Typo adalah kesempurnaan sebuah karya yang tertunda.
Cerita murni hasil pemikiran gabut saya!
Happy Reading!
.
.Keluarga kecil bahagia Park kini tengah berjalan menuju rumah. Selama perjalanan tak henti-henti bapak dan ibu Park bergibah ria masalah tunangan sang anak.
Bagaimana tidak, seharian ini dia bertingkah manis sekali khayalaknya buaya jantan yang masih pendekatan yaa kalau dah dapat takutnya, takutnya doang nih ya si hoho balabala sweetie, cutie pie mereka do campakkan lagi. Di anggurin bukannya di apelin.
" Pih, Mih.. " Panggil si kesayangan keluarga Park
" Iya ho? " Jawab keduanya berbarengan
" Aw totweett.. " Goda hoho
" Hehe.. Engga mamih sama papih ko masih betah aja sih bicarain Uyong hyung? Ini udah putaran ke 5 loh kita mutarin komplek... " Tanya Jongho bingung. Kesal dia tuh, kan hoho udah kangen kasur, guling, selimut dan mainan-mainan yang ada di kamar. Belum lagi mau nyapain pohon apelnya satu-satu, belum pohon semangka.
Jongho mengembungkan kedua pipinya di belakang sembari melihat ke arah sang mamih dan sang papih yang terdiam sejenak di bagian kemudi.
" Udah 5 kali putaran emangnya? Perasaan papih baru 3 loh.. " Jawab seongwa
" Iishh papih mau berapa banyakk? 7 keliling? Hoho pusing malama piihh " Jongho mulai merengek
" Iya ho, abis ini kita lansung berenti di rumah oke? Lagian ya human jejadia kek Uyong loh bisa kek tadi kan mamih bingung jadinya ho"
" Hoho ga tau ah mih, males. Hoho mau sama seme lapak tetangga aja deh, Jaehyun sunbae gitu? " Jawab hoho sambil menaikan bahunya acuh
" Duuh, kalau ga inget pawangnya mah mamih juga mau.. " Seonghwa lansung memberikan deathglear kepada sang istri.
" Canda! Serius aja idupnya! "
.
.
.Flashback
Jongho masih asik dengan dunianya ketika dia di tepi kolam keluarga song, sembari merendam kakinya Jongho memulai pemikirannya yang tanpa batas dan di luar batas normal pemikiran.
Sedang kedua orang tuanya sedang memperhatikan calon menantu mereka yang tengah menjadi anak baik ayah dan bunda di hadapan mereka.
" Udah bunda, biar Uyong aja. Kan bunda udah cape tuh masakin tadi nyajiin lagi, belum bersihin rumah juga" Ucapnya sembari mengambil piring kotor di tangan sang bunda. Yeosang hanya memandang anaknya bingung, horror dan takut. Ia melirik ke arah suaminya seolah berkata
' yah, Uyong umurnya masih oanjang kan ya? Ga bakal meninggoy kan? '
' overdosis laki ornang kali 'lebih kurang begitu jawaban sang suami sambil menyeruput kopinya.
Sementara Uyong berberes di dapur para orang tua berlari untuk berkumpul di ruang tengah, merembukkan sesuatu yang mendesak.
" UYONG JANGAN SAMPE DAPUR BUNDA HANCUR YA! " teriak Yeosang sebelum memulai diskusi.
Selama mereka berdebat ternyata Uyong sudah selesai dengan pekerjaannya. Dia melohat sang dambaan hati di mungil kecil dan menggemaskan tengah duduk termenung di tepi kolam.
Dengan ide modusnya, di bawakannya lah Hoho senampan yang berisi 2 gelas jus jeruk dan cookies. Duduk lah dia si samping Jongho.
" Ehem, hoho.. Hyung duduk di sini juga ya. Hyung bawain jus ama cookies nih" Ucapnya lalu duduk di sebelah Jongho.
Jongho? Jangan di tanya dia masih sibuk dengan dunianya. Bahkan dia tak menyadari kehadiran Uyong dan berbagai bualan yang di katakan Uyong kepadanya.
Lain halnya dengan para orang tua ya g mendengarkannya dengan segala reaksi bahkan ada yang menahan sakit perut saat mendengar gombalan demi gombalan serta raut wajah malu-malu yang Wooyoung hadirkan.
" Eh? Hyung? " Hanya itu reaksi Jongho ketika dia sadar dengan pandangan polosnya menatap orang di sebelahnya dengan penuh sara tak bersalah.
Flashback off
.
.Seonghwa akhirnya memarkirkan mobilnya di teras depan kediaman Park.
" Tapi Hoho beneran ga denger atau liat apa-apa kan nak? " Tanya nya memastikan sembari mematikan mobil.
" Huum, iya papih.. Hoho bahkan ga sadar hehe.. " Nyengir Hoho
" Syukurlah, telingamu tidak ternodai"
Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah dan mulai membersihkan diri masing-masing terlebih dahulu. Dan Jongho? Setelah bersih-bersih dan ganti pakaian ia bergegas menuju kebun di belakang rumahnya.
" Halloo semuany,, "
Dan dia pin memulai kegiatannya untuk menyapa tanaman yang di berikan sang papih untuknya.
Di dalam rumah kedua orang tuanya hanya memandang anaknya dari balik dinding kaca sembari menimati teh hangat.
" Bobroknya alami mirip kamu pih "
.
.
.
.TBC
Maaf lama ga up ini lgi :'
Btw maaf kalau jdinya aneh dan ga nyambung ya :'Ini ga di edit, jadi maaf kalau banyak typo
Terima kasih telah mampir
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Family | SeongJoong [ Ateez ]
Short StoryHanya cerita tentang sang kepala keluarga Park Seonghwa dan istrinya Kim HongJoong serta teman-temannya dan kehidupan anak mereka . . . " PAPIIHHH KAMAR INI LOH BELUM BERSIIHH!! " Hongjoong " Iya mih sebentar " Seonghwa . . " Mamih ko gak ada takutn...