YOU 5

224 21 4
                                        

Hanya cahaya remang yang memenuhi ruangan itu, gemercik air terdengar sangat jelas dan memberi kesan misterius, matanya memutar kesegala arah, tubuhnya terikat disebuah kayu yang dia duduki, tak mampu bergerak, berteriak meminta tolong pun sulit, mulutnya terikat kain yang membuatnya sulit mengeluarkan suara.

Ruangan ini tidaklah sempit, tapi cukup untuk menampung banyak orang, tapi dia hanya sendiri dan dia ketakutan, keringat dingin terus bercucuran dari keningnya yang cukup lebar, berharap dan berdoa jika ada yang menolongnya, tapi hasilnya nihil.

Jangan tanyakan mengapa dia terlihat menyedihkan terikat sendiri disini, dia saja tidak tak tau, yang dia ingat sebelumnya dia datang ke bar, mabuk dan tak sadarkan diri, ketika matanya terbuka, disinilah dia, terikat menyedihkan dibangku kayu yang didudukinya.

Dadanya berdetak sangat kencang, suara lirih yang tak terdengar karena terikat itu terus saja berusaha berteriak, berharap kain yang terikat menutupi mulutnya ini berlubang agar dia bisa berteriak dan meminta tolong.

Dirinya tak tinggal diam, semua digerakkan, lelaki paruh baya itu pun tak sedikit mengeluarkan tenaganya untuk berusaha keluar dari ikatan ini, tapi hasilnya nihil, ikatan kaki dan tangannya tak juga lepas, dia lelah dan mulai menyerah, sampai dia mendengar suara langkah kaki.

Entah dia harus bersyukur atau bagaimana, yang pasti hatinya cukup lega, hingga akhirnya dia mengangkat kepalanya dan mendapati gadis cantik dihadapannya, membawa sebilah pisau dan tersenyum menyeringai padanya.

"Kau sudah sadar mr. Park"
.
.
.
.
Mata Taeyong membulat lucu, dilihatnya ikan-ikan cantik berjejer rapi dihadapannya, membuatnya merindukan ikannya yang telah tiada akibat ulah Jaehyun.

Pria yang menjadi kaptennya itu sudah berjanji mau menggantinya, tapi nyatanya aquariumnya masih saja kosong.

"Aku sudah habis kesabaran, dia terus saja meminta upeti padaku"

Pandangan Taeyong teralihkan kepada pemilik toko ikan hias "sudah berapa lama dia melakukannya? "

"Dua bulan yang lalu, sejak pertama aku mulai berjualan disini"

Taeyong mengangguk dan mencatatnya, pria tua dihadapannya ini belum lama menelpon kantor polisi karena semua barangnya dirusak oleh seseorang yang meminta upeti.

"Dia akan datang setiap hari kesini, meminta sejumlah uang, dia bilang untuk keamanan"

"Bisa kau jelaskan ciri-cirinya?"

Pria tua itu kembali menjelaskan, dan Taeyong dengan sigap mencatat semua penjelasan pria tua tersebut.

"Aku berharap nona bisa menangkapnya secepatnya"

Taeyong tersenyum "akan kami usahakan" dan kemudian dia membungkuk sopan "saya permisi, jaga diri anda, jika pria itu datang lagi, segera hubungi kami"

"Terimakasih nona"

Taeyong masih tersenyum sambil melirik ikan hias yang ada ditoko ini, kemudian dia mengehela nafas "sabarlah sayang, kelak kalian ada didekat ku" ucapnya dengan suara lirih, yang tidak didengar oleh pemilik toko.

Taeyong melihat sepedanya yang terparkir didepan toko, disamping sepedanya ada sebuah mobil mewah yang membuat Taeyong terkagum "andai saja sepeda butut ini bisa berubah jadi mobil" dia menghela nafas, hanya sepeda kepolisian yang bisa dia gunakan untuk patroli, karena jelas dia tak bisa mengendarai mobil.

Dia mulai mengayuh sepedanya meninggalkan toko ikan hias itu "aku sudah seperti berada didesa saja" ucapnya pada diri sendiri, nyatanya dia berada dipusat kota, yang kebanyakan memilih transportasi yang menggunakan mesin, Taeyong mulai bernyanyi menghilangkan kesunyiannya.
.
.
.
.
Mayat tergelatak tak berbentuk, wajah sudah tak lagi bisa dikenali, suatu yang mengerikan, bahkan yang menemukan awal pun tak berani untuk melihat, karena terlalu mengerikan.

YOU (JohnYong Ver.) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang