Suara dentingan garpu sendok yg mengalun di tengah² ruang makan yang saat itu dan berbagai jenis menu makanan yg tersaji menjadi saksi suasana di meja makan tersebut.
2 orang yang sangat menikmati sesuap demi sesuap makanan itu masuk kedalam mulut dengan penuh rasa kenikmatan.
Ketika sang anak laki² ingin memasukan makanan tersebut kedalam mulutnya dengan terpaksa pun terhenti karena sang ayah menegurnya."Dimana kakakmu?"
"Tadi dia ada di kamar dad" setelah menjawab itu anak tersebut melanjutkan kegiatan makannya
"Apakah kakakmu sudah makan ji?"
"Ntahlah dad"
"Hah... Anak itu kenapa susah sekali untuk makan" sang ayah menghela nafas sambil menggeleng²kan kepala memikirkan anak sulungnya.
"Bi, tolong panggilkan Karina kemari" perintah tuan rumah tersebut kepada pelayan mansion tersebut.
"Baik tuan"
Setelah mendapatkan balasan tersebut dari pelayan sang ayah tetap melanjutkan makan selagi menunggu anak pertamanya menghampirinya di ruang makan."Dad, aku sudah selesai makan. Aku ijin kekamar dan ingin beristirahat" ucap sibungsu yang beranjak dari tempat duduknya.
"Ya silahkan istirahat lah nak. Jangan lupa untuk belajar jangan hanya main hp saja" tegas sang ayah
"Iya dad aku paham" si bungsu pun berjalan meninggalkan meja makan tersebut.
Sebelum keluar dari wilayah ruang makan ia bertemu dengan sang kakak. Terlihat sang kakak memasang raut wajah yang begitu dingin dan si bungsu paham awal munculnya raut wajah seperti itu. Kakaknya sangat tidak suka berurusan dengan sang ayah karena masa lalu yang pernah ia hadapi. Sebenarnya dia sendiri pun ada sedikit kecewa tentang masa lalu tersebut namun ia pendam itu didalam dirinya namun jikalau suatu saat terjadi kelewatan maka ia tidak segan² untuk bertindak.
"Kak lu udah makan?"
"Nanti aja"
"Itu udah ditunggu sama Daddy di ruang makan"
"Iya aku tau"
"Ok gue kekamar dulu ya kak"
"Hmm"
Sebenarnya Karina itu sosok yang ceria dan banyak orang yang terpukau dengan senyuman dan tawanya dulu. Adiknya, Jisung pun sangat menyayangi sosok Karina.
Jisung adalah orang yang mengikuti trend saat ini makanya dia selalu menggunakan bahasa kekinian jikalau dengan orang² sebayanya atau teman²nya. Berbeda dengan Karina yang selalu menggunakan bahasa formal. Dia bisa saja menggunakan bahasa gaul seperti yang sering ia dengar dari teman²nya dan adiknya tapi ia merasa kaku akan hal tersebut.Ketika Karina sampai diruang makan ia langsung disambut dengan sang ayah. Suasana yang sepi di ruangan ini mungkin sudah menjadi suasana yang biasa ia alami. Tidak seperti dulu dimana sekeluarga selalu makan bersama dan selesai makan bersama tidak seperti saat ini yang selalu mengurusi dan mementingkan diri masing².
"Bagaimana kabarmu nak?"
"Hmm baik"
"Bagaimana sekolahmu hari ini?"
"Biasa saja"
"Apakah kamu sudah mendapatkan teman disekolah barumu?"
"Aku bahkan tidak memikirkannya"
"Karina, ini sudah seminggu kamu sekolah di sana dan kamu belum mendapatkan teman satu pun?"
"Memangnya itu penting bagimu dad?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate + Hate = Love
Random"Aku benci hidup ku, aku benci orang² disekitar ku! Siapa yang bisa ku percaya saat ini? Kenapa sampai sekarang aku mesti hidup dikehidupan ini? Orang yang dulu ku sayangi pun perlahan membuatku muak! Arghh! " Hallooo semua! Ayok mampir ke cerit...