"ayo kang semangat, bentar lagi puncak" seru pendaki yang hendak turun dari pos 4.
"Taiiii" kata Wawan dengan suara pelan itu, entah pendaki yang niat menyemangati itu mendengar atau tidak. Tapi Lani yang persis berada di sebelahnya langsung memukul kepala Wawan, "geblek lu" ucap Lani.
Bukannya emosi atau memukul Lani kembali, namun Wawan malah tertawa, "lagian bosen gua lan di gituin, udah kek diem aja gausah ngomong gitu, kesel gua bangke hahahaha".
Perjalan Sabtu pagi itu memang melelahkan, berangkat Jumat malam jam 11 dari Bekasi menuju gunung gede via Putri. Sesampainya di basecamp dengan mengurus pembayaran lewat calo, bukannya istirahat untuk pagi harinya, tetapi di paksa untuk terjaga dan packing ulang barang barang bawaan mereka berdua.
Calo tersebut memberi pesan agar sebelum jam 5 pagi dianjurkan agar lekas memulai perjalanan, sebab jam 6 akan ada sidak dari pusat kalau kalau pendaki tanpa mendaftarkan diri lewat online tidak diizinkan mendaki.
Alasan Lani dan Wawan tidak mendaftar lewat online karna pendakian itu memang sangat dadakan, Jumat sore bercanda untuk naik gunung gede dan terjadilah mereka akhirnya berangkat berdua kesana. Memang hal yang tidak patut dicontoh.
~~
"Nasi kuning!!!!", Suara itu berulang ulang terdengar dari luar tenda
"Lan, bangun. Udh pagi coy"
Wawan keluar tenda dan sengaja membuat pintu tenda terbuka supaya Lani terbangun. Benar saja, tak lama Wawan keluar Lani terbangun dan berteriak, "geblek lu wan, pengen bikin gua jadi es batu apa. Dingin ini gila", gerutu Lani yang masih di dalam tenda berselimut sleeping bag itu. Bukannya menutup pintu sebab takut Lani mengamuk, Wawan malah makin menjadi jadi membuka fly sheet dan layer pelindung tenda supaya angin semakin masuk ke dalam tenda."Hahahaha, makan tuh kebo. Bangun coy, sunrise nih, ngopi ngopi, sarapan, sebat, muncak", ucap Wawan.
Tak lama kemudian Lani keluar dengan jaket tebalnya dan memakai sepatu outdoor tinggi. "Gila lu", ucap Lani.
Lani keluarkan barang barang untung memasak dan membuat kopinya dari dalam tenda. Wawan bertugas menyiapkan bahan bahan makanan untuk sarapan mereka.
"Lan, sokap tuh cakep bener udah kaya Adinda Thomas", seru Wawan sambil mendorong pelan badan Lani yang sedang sibuk menggiling kopi.
Lani melirik orang yang ditunjuk Wawan sampai melupakan kopi yang sedang di gilingnya itu. Namun tangan Wawan mengusap muka Lani yang terus-menerus melihat gadis itu sampai air yang sedang di masak depan Lani tumpah karna sudah mendidih. "Weh gila langsung melek dah tuh mata hahahaha", ejek Wawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANI
PertualanganLani, pemuda yang terobsesi akan kisah Christopher McCandles. Pemuda yang memilih meninggalkan kota yang menyediakan segalanya, memilih menjadi seorang pejalan demi mencari jati dirinya.