kembali bergetar hebat. Ditambah lagi air mata yg terus mengalir tanpa henti, dengan isak tangis yg perlahan semakin kencang.

Kepala nya berkali kali ia pukul dengan kencang, sangat ingin melupakan kejadian barusan. Tak ingin mengingat nya kembali.

Terlalu sakit jika diingat lagi. Hatinya terasa diiris pisau tumpul. Terlampau sangat sakit. Jisung tak sanggup lagi. Ia keluarkan semua tangisan nya, berteriak sangat kencang, seolah semua rasa sakit nya akan hilang jika berteriak sebagai pelampiasan.

"AAARRRRKKKKKHH!! hiks hiks.."

Perlahan isakan itu memelan. Memegang pelipis nya yg berdarah, lalu menatap darah yg belum mengering berada di tangan nya.

Iya tersenyum, lama kelamaan ia terkekeh sendiri dan tertawa hambar. Lalu menangis kembali. Layaknya orang gila.g

Namun penglihatannya perlahan memburam, ia melihat sekitaran terlihat berputar, kepala nya pusing dan memberat. Dan setelah nya..

Remember Me When I'm Gone [Minsung]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang