BAGIAN 1

7 3 0
                                    

Selamat Membaca🖤



Sebutir air yang terus-terusan menetes dari langit membuat seorang gadis cantik berponi ini mendesah berat. Hari ini ia harus berangkat kesekolah, namun ia tidak berpikiran bahwa akan turun hujan dan gadis itu lupa membawa payung.

"Kalo aku terobos, nanti basah."

Dengan terpaksa, gadis yang diketahui bernama Alula Hazelie itu pun duduk dihalte menunggu hujan berhenti. Ingin sekali naik bus, namun hari ini ia membawa sepeda.

Tin!

Sebuah mobil berhenti didepannya. Menampakkan sosok lelaki yang mampu membuat Alula tersenyum setiap hari. Alula tahu, lelaki itu pasti akan turun membawa sebuah payung dan menyuruhnya untuk naik ke mobilnya.

Dan benar, lelaki itu pun turun dari mobil seraya memakai payung berwarna hitam. Lelaki itu pun mendekati Alula dan mengajak gadis itu untuk naik ke mobilnya untuk berangkat bersama.

"Ayo, La." ajak lelaki itu. Senyum Alula mengembang ketika lelaki itu masih setia menunggunya untuk berdiri. Alula pun berjalan disamping lelaki itu dengan perasaan yang hangat meskipun tengah hujan.

"Sepeda aku gimana, Bang?" tanya Alula saat masuk kedalam mobil lelaki itu. Lelaki itu hanya terdiam lalu mengeluarkan ponselnya.

Alula mengerti, Abangnya pasti meminta supirnya untuk menjemput sepeda Alula. Gadis itu tersenyum kecil, perhatian kakak kandungnya ini tidak berubah meskipun Alula dulu pernah melakukan hal fatal hingga membuat Abangnya itu hancur.

"Besok-besok biar gue anter sekolahnya, jangan coba-coba naik sepeda ataupun naik bus." ucap Abangnya namun pandangannya tetap kedepan. Tidak menoleh sedikitpun.

"Abang dingin ke Lula karena masih benci sama Lula?" tanya gadis berponi itu.

Lelaki itu menggeleng. "Gue gak benci sama lo."

"Lula bener-bener minta maaf sama Abang. Maaf karena harus jagain Lula dirumah sakit waktu Lula tipes, Abang jadi lupa sama pacar Abang." ucap Alula penuh penyesalan. Terlihat gadis itu menelan ludah berkali-kali hingga meremas jari-jarinya.

"Kematian itu takdir, La. Lo gak salah disini."

Tetap saja, Alula selalu dihantui perasaan bersalah. Abangnya itu malah menjaganya ketika ia dirawat inap karena tipes, bukannya menjemput pacarnya yang sudah lama menunggu dihalte bus sejak pulang sekolah.

Diduga, pacar Abangnya itu tertabrak sebuah mobil hingga terpental jauh. Informasi dari saksi yang melihat kejadian tersebut, pacar Abangnya itu ingin menyebrang jalan ingin menunggu taksi sambil mendengarkan musik dengan earphone.

"Lula tetap ngerasa bersalah, Bang."

"Jangan dipikirin lagi, lupain semua kejadian itu biar Kirana tenang." ucap Abang Alula.

Alula mengangguk. "Iya Bang, Lula bakal coba untuk gak inget-inget."

"Abang masih sayang?"

"Menurut lo?"

"Kalau Abang masih sayang, Abang juga harus ikhlasin Kak Kirana. Maksudnya, Abang jangan terlalu berlarut sedihnya. Kasihan Kak Kirana, dia pasti sedih liat Abang jadi kayak gini." ucapan Alula refleks membuat Abangnya itu menoleh. Lelaki yang berusia 20 tahun itu tersenyum dan mengangguk.

"Kamu benar, La."

"Pokoknya apapun yang terjadi Lula selalu dukung Abang. Cuma Abang yang Lula punya, Lula gak mau Abang marah bahkan kecewa sama Lula."

Abangnya hanya tersenyum dan mengangguk.

"Semangat, Bang Irga."

****

Dihari Rabu ini, kelas Alula mendapat giliran mata pelajaran olahraga. Dan biasanya, pengambilan nilai dilakukan dilapangan basket yang terletak diluar gedung sekolah. Namun, kali ini mereka mengambil nilai di lapangan basket yang ada didalam gedung. Berhubung cuaca hujan, jadi semua siswa dan siswi kelas 11 IPA 2 digiring ke lapangan basket dalam.

Dan hari ini, absen siswa dan siswi 11 IPA 2 nihil. Tidak ada yang sakit, izin, ataupun tanpa keterangan. Dan hal tersebut jelas membuat si guru olahraga-Pak Jo-merasa lega.

"Ini berarti masuk semua ya? Oke langsung aja, kalian praktik pengambilan nilai men-dribble bola basket. Dimulai dari absen A."

"YAAAAHHHHH!" seru gadis-gadis yang namanya berawalan dari A. Mereka protes karena baru saja selesai pemanasan-dan itu lelah sekali-malah langsung diminta untuk maju paling awal.

"Gak acik Pak! Minggu kemarin udah dimulai dari A! Sekarang tuker dong, mulai dari absen Z yang paling bawah!" celetuk salah satu siswi.

"Yasudah yasudah. Dimulai dari Zahran." ucap Pak Jo, dan cowok bernama Zahran itu pun berdiri lalu memulai praktiknya.

"La, lo kan masih cukup lama, mau ambil minum dulu gak?" tanya gadis cantik berambut hitam itu. Gadis yang dikagumi karena kecantikannya, juga keramahannya. Dan kini gadis cantik itu menjadi teman Alula disekolah bahkan dikelas.

"Kamu aja, aku masih belum haus." jawab Alula seraya tersenyum lebar.

"Kalo gak gue bawain aja ya punya lo?" tanya gadis itu.

"Yaudah, terserah kamu aja. Makasih ya." kata Alula.

"Oke. Sama-sama cute girl!" Sharine Amula. Gadis cantik yang disukai oleh para cowok-cowok SMA Lexander. Padahal dulu saat kelas 10, gadis itu seringkali diminta untuk gabung ke kumpulan gadis yang famous disekolah ini. Namun, Sharine selalu menolak.

"Gak mau, gue udah punya temen!"

"Gak bisa Kak, Alula udah cukup kok jadi temen gue. Ah ralat, sama si Devon. Mereka udah cukup jadi temen gue."

"Gue gak mau, jangan maksa!"

"Ngapain gabung sama geng cabe-cabean!"

Dan ya, Sharine berakhir pada Alula dan satu teman lagi yaitu Devon. Sejak kelas 10, mereka selalu berada dikelas yang sama. Sharine sangat nyaman berteman dengan Alula yang ceria dan sedikit polos, juga dengan Devon cowok yang super amburadul kelakuannya.

"Nih," Sharine menyodorkan botol minum milik Alula. Alula menerimanya dengan senyuman. Kedua gadis itu pun sama-sama meneguk air mineral yang sengaja mereka bawa dari rumah.

Tiba-tiba, Devon datang membawa bola basket. Sepertinya cowok itu habis bermain basket sendirian di bagian pojok lapangan.

"Ada ayang tuh, La!" tunjuk Devon ketika tiga orang cowok baru saja memasuki lapangan basket dan bersiap untuk bermain disana. Alula bisa melihat cowok dengan baju khas tim basket dengan nama dibelakang baju cowok itu.

Cowok yang selalu Alula kagumi. Cowok yang selalu Alula suka. Seseorang yang selalu membuat Alula bersemangat kesekolah. Namun, ia tidak berani untuk jujur kepada cowok itu tentang perasaannya.

Damian Adelardo.

Nama cowok yang Alula suka.

Dan juga cinta pertama Alula.











_____
8 Agustus 2021

Jangan lupa vote, juga komen!

Nikmati alur santai cerita Alula dan Damian:)

Especially YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang