MAGIC OF LIGHT ✓[Terbit]

Prologue

*Typo bertebaran*

[Tolong tinggalkan jejak setelah membaca]

"Apakah kau percaya dengan mimpi-mimpi mu, apakah kau mewujudkannya?"

***

Ketahuilah beribu abad-abad yang lalu seorang Cenayang telah berhasil membuat impian orang-orang terwujud, semua orang begitu memuja sang Cenayang, sehingga akhirnya ada satu orang yang menginginkan tahtah Sang  Cenayang. Orang itu adalah The Dark. The Dark meminta bantuan dari Kakak nya sendiri yaitu The Shadow untuk mengutuk Sang Cenayang dan memantrainya. Namun Sebelum The Dark melanjutkan siasatnya, Sang Cenayang telah lebih dahulu tau siasat jahat dari The Dark Sahabat karibnya sendiri. Hingga suatu hari Sang Cenayang bertarung dengan The Dark ( sang kegelapan)  The Dark dengan bantuan dari Kakaknya sendiri yaitu The Shadow ( Sang Bayangan )berhasil memenangkan pertempuran sengit, Sang Cenayang pada saat itu mengalami kekalahan dan sekarat  di “ Green House ”  ketika hendak mengutuk Sang Cenayang. Merliam teman baik Sang Cenayang yang pada saat itu telah di kutuk lebih dulu menjadi seekor Merpati putih dengan bulu indahnya yang halus, lebih dulu menangkal sihirnya dan mereka pergi dari hadapan The Shadow. Dengan kepergian keduanya kini The Dark dengan senang hati menjadi tahta selanjutnya untuk menggantikan Sang Cenayang, dengan kini Aranda menjadi tangan kanan The Dark yaitu menjadi pemimpin dari Green House saat ini.
Sang Cenayang yang pada saat itu sedang sekarat memberi isyarat pada dirinya sendiri dan meminta bantuan kepada Merliam untuk mencarikan Sang Cenayang selanjutnya untuk menggantikannya. Cari lah orang yang didalam hatinya tidak memiliki dendam serta Ketahuilah orang yang memiliki ketangguhan didalam dirinya untuk terus bangkit dari keterpurukan nya. Itulah isyarat yang diberikan kepada Merliam untuk mencari Sang Cenayang berikutnya.

Seketika itu juga Cenayang meninggal pada saat  nafas terakhirnya dan Cenayang berubah menjadi rintihan Cahaya yang menerangi kegelapan Malam untuk  terakhir kalinya. Air mata dari Merliam kini membanjiri keheningan malam ketika teman lamanya kini wafat di depan matanya, Sorot mata Merliam tak kuasa menahan tangisannya. Dengan demikian Merliam kini pergi dari tempat meninggalkan Sang Cenayang dan bergegas terbang dengan kecepatan menembus kecepatan angin. Kepakkan sayap yang Merliam kepakkan terdengar halus hingga tak mengganggu keadaan malam. Merliam bergegas mencari orang yang tepat untuk menjadi Sang Cenayang berikutnya.

Merliam mencari ke mana-mana, namun tak berhasil mendapatkan orang yang tepat untuk menjadi Cenayang berikutnya, sehingga dia mencari dan terus mencari lagi di seluruh pelosok negeri untuk menemukan orang yang tepat dengan apa yang di isyaratkan oleh Sang Cenayang. Tanpa lelah Merliam tak berhenti di tengah jalan . Ribuan tahun berikutnya Merpati itu tak kujur mendapatkan orang yang tepat. Merliam bersinggah di suatu rumah melihat ada seorang wanita sedang hamil besar dan kemungkinan akan segera melahirkan.  Penasaran dengan wanita itu, Merliam terus memantau gerak gerik dari wanita itu.

Hingga beberapa hari berikutnya lagi wanita itu akan segera melahirkan dengan di temani oleh suami dan dokter yang sedang menangani kelahirannya. Tiba tiba Cahaya muncul dari atap rumah wanita itu sehingga Merliam tau apa yang ia tunggu tunggu akan membuahkan hasil yang sesungguhnya. Dengan perasaan senang dan keringat yang basah dari wajah merpati itu, tak sabar menunggu kelahiran dari anak wanita itu, yang artinya dia telah menemukan Cenayang berikutnya yang akan datang.

_____________________________________
To Be Continued...