Kalian pasti bertanya-tanya, kenapa Nomi bisa di penjara di sekolah ini. Sebenarnya Nomi merupakan pemenang di angkatan sebelumnya, dia menjadi gila darah karena pacarnya yang terbunuh di sekolah ini.
Karena keganasannya itu, sekolah menjadikannya sebagai mempersingkatkan permainan sekolah, makanya murid yang tersisa menjadi sedikit dengan singkat karenanya.
---------
Saat kami berlari, kami menemui loker yang dapat kami gunakan sebagai pisau ataupun perisai. Kopa memegang pisau sedangkan aku memegang perisai.
Hari makin gelap dan kami belum menemui tempat berlindung agar bisa istirahat. Kami melihat darah berlumuran di tanah dan bau mayat yang sangat busuk, aku memiliki rencana dengan Kopa untuk mengambil tulang dari mayat itu, karena tulang bisa menjadi senjata yang sangat kuat.
"Ternyata kau lebih mengerikan dari pada ku ya, tapi idemu sangat bagus" ucap Kopa,
Aku hanya terdiam, aku terpaksa karena memikirkan kita harus bertahan hidup agar bisa menghentikan Nomi dan kepala sekolah.
"Umm.. maaf, aku menyinggungmu?" ucap kopa dengan nada penyesalannya,
"Oh.. tidak, aku hanya merasa kita terpaksa untuk melakukan hal kejam ini agar kita bisa tetap hidup" ucapku
"Kau benar, pertama kita akan membunuh Nomi laluu...." "Kopa" ucap kami serentak,
"Pengumuman, total murid di sini adalah 300 orang. Makanan akan muncul di tengah lapangan, jadi kalian akan rebutan untuk mendapatkannya" ucap Kepala sekolah,
"Kita harus ke tengah lapangan?" ucapku,
"Kau mau memakan daging mayat yang di sini huh?" ucap Kopa sambil tertawa,
"Lebih baik kita memakan daging mayat ini, akan ku buat api di sini, bagaimana kalau Nomi ada di sana? Kita belum cukup persiapan untuk melawannya" ucapku,
"Ah- kau benar" ucap Kopa,
Aku memotong bagian paha murid itu dan Kopa membuat api agar kami bisa membakarnya, rasanya seperti daging sapi tetapi ini tanpa bumbu jadi Kopa hampir memuntahkannya, aku tetap memakannya walaupun rasanya sangat amis dan tidak enak.
5 hari setelah itu, murid tersisa 50 orang dan kami sudah membunuh murid di sini sekitar 10 orang dan memakannya agar kami tetap bertahan hidup.
"Aku sudah menjadi kanibal selama 5 hari, lebih baik kita mencari Nomi dan membunuhnya" ucap Kopa,
"Lebih baik begitu, aku sudah tidak tahan untuk memakan daging manusia lagi" ucapku,
Saat kami membicarakan Nomi, kebetulan sekali dia sudah berada di depan kami, tetapi tampilannya sangat berbeda, dia memegang bunga berwarna merah dan jari-jari korbannya di buat gelang.
"Sepertinya dia bukan manusia lagi, dia seperti raja iblis di sekolah ini" ucapku,
"Sstt... kau berisik, nanti dia sadar. Kita harus menyerangnya dari belakang, atauu kau memanggilnya dan aku bersembunyi utk menusuknya dari belakang?" ucap Kopa,
"Ide yang bagus, sekarang kau berjalan pelan menujunya, aku akan mengambil perhatian" ucapku dengan fokus,
Kopa berjalan menunduk seperti raja singa yang ingin menerkam mangsanya, dan aku mengambil perhatian Nomi agar dia mengarah kepadaku.
"HEII BOCAH PSYCHOPAT, LAWAN AKU!!" teriak ku untuk memancing perhatian Nomi,
Nomi berlari kepadaku tetapi saat mulai dekat, dia langsung berbalik arah dan menusuk Kopa. Aku terkejut dan tidak percaya, bagaimana dia bisa tau...
"Trick yang bagus, tetapi kau salah mengambil langkah anak kecil..." ucap Nomi dengan nada seramnya itu,
"Lariii Reiiii!!!! Tinggalkan aku!!!" teriak Kopa
"Tidakk!! T-tidak mungkin aku meninggalkan mu!!" ucapku sambil menangis,
"Huh? Pasangan yang romantis... sayangnya kau akan seperti diriku yang kehilangan orang yang kau sayang!!" ucap Nomi sambil menusuk Kopa di kepala,
"TIDAAKKKK!!!" teriakku,
-To Be Continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Solo Kill [End]
TerrorSekolah aneh yang menyuruh semua muridnya untuk membunuh dan bertahan hidup sampai 1 orang terpilih akan menjadi pemenang... ----------------------------------------------- (Credit : sampul dari pinterest)