You 2

260 17 2
                                        

Terlihat mata hari pagi cukup menyengat, Taeyong mempoutkan bibirnya ketika dia harus bersiap-siap untuk upacara, rasa lelah karena semalaman tidak tidur membuat dia kesal bukan main, langkahnya terus berjalan tapi matanya tak kunjung terbuka.

Jaehyun melihat bagaimana bawahannya itu mendapati setiap  langkah itu tak bersemangat, dia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan aneh bawahannya, bukan hanya Jaehyun, bahkan beberapa dari mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah wanita mungil itu.

"Apa yang dilakukan wanita itu semalaman? dia selalu saja tak bersemangat ketika pagi"

"Mungkin memikirkan bagaimana dia masih perawan saat umurnya sudah kepala tiga"

Yang membicarakan Taeyong langsung tertawa geli.

"Hei jaga ucapan mu!"

Mereka langsung menatap seorang pria berdiri di samping mereka "jangan katakan hal seperti itu tentangnya" kata lelaki itu "dia itu hanya wanita yang perlu diberi semangat"

Kedua orang yang sedang membicarakan Taeyong itu mengangkat kedua alisnya

"semangat?"

Pria tinggi itu mengangguk "karena dia belum laku sampai sekarang"

Kemudian mereka langsung tertawa keras, sampai-sampai mendapat beberapa perhatian dari rekannya, membuat mata Taeyong langsung segar dan terbuka lebar "ada apa? Apa ada yang sudah aku lewatkan?"

.
.
.

Pria tampan dengan kacamata itu duduk di bangku yang sudah disiapkan untuknya,  dia mendengarkan penjelasan dosen yang  berdiri didepan para siswa,  matanya mengawasi gerak-gerik seseorang di sana,  seorang gadis,  sedang serius mendengarkan penjelasan dosen.

Selama pengamatannya,  gadis itu tidak memperlihatkan pergerakan aneh,  atau berbau hal yang bersifat kriminal,  hanya seorang mahasiswa biasa yang mungkin tidak terlalu banyak bergaul.

Pria berkacamata itu kini memandang gadis yang duduk disamping gadis yang tadi diamatinya,  gadis yang cantik,  apa mereka berteman?

Mata kuliah selesai,  para siswa merapikan buku dan perlengkapan tulisnya,  satu satu dari mereka pergi meninggalkan ruangan tersebut,  hanya seorang pria tampan dengan kacamata itu menatap minat pada tiga gadis yang terlihat sedang berbicara ringan, meski jarak mereka cukup jauh,  dan kelas belum sepenuhnya sepi,  dia masih bisa mendengar percakapan mereka.

"Kalian ada rencana hari ini? "

"Kau taukan apa yang aku lakukan setelah kuliah"

Perempuan yang tadi bertanya menghela nafas "mengapa kau selalu sibuk dengan pekerjaan mu Doy?"

"Pekerjaan part time,  jadi tidak banyak waktu yang ku habiskan disana"

"Tapi tetap saja kau tidak ada waktu banyak untuk kami" Karina menghela nafas dan kemudian menatap temannya yang satunya. "Lalu bagaimana dengan mu, Joy? "

Yang ditanya mengangkat bahu "ada banyak hal yang perlu ku kerjakan hari ini"

Karina mempoutkan bibirnya karena kesal  "baiklah baiklah,  hanya aku yang memiliki banyak waktu disini"

Joy dan Doyoung terkekeh,  mereka kemudian mengelus bahu Karina "kapan-kapan,  kita jalan-jalan bersama,  bagaimana? "

"Baiklah..  "Pasrahnya.

Mereka kemudian berjalan keluar ruangan, dan kembali berbicara hal yang menyenangkan.

Johnny, pria yang berkacamata itu segera berdiri dan keluar dari ruangannya tadi.
.
.
.
.
"Kau sedang menunggu jemputan?"

YOU (JohnYong Ver.) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang