(3) KANTIN

47 6 1
                                    

Jam menunjukkan waktu istirahat di siang itu dan mulailah para murid berhamburan keluar dari kelas yang begitu membosankan sehingga terasa perut mereka berbisik ingin diisi dengan makanan lezat dikantin.
Namun ada beberapa murid juga yg masih tetap ingin dikelas untuk tidur sejenak merefresh otak mereka yang sudah lelah diajak berfikir tentang pelajaran tadi.
Salah satunya yaitu Karina. Seorang siswi berparas cantik saat ini tidak ikut dengan teman²(?)nya yang lain untuk pergi kekantin. Ya benci keramaian di kantin yang menurutnya sangat berisik.

"Astaga! Aku lupa membawa air minumku! Bagaimana ini? Masa iya aku harus kekantin? Ck males banget"

Karina berbicara kesal karena ketika ia memeriksa tasnya ternyata botol minumnya tertinggal dirumah. Dengn berat hati dia beranjak dari kursinya dan pergi kekantin.

Diperjalanan menuju kantin dia melihat kearah kelas adiknya Jisung, dan sepertinya adiknya itu sedang asik mengobrol dengan seorang siswa laki² lainnya. Tidak sengaja Jisung melihat sang kakak lewat didepan kelasnya namun dibalas tatapan dingin sang kakak seperti mengisyaratkan,
"Jangan hiraukan aku"

××××××××××××××××××××××××××××××××

Sesampainya dikantin pertama kali yang ia lihat yaitu keramaian para murid yang sedang asik mengobrol sambil makan.
Ia juga melihat winter, Giselle dan Ning ning.
Sebelumnya Giselle ada mengajak Karina untuk kekantin bersama mereka namun Karina menolaknya dengan alasan ia membawa bekalnya sendiri. Ya itu benar. Namun saat ini dia terpaksa ke kantin karena harus membeli air mineralnya.

"Hei Karina!" Teriak winter dari mejanya.

"Ayok kesini makan bareng kita" Karina menoleh dan berjalan menuju meja mereka.

"Hmm sorry... Aku kesini cuma pengen beli air mineral saja. Lain kali saja ya " balas Karina dengan sedikit tersenyum

"Yahh:( okedeh gak apa² kalo gitu"

"Ok bye"

"Byeee"

Ketika Karina berjalan menuju lemari es ia melihat kearah pojok kantin seorang mahasiswi yg sedang diperbudak(?) Oleh kumpulan Genk siswi. Lalu Karina mengambil minumannya dan berjalan santai melewati kumpulan Genk tersebut.
Awalnya dia hanya acuh dengan pemandangan tersebut tapi entah mengapa ada sedikit rasa kasihan terhadap siswi yang dibully tersebut.

"Lu tuh ya udah salah pake ngebantah  segala! Noh liat, gara² lu makanan gue jadi jatoh. Sekarang lu jilat tuh lantai sampai bersih! Cepet!"
Kata salah satu perempuan yang Karina pikir itu adalah ketua genknya.

"M-maaf aku gak sengaja kak~" perempuan yang dibully terus meminta maaf kepada sang ketua Genk tersebut sambil menangis.

"Bodo amat sama permintaan maaf lu! Sekarang jilat lantai ittu sekarang juga!"
Karina bingung kenapa para murid yang lainnya malah tidak ada yang ingin membantu perempuan tersebut yang ada mereka seperti tidak memperdulikan kejadian itu dan tetap menonton seperti itu adalah hal yang biasa terjadi.

Lalu ketika dia melihat kearah perempuan yang dia yakini adalah adik kelasnya(karena terdapat lambang kelas di lengan seragamnya) saat itu sudah berlutut dihadapan ketua Genk tersebut. Saat adik kelas itu dalam posisi berlutut ketua Genk juga menyiramkan segelas jus ke tubuh adik kelas tersebut dengan tertawa puas.
Karina menahan emosinya. Ya Karina geram atas tindakan yg ia lihat saat ini.
Karina pun berjalan mendekati kumpulan Genk tersebut sehingga membuat para murid berfikir bahwa Karina sedang mencari 'mati'.

Byuurrrr~

"Bagaimana rasanya jika tubuhmu baru saja ku siram air? Atau mau ku siram juga dengn jus yg sama?"
Ujar Karina yang telah menyiramkan air mineralnya diatas kepala sang ketua Genk tersebut dengan wajah dinginnya.

Hate + Hate = LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang