🦋PERTAMA🦋

79 60 18
                                    

Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk bahagia,jika Kau sendiri yang berusaha menghilangkan sumber kebahagiaanku

🌷🌷🌷

" Nalla Bangun Ini Udah Jam Berapa , Emang Kamu Mau Telat Hah? " Suara Membahana Nyonya Stamfor Menggelegar di indra pendengaran nalla yang kini sedang merengkuk didalam selimut tebalnya dengan menutup seluruh badannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Nalla Bangun Ini Udah Jam Berapa , Emang Kamu Mau Telat Hah? " Suara Membahana Nyonya Stamfor Menggelegar di indra pendengaran nalla yang kini sedang merengkuk didalam selimut tebalnya dengan menutup seluruh badannya

" Nal , dengar mama gak sih , bangun udah jam 7 loh " Teriaknya lagi mendekat keranjang nalla sambil berkacak pinggang

Merasa tak mendapat kan jawaban dari anak gadisnya nyonya stamfor yang diketahui namanya adalah HANI berusaha berfikir keras agar anaknya bangun tanpa harus membuang tenaga banyak dan tak menambah keriput di wajahnya

Lama berkutik dengan pikirannya akhirnya hani mempunyai ide Dia tersenyum miring menatap nalla dan mengalihkan pandangannya kearah sofa , dia berjalan menuju sofa dan mengambil remot AC yang tergeletak diatas meja dan menekan satu tombol disana

Beberapa menit kemudian nalla membuka selimut tebalnya dengan mengibas ngibaskan tangannya di udara sambil cemberut kearah mamanya

" Mamaaa , tega banget sih sama anak sendiri " rengeknya sambil mengucek matanya lucu sedangkan hani hanya mengangkat bahunya acuh

Hani berjalan menuju ranjang dan menarik selimut nalla agar bisa iya rapikan " Siapa suruh kalau tidur kayak orang latihan mati , jadi pantes diginiin " kata hana santai

" Wah aku dengar-dengar nhi ya , kalau ada seorang ibu yang menistakan anaknya sendiri bakalan dapat karma apa lagi anaknya secantik dan semanis aku ini , awas aja " ucap nalla menuruni tempat tidurnya , hani yang mendengar perkataan nalla melotot kearah anaknya

" oh jadi kamu nyumpahin mama , oke uang jajan kamu mama potong " ketus hani menatap tajam nalla yang balik melotot kearahnya

" yaya mama kok gitu kan nalla cuman bercanda ,damai yah " rengek nalla namun tak dihiraukan oleh sang mama yang hanya fokus membersihkan tempat tidur

" Mama damai dong kita , jangan dipotong uang jajannya , kan uang jajan nilla udah sering mama potong kalau di potong lagi bisa jadi gembel aku disekolah mama " nalla , yang masih setia merengek dan mengikuti setiap langkah mamanya , yang membuat hani jengah

" iya udah sekarang kamu mandi gih udah siang loh ini nanti kamu telat " ujar hani mengalah , nalla yang mendengar itu joget joget di tempat sambil meninju ninju udara keatas lalu beralih memeluk erat hani

" makasih mama kalau gak di potong berarti bisa dong mama naikin dikit uang jajannya nalla " hani langsung menatap anaknya yang masih setia memeluknya sambil menaik turunkan alisnya , karna gemas hani segera menjitak dahi nalla

" dikasih hati minta jantung yah kamu , nggak ada tambah-tambahan sudah kamu mandi sana bau jigong " Kata hani sambil menutup hidungnya pura pura kebauan , nalla yang melihat itu kesal sendiri

" enak aja orang wangi gini dibilang bau jigong , rusak kali tuh indra penciuman mama " gerutu nalla sambil berjalan menuju kamar mandi sedangkan hani hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya melihat anak gadis yang dia besarkan seorang diri selama ini .

Setelah beberapa menit nalla turun dari lantai dua dan berjalan kearah meja makan , terlihat hani yang tengah sibuk menata piring dimeja makan , nalla yang baru saja datang langsung mencium mamanya dan duduk di tempat biasa dia duduki

" nalla mau makan apa ?" tanya hani mengambil piring kosong untuk mengisikan makanan nalla

" roti aja deh ma soalnya udah telat juga ini " nalla menatap jam tangan putih yang melingkar indah ditangannya , hana hanya mengangguk mengerti dan mengambil sepotong roti mengoleainya dengan mentega dan menaruhnya di piring didepan nalla

Mereka makan dengan tenang , tidak mengeluarkan suara karna itulah peraturan yang selalu di terapkan oleh hani sampai akhirnya nalla membuka suara

" ma aku berangkat yah " ucap nalla berdiri dari duduknya sambil menyalimi mamanya

" tunggu mama panggilkan pak anton dulu " hani berdiri dari duduknya hentak memanggil sopir keluarga

" gak usah ma , aku udah dijemput fajar kok " ucap nalla yang langsung di tatap datar oleh hani sedangkan nalla sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti ini jika dirinya menyebut nama fajar

" kamu diantar pak anton jangan membantah " hani datar yang dibalas gelengan oleh nalla

" nggak ma aku mau berangkat bareng fajar dia udah jemput aku " nalla kekeh pada pendiriannya yang membuat mamanya geram

" Mama pikir kita sudah membicarakan ini , tapi mama tak akan pernah bosan untuk melarang kamu untuk berhubungan dengan fajar , apa susahnya sih nurut kali ini aja kenapa susah banget nalla ? " Ucap Hani mulai tersulut emosi

" Karna Cinta , Aku juga ngak akan pernah bosan memberitahu mama kalau aku nggak akan pernah bisa melepaskan fajar , karna fajar hidup aku kalau mama mau misahin kita berdua berarti mama mau aku mati " Nalla tak mau kalah melihat mamanya terdiam nalla hanya menghembuskan nafasnya kasar

" maaf ma aku nggak bisa jauh jauh dari fajar karna dia sumber kebahagiaan buat nalla , nalla berangkat assalamualaikum " ucap nalla menyalimi hani yang masih diam lalu berlari kecil keluar rumah

" maafin mama nalla tapi mau tidak mau kamu harus putus dari fajar , ini demi kebaikan kalian " lirih hani menatap punggung kecil nalla yang mulai menghilang ditelan pintu

🌷🌷

Nalla yang baru saja keluar dari rumahnya sudah disuguhkan dengan pemandangan yang indah didepan rumahnya , pangeran tampan yang sedang nongki diatas motor sport warna merahnya

Nalla berlari kecil kearah kekasihnya Fajar yang sepertinya belum menyadari kehadirannya

" SELAMAT PAGI YAYANG JAJA " Teriaknya yang membuat lelaki itu kaget sampai memegangi dadanya sambil menatap tajam nalla yang sedang cengar cengir , nalla memang lebih suka memanggil fajar dengan sebutan jaja agar beda katanya . oke lanjut...

" sakit kuping gue mendengarkan teriakan loh " kesal fajar menatap nalla

" maafkan gue kawan , yaudah yuk anterin princes cari cogan " ucap nalla menarik narik ujung jaket fajar , sedangkan fajar yang mendengar perkataan kekasihnya langsung menjitak dahi nalla cukup keras membuat sang empu menggerutu kesakitan

" jangan ngaur mending cari janda " katanya ikut ikutan ngaur

" yee sama aja ogeb , udah ah kuy berangkat nanti princes nalla telat , Kalau telat kan kita dihukum kalau dihukum kulit gue bisa gosong oh no bi- ehhhh " nalla menatap fajar kesal karna memakaikan helm secara tiba tiba lalu mengetuk helm yang dipakai nalla sekali

Tuk

" aduh sakit jaja , kebiasaan deh " ucapnya cemberut , fajar hanya mengangkat bahunya acuh

" cepetan naik atau mau loh gue tinggal " fajar menyalakan mesin motornya tanpa menunggu lama nalla langsung naik keatas motor besar fajar takut ditinggal ya walau nggak bakal ditinggalin beneran

" Udah , Sepiiii Majuuuu " Teriak Nalla sambil menunjuk kedepan memerintah lalu beralih memeluk pinggang fajar yang sedikit lebar , fajar hanya menggelengkan kepalanya melihat tinggah sang kekasih

Bahagia itu sederhana melihat orang yang kita sayang tersenyum saja udah cukup bagi fajar

🌷🌷🌷

Gini dulu deh , maaf yah kalau kurang bagus , insyaallah part next bakal lebih bagus lagi:))

Tekan bintang yang ada dibawah pojok kiri , jangan lupa voment juga , pokoknya tinggalin jejak deh , kritik dan saran dipersilahkan asal bahasanya sopan hehe😄✌🏻

  FANALLA  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang