Sincerity 27

1.7K 307 58
                                    

Enjoyed. Happy Reading!












Tawaran yang dikatakan Sasuke, membuat Sakura tidak sabar untuk merasakan rasa es krim yang lain. Ia sangat jarang memakan es krim, hanya beberapa kali jika Hashirama membelikannya. Dan sekarang, ia bisa memakan es krim lagi.

Di antara keantusiasannya, Sakura bisa merasakan Sasuke meraih pinggangnya, lalu semakin merapatkan diri. Jantungnya kembali berdetak cepat, dan wajahnya merona.

Dalam diam, Sasuke memerhatikan wajah Sakura. Pria itu meletakkan mangkuk es krim ke atas meja, kemudian mengambil satu sendok es krim, lalu memakannya. Tapi, ia tidak segera menelannya, melainkan meraih sisi wajah Sakura, kemudian mencium bibir istrinya itu.

Sakura menahan napasnya, dan kedua matanya membulat. Rasa dingin yang terasa di bibirnya, dan lembutnya bibir yang menekan, membuatnya tak bisa berpikir; apa yang sudah terjadi? Dan sedetik kemudian, ia segera sadar——Sasuke menciumnya.

Lidah Sasuke mulai membelai bibirnya, memberikan sensasi dingin, hingga ia membuka bibirnya dengan spontan. Hal itu, membuat Sasuke memasukkan lidahnya, dan rasa manis dapat ia kecap. Ia pun memejamkan matanya, lalu meremas baju yang Sasuke pakai.

Sasuke meraih tengkuk Sakura, kemudian memiringkan kepalanya. Ia membelit lidah Sakura, kemudian memindahkan es krim yang ada di mulutnya ke mulut Sakura.

"Hmmmpph." Sakura melenguh pelan, dan menelan es krim yang tiba-tiba masuk ke dalam mulutnya. Wajahnya merah pekat, dan seluruh tubuhnya seakan tersengat listrik.

Suara lenguhan Sakura, membuat Sasuke meraih pinggang rampingnya, kemudian memindahkan tubuh istrinya itu ke atas pangkuannya dengan posisi menyamping.

Rasa manis dari es krim dan bibir kenyal Sakura, membuatnya tak ingin berhenti mencium gadis itu. Bibir Sakura membuatnya candu, ia ingin terus mengulum, melumat, dan bertarung lidah dengan Sakura.

Udara di sekitarnya mulai terasa panas. Sasuke mengelus punggung Sakura dengan lembut, kemudian turun ke pinggang gadis itu. Dengan gemas, ia semakin merapatkan tubuhnya, hingga ia bisa merasakan benda lembut menekan dadanya.

"Hmmmmpph," lenguh Sakura, ketika Sasuke membelai pinggangnya. Ia tak bisa melakukan apa-apa, selain menerima apa yang Sasuke lakukan.

Setelah beberapa menit saling bertarung lidah, Sasuke pun melepaskan ciumannya, lalu menatap Sakura yang terengah dengan wajah merah, dan bibir yang mengkilap.

"Oishi ka (enak kah)?" bisiknya.

Sakura membuka matanya, lalu berusaha mengatur napasnya. Jantungnya masih berdegub kencang, masih mencoba untuk memahami apa yang baru saja terjadi.

Sasuke mendekatkan wajahnya hingga ujung hidungnya bersentuhan dengan ujung hidung Sakura. "Kau takut padaku?" tanyanya.

Pertanyaan Sasuke, membuat Sakura mengerjapkan matanya. Dengan cepat, ia menjawabnya, "T-tidak. A-aku tidak takut."

"Yakin? Bagaimana kalau aku melakukan ini?" Tanpa aba-aba, Sasuke memasukkan tangannya ke dalam gaun tidur Sakura, kemudian mengelus punggung istrinya itu secara langsung.

Sentuhan Sasuke, membuat Sakura menegakkan tubuhnya, dan semakin merapatkan tubuh depannya ke Sasuke. "G-geli," cicitnya.

Tidak mendapati adanya raut ketakutan di wajah Sakura, Sasuke mengecup bibir mungil gadis itu beberapa kali. Tangannya menyusuri lekuk tubuh Sakura, lalu bermuara di pinggangnya.

"Eeennh S-Sasuke-kuuunh ... g-geli," erang Sakura, sembari menggeliatkan tubuhnya.

Reaksi Sakura, membuat napas Sasuke semakin terasa berat. Ia berusaha mati-matian; menahan hasrat untuk menerkam Sakura. Ia tidak ingin membuat Sakura ketakutan seperti pagi tadi.

SINCERITY [Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang