2. eskrim atau laporin bunda?

2.5K 406 106
                                    

"Emangnya kenapa kalo salah satu dari kita pacaran?"

"Hn? Gapapa. Lagian emang perjanjian dan komitmen kita emang gitu."

"Kalo gitu gua mau jadian sama Reki."

"Lah anjing maruk lu babi"

                                     ~•~

Miya mendengus pelan saat tau jadwal pertama adalah fisika. Pemuda itu sangat tak berantusias dengan mapel yang membuatnya mengantuk dan ingin membuang guru yang mengajar. Sebab yang dia jelaskan bukan soal pelajaran. Tapi cara menjadi suami yang baik.

"Memangnya anak smp kek kita ada yang udah nikah?."

"Wah, pengen cepet cepet nikah "

"Pak nodai aku pak "

Kira kira itulah yang menjadi santapan Miya sekarang. Siapa juga anak SMP yang benar benar sudah menikah. Memangnya gurunya se kepo itu?. Entahlah Miya membuang pikiran buruk nya soal sang guru lalu mulai menidurkan diri di meja karena bel istirahat.

Selama jam pertama sampai jam masuk pun dia tak melihat gadis dengan surai lembut panjang sepinggang. Tak pernah dipotong. Pernah sekali, saat Miya tak sengaja membakar ujung rambutnya sewaktu festival di sekolahnya dengan kembang api. Sisanya [Name] ngamuk seperti orang gila dirumah.

Pada akhirnya pemuda itu berdiri. Mencari seonggok [Name] diruang osis. Hanya lewat. Tak benar benar mampir. Hanya mengecek ada makhluk halus yang biasa mengganggu nya atau tidak.

Pletak!

"Anak anjing babi ngen-"

"MULUT LU YE ANJING JAGA DIKIT!"

"SAPA SURUH LEMPAR GUA PAKE SEPATU. SAKIT JANCOK."

"Ya maap sepatu gua pens ama pala lu jadi gua lempar "

Miya mendengus lagi. Entah keberapa kalinya anak ini merasa kesal hari ini. Ingin membalas semua perlakuan [Name] tapi dia sadar [Name] siapa. Bahkan gelarnya pun tak terpakai jika sudah didepan [Name] dan bundanya.

"Au ah anjing."

"Btw lu mau jajan ga? Gua laper nih pen nyemil."

"Udah jam pelajaran babi"

"Lahiya? Ngapa lu nyusul gua kesini?"

"Lahiya juga jancok"

" Daripada lu dimarah mending lu bantuin gua ngerjain tugas ketos anjing. Babi laknat jahannam bener tu ketod-"

"Ketos" Miya meluruskan

"Oh iya, tu ketos ngasih gua tugas buat rekap seluruh absen seluruh kelas selama 3 taon lu bayangin miyatod!. ARGHH- BABI SEKALI KAW UDAH JOMBLO JADI BADUT KENA TOLAK UHUY PAPALE PALALE"

Miya memijit keningnya. Perempuan ini tak pernah bisa diam. Sampai tangan Miya langsung menarik kasar tangan gadis itu masuk kedalam ruang osis.

"Ada guru natap lu sange." Jelas Miya dengan tatapan sangar keluar. Tak ada yang tau status mereka. Kebanyakan hanya mengira teman kecil karena hanya [Name] yang bisa dekat dan bersama Miya.

"Lah anjing baru tau gua ada guru sange ma gua. Terlalu cakep gua nih." Ucap [Name] tampak percaya diri lalu mengibaskan tangannya di rambut merasa paling cantik.

Begitu melihat guru itu mencoba masuk ke ruang osis. Miya langsung menarik [Name] kepelukannya lalu bersembunyi diantara lemari buku tinggi yang sudah jelas sempit

"Sempit babi"berontak [Name]

"Diem, sayang."

[Name] terdiam. Mulutnya ternganga. Mencoba mencerna suara Miya yang menggema ditelinganya. Merasa sang guru telah pergi Miya melepaskan [Name] yang masih terdiam.

"Miya.."

"Apaan?"

"Lu manggil gua 'sayang' kan tadi? "

Pemuda itu langsung berjalan meninggalkan sang gadis yang terpaku. Lalu berjalan menuju kelas. Tak lama kemudian pemuda itu berbalik. Menggandeng [Name] lalu mengambil skateboard nya di laci miliknya.

"Bolos. Gausa bantah. Iyain aja."

~o0o~

Miya mengajak [Name] bolos. Hanya kali ini. Entah kenapa pemuda itu sangat ingin bersama [Name] lebih lama untuk hari ini. Mengajak sang gadis ke sebuah taman kecil yang lumayan sepi untuk bermain skateboard.

"Miya"

"Hm?" Miya hanya berdehem sambil membenarkan posisi kakinya yang sudah mulai meluncur.

"Gua kasih tau bunda ye. Lu maksa gua bolos bareng lu."

Miya memberhentikan skateboard nya. Lalu bersiap melempar sang gadis dengan botol minum kesayangan [Name].

"jancok. Sabar mazs, orang sabar pantatnya lebar."

Miya makin mendengus tak kuat dengan gadis ini. Lalu duduk dan menatap skateboard yang membantunya naik daun sebagai perwakilan Jepang. Melihat kesana kemari lalu tiduran di atas rumput hijau yang bersih. Diikuti [Name] yang tiduran disamping Miya.

"[Name], kadang gua mikir.. kenapa harus ada hubungan ginian antara kita tapi harus gua tutupin terus? "

[Name] terdiam lalu melihat kearah skateboard dengan Namanya dan Miya. "Miya, lu tau GUA PENGEN GETOK ELO PAS MASIH KECIL MAIN ASAL NERIMA AJE BABI."

Miya tertohok. Bukan mendapatkan sebuah saran. Malah mendapat amukan [Name] yang kesal dengan Miya.

"Lu juga maksa gua nerima anjing. Gainget lu sampe nemplok dikaki gua?."

"Ohiya. Eg gatau gua lupa."

"Biadab"

Hening sebentar sebelum [Name] menjalankan sebuah rencana.

"Eh kita bolos gua kasih tau bunda ye?"

"Dih cupu jahannam."

" Eskrim dulu."

Miya hanya mengiyakan. Janjinya satu borong 7 siapa? [Name]. Akhirnya sisa uang jajan Miya hanya tinggal cukup untuk besok. Itupun kalau [Name] tak beradab ini tak memalaknya lagi.

 Itupun kalau [Name] tak beradab ini tak memalaknya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A/n : gaje dan ooc. Tapi ku suka:3





𝙽𝚊𝚣𝚎 𝙼𝚒𝚢𝚊? || 𝙼𝚒𝚢𝚊 𝚌𝚑𝚒𝚗𝚎𝚗 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang