2

12 6 0
                                    

Setelah Aku dan Kak Prada resmi menjadi pasangan kekasih. Di hari berikutnya, Kami berdua sering menghabiskan waktu bersama. Aku diajak kemana dia akan pergi, seperti diajak ke nikahan, diajak makan, diajak ke toko buku dst. Tapi sayangnya itu tidak berlangsung lama. Kami hanya menjalin hubungan selama 1 minggu. Aku yang memutuskan hubungan secara sepihak.

Sebenarnya Kak Prada tidak ingin putus, namun aku menjelaskan padanya kalau ini semua karena saran dari kakak laki-laki. Aku mengatakan padanya melalui pesan elektronik, "Kak Prada maafkan aku, tapi kita harus putus", dia membalas, "Kenapa? Apa kamu sudah tidak suka padaku?", aku menjawab, "bukan begitu", dia bertanya lagi, "lalu kenapa kamu ingin meminta putus?", aku menjawab "kakakku bilang, kalau aku dan Kak Prada bukan muhrim, jadi tidak seharusnya kita berpacaran". "kalau begitu bagaimana kita ta'aruf an?" ajaknya. Aku membalas, "maaf Kak, tapi aku tidak bisa". Kak Prada berusaha mencari alasan agar aku tidak memutuskannya, namun aku tetap pendirianku yaitu putus dengannya.

Mungkin aku terlihat sangat egois dengan memutuskan Kak Prada secara sepihak, tapi ini semua adalah pilihanku. Aku menyukai Kak Prada, tapi aku sangat menyayangi Kakak laki-lakiku dan aku tidak ingin mengecewakan Kakak laki-lakiku. Sejak Ayahku meninggal, bagiku kakak laki-lakiku adalah sosok pengganti Ayah di keluargaku.

Waktu terus berlalu, aku dan Kak Prada tidak bertemu dan tidak lagi berkirim pesan. Aku mendengar dari teman kelasku, kalau Kak Prada sudah tidak lagi bekerja sebagai karyawan di sekolah lagi karena alasan pribadi. Entahlah, aku merasa bersalah. Tapi setelah aku putus dengannya, hatiku sudah tidak ada rasa lagi. Sepertinya rasa cintaku padanya sudah menghilang dengan sendirinya. "Apa karena aku hanya berpacaran selama 1 minggu saja?", tanya pada diriku sendiri, "Bisa jadi sih", lanjutku.

Dear U -  Ex-BOYFREIND #2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang