Chapter 14

91 62 19
                                    

H a p p y R e a d i n g

Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐

× • • • ×

"Jangan sentuh cewe gua!"tegas Arvan sambil menatap tajam ke arah Leon.

"Lepasin tangan gue"

Arvan segera melepaskan tangan Leon, "kenapa kalo dia gue sentuh,hah!"bentak Leon.

"Dia punya gue, dan gak ada orang satupun yang bisa segampang itu sentuh dia selain gue, faham!"tutur Arvan.

"Tapi cewe lu menggoda untuk gue sentuh gimana?"

Seketika perkataan itu membuat Arvan memanas, ia pun langsung mengepalkan jarinya dan bersiap untuk menonjok Leon.

Bguh

Bguh

Bguh

Tanpa hentinya Arvan terus menonjok Leon, sampai Leon tersungkur ke lantai.

Seketika seluruh orang yang berada di perpustakaan pun melihat perkelahian antara Arvan dan Leon.

"Arvan udah Arvan!udah stop!"perintah Alen sambil menahan tubuh Arvan.

Arvan melihat ke Alen "udah yah stop!"tutur Alen pelan sambil menahan Arvan.

"Ada apa ini?"tanya Bu Tiara dan Bu Yosi yang baru saja datang karena di panggil oleh salah satu temannya yang melihat perkelahian tersebut.

Muza datang dan langsung membantu Leon untuk berdiri kembali, "Lo gak papa"tanya Muza.

"Gue gak papa"tutur Leon pelan sambil mengusap darah yang kembali keluar di bagian ujung bibirnya.

Bu Tiara yang melihat tangan Alen di tubuh Arvan ia merasa sepertinya hatinya akan segera hancur.

"Arvan!kamu apakan dia?"tanya Bu Yosi.

Arvan menarik napasnya dalam dan berkata, "dia sudah melecehkan Alen bu"tutur Arvan.

"Loh Arvan tau dari mana, sedangkan dia ajah baru dateng" batin Alen.

Seketika orang yang berada di situ pun kaget mendengar perkataan Arvan barusan.

Alkira dan Dalia pun langsung menghampiri Alen, "Lo gak papa kan"tanya Dalia.

Alen pun hanya mengangguk saja dengan ucapan Dalia.

"Arvan duluan Bu yang mulai"tutur Leon sambil berdiri yang di bantu oleh Muza.

"Sudah,sudah, kalian ini saling salah menyalahkan, Leon, Arvan dan Alen, ikut saya ke kantor"jelas Bu Yosi pada mereka yang bersangkutan.

"Baik Bu"

Mereka segera berjalan mengikuti Bu Yosi ke kantor, Arvan langsung memegang tangan Alen dan berjalan melewati Bu Tiara yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ia tidak jadi menikah dengan Arvan.

"Awas ajh mereka!aku pastikan mereka gak akan pernah bahagia!" Batin Tiara sambil melirik tajam ke arah Arvan dan Alen yang berjalan melewatinya.

Alkira dan Dalia pun mengikuti Alen ke kantor, mereka berdua akan menunggu di luar sampai masalahnya selesai.

"Kalian yang masih disini bubar!"perintah Bu Tiara membubarkan mereka yang tadi melihat perkelahian tersebut.

× • • • ×

"Siapa yang lebih dulu memulai perkelahian ini?"tanya Bu Yosi pada mereka bertiga.

Alenia Arasya✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang