"Wah, dia ganteng ya, Fa?"
Tanpa sadar, Sifa mengiyakan. Dia menatap malu-malu layar gawainya. Namun, tidak lama kemudian dahinya mengernyit. Itu bukan lagi suara sahabatnya.
"Eh!" Sifa hampir menjatuhkan HP-nya, terkejut dengan sosok yang ada di layar kini berdiri di sampingnya--dengan seringai tengil!
Gagal sudah Sifa jadi secret admirer.