✨dua✨

5 1 0
                                    

Colab with leoniladellard
Staytune bby
Lv u

***

"Gib, ada adkel nyariin lo diluar."

Gibran menoleh ke arah ambang pintu, gadis itu ternyata tidak takut sama sekali dan bahkan mau menghampiri dirinya ke kelas.

Gibran bangkit lalu berjalan ke arah gadis tersebut, "berani banget ya?"

Gadis itu tidak menjawab malah melihat ke arah dalam kelas Gibran membuat Gibran masuk lagi tanpa harus cape-cape menyadarkan gadis itu. Saat akan duduk ada seseorang menarik tangan Gibran, Gibran menoleh.

"Kak Gibran ngapain nyuruh gue ke sini? Malah ditinggal lagi di depan pintu kelas."

Gibran akui gadis ini pemberani, karena sekarang ia tengah ditatap anak kelas Gibran dan tak terganggu sedikitpun.

Tania yang sejak tadi memperhatikan jadi mendekat, "lo siapa?"

Agatha jelas tidak suka dengan Tania karena Tania suka dekat-dekat dengan Reno, dan tunggu sebentar, kenapa tidak ada Reno di kelas ini?

Merasa dihiraukan, Tania semakin mendekati Agatha, "lo siapa?"

"Lo nggak usah mau tahu, dia tamu gue." Jawab Gibran kelewat dingin sampai Agatha menganga melihatnya. Gibran memang terkenal dingin, tetapi apakah lelaki ini tidak bisa menjaga perasaan orang sedikit saja?

"Reno!"

Reno yang baru datang ikut mendekati meja Gibran, melihat Tania yang akan menangis. Reno juga menatap Agatha sebentat seraya tersenyum. Namun jelas jika perhatian Reno berlebihan kepada Tania hingga tidak melihat Agatha di hadapannya.

"Lo kenapa Tan?"

Tania menggeleng, gadis itu berlari keluar kelas, Reno mengikuti gadis itu takut terjadi apa-apa, sedangkan Agatha melongo melihat kejadian barusan.

"Itu temen lo kena mental apa gimana sih kak?"

Gibran nyaris tertawa, namun tetap cool dengan pembawaannya, baru Agatha yang bisa membuatnya merasa sedikit lepas, padahal gadis itu bukan siapa-siapanya bahkan mereka baru kenal.

"Nanti ketemu sama gue di kantin."

"Lah kok?"

"Gue nggak nerima penolakan." Setelah mengatakan itu, Gibran kembali sibuk dengan buku di hadapannya membuat Agatha merutuki lelaki ini dan berjalan seraya menghempaskan kaki ke lantai.

***

"Ta? Lo beneran mau nemuin Kak Gibran?"

Agatha menepuk pundak Bella seolah menenangkan padahal yang seharusnya melakukan hal tersebut adalah Bella kepadnya. "Gue ikhlas, bakalan ketemu Kak Reno dong."

"Tapi pasti ada Kak Tania, Ta." Ujar Amelia menyadarkan.

Agatha memutar bole matanya, "dia mah masalah kecil, orang dia tadi pagi mental breakdown berhadapan sama gue."

Tak memperdulikan dua sahabatnya lagi, Agatha berjalan ke kantin sekolah, gadis itu tersenyum miring melihat Gibran duduk di meja pojok.

"Kak Gib."

"Hm." Balas Gibran, Gibran sedikit mendelik karena Agatha yang menyapanya malah menoleh kesana-kemari seolah mencari seseorang.

"Duduk." Perintahnya.

"Kak Reno mana kak?"

"Ngapain nanyain Reno? Lo urusan gue sekarang."

"Yah." Agatha berdiri tanpa permisi meninggalkan Gibran yang terdiam melihat gadis itu, hendak protes namun malas banyak bicara, akhirnya Gibran diam saja dan menganggap urusannya dengan gadis ini selesai meski ia juga bingung kenapa mempersulit gadis itu.

Ternyata Gibran salah tentang pemikiran nya di kantin, buktinya saja sekarang Agatha berada di depan kelasnya. Gibran tentu saja melewati gadis itu membuat Agatha mengekori Gibran dari belakang.

"Lo mau ngintilin gue lagi?"

Agatha refleks berhenti berjalan karena Gibran di depannya juga berhenti. "Kak, gue mau bikin kesepakatan sama lo, bisa nggak?"

"Nggak mau."

"Please kak." Ujar Agatha kembali memohon, namun Gibran melanjutkan jalannya tanpa memberi persetujuan.

"Kak Gib?"

"Nggak usah ngikutin gue, diem!"

Agatha menatap punggung kekar itu dengan tatapan sedih, bisa-bisa nya Gibran tidak tertarik dengan puppy eyes nya, sialan.

***

Rasanya gue typing udah 1k lebih deh kemarin, tapi sekarang kenapa cuma 500 an? Kesel bgt klo ngilang ngilang kaya crush gini

Ups

Tbc.

RAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang