Ester berasal dari kelas VII-b dan sekarang dia salah satu siswa di kelas VIII-b, jadi dapat dikatakan Ester merupakan penghuni tetap, atau kuncen di kelas B.Memang sebagian besar bahkan hampir setengah dari siswa kelas VIII-b ini awalnya merupakan penghuni tetap, maka mayoritas penduduknya saat ini adalah siswa kelas VII-b.
Karena sebagian dari mereka sudah saling kenal, Ester tak memerlukan usaha lebih untuk beradaptasi.
Setelah dia mengenal semua teman barunya, kini dia merasa lebih nyaman.
Meskipun sedih harus berpisah kelas dengan Kayla, yang merupakan sahabat sekaligus teman satu bangkunya dulu, Ester sekali lagi beruntung karena masih bisa satu kelas dengan sahabatnya yang lain.
Seli yang merupakan teman sebangkunya sekarang.
Fani, teman yang dulunya satu bangku dengan Seli. Bosan menjadi alasan mereka kini memilih untuk tidak lagi duduk bersama.
Terakhir, ada Tina, pada dasarnya ketiga sahabatnya ini memang anak mandiri. Jadi mereka memilih untuk tidak duduk satu bangku, dan sebagai gantinya duduk dengan teman baru di kelas VIII-b ini.
Tentu Seli termasuk pengecualian, asal tau saja Seli memang sengaja memilih satu bangku dengannya karena merasa kasihan dengan Ester yang pemalu. Ada rasa tidak enak karena dianggap tidak bisa mandiri, tapi Ester tau niat Seli padanya tulus, jadi dia merasa senang saja dengan keputusan gadis yang sedikit tambun itu.
Ester senang berteman dekat dengan ketiganya, meski begitu dia dengan ketiga sahabatnya tetap bersosialisasi dengan teman yang lain.
Kumpulannya kini bahkan lebih besar, meskipun tidak menyatakan diri bahwa mereka adalah satu geng, yang pasti jika salah satu pergi ke kantin atau wc, maka sisanya juga akan ikut pergi menemani.
So, orang yang melihat dapat berpendapat sendiri mereka ini satu geng atau bukan. Kenapa, bukannya memang seperti itu pertemanan perempuan, kan?
Ah jangan lupakan, ada Ifan yang mana dia merupakan sepupu laki-laki dari Fani, ya memang aneh, mereka hanya sepupu tapi nama mereka layaknya anak kembar, Fani-Ifan.
Tapi bukan itu poin pentingnya, melainkan fakta bahwa Ifan ini merupakan teman satu bangku Alan.
Ya, Alan.
Seminggu berlalu, Alan masih menjadi trending topic di kelas VIII-b ini.
Dan semuanya tak pernah luput dari pandangan Ester.
Bagaimana dia tidak bisa tidak tau saat hampir setengah gadis di kelas VIII-b ini juga terus membicarakan laki-laki itu, bahkan Seli juga.
Ester membuat kesimpulan sendiri, bahwa setengah populasi gadis dikelasnya ini menyukai Alan.
Kenapa tidak semuanya?
Tentu saja karena sebagian dari mereka sudah mempunyai pacar.
Gadis yang sudah memiliki pacar, tidak seharusnya mereka menyukai laki-laki lain selain pacarnya, kan?
Tapi kenyataannya tidak seperti itu.
Tak jarang Ester melihat masih saja ada gadis yang sering mengajak laki-laki itu bicara, padahal Ester tau gadis itu sudah punya pacar.
Kenapa mereka melakukan itu disaat mereka sudah punya pacar?
Beberapa minggu berlalu, tersisa beberapa waktu sebelum ujian tengah semester dimulai.
Seberjalannya waktu akhirnya rasa penasaran gadis-gadis dikelas VIII-b terhadap Alan mulai berkurang.
Meski itu semua tidak mengubah fakta kalau Alan adalah siswa laki-laki tertampan di kelas VIII-b. Atau bahkan di angkatan kelas VIII.
Ester tidak tau pasti tentang itu.
Satu yang Ester tau pasti, ternyata penggemar Alan bukan hanya dari kelas VIII-b saja.
Teman satu kelas boleh saja tidak merasakan ketertarikan lagi karena sudah mulai terbiasa. Tapi berbeda dengan siswi dari kelas lain.
Ester sepenuhnya mengerti, para gadis di angkatannya merasa penasaran seperti halnya gadis di kelasnya. Pasalnya Ester sendiri juga begitu di awal, dia malah menyangka bahwa laki-laki ini murid baru di sekolahnya.
Nyatanya bukan, hanya saja waktu mereka kelas VII kemarin, pemetaan kelas memang tidak linear, lantaran sedang adanya pembangunan ruang kelas baru, dan kebetulan kelas Alan ini ditempatkan sejajar di antara ruang-ruang kelas VIII, maka tak heran jika banyak dari siswa angkatannya merasa belum pernah melihat laki-laki itu.
Kembali kepada para gadis yang sering mampir ke kelasnya hanya untuk melihat Alan.
Ester kadang merasa risih saat gadis-gadis itu berkerumun menghalangi pintu, dan tak jarang mengintip dari balik jendela.
Bukan hanya itu, yang lebih membuat berita ini panas adalah bahkan calon kandidat Ketua OSIS juga menyukai laki-laki itu.
Terus, apa masalahnya?
Lagipula Ester sudah bertekad tidak akan menyukai Alan seperti gadis lainnya.
Tapi kenapa dia merasa sedikit kesal, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Cinta
Teen FictionEster sudah sering mendengar, "Cinta pertama tidak pernah berhasil!" Atau, "Cinta pertama akan tetap menjadi yang pertama, tidak akan menjadi cinta terkahir!" Pada intinya semua mengatakan padanya untuk menyerah pada cintanya, cinta pertamanya. M...