Freya Designha

19 5 6
                                    


          Freya Designha, sesosok wanita kuat yang tidak akan menyerah pada pendiriannya. Yaps, dia seorang siswa dari kelas 1 SMA yang baru memasuki lingkungan barunya.

          Semua berawal ketika orientasi kelas dimana setiap siswa memperkenalkan dirinya dengan caranya masing-masing. Freya tertarik pada seseorang yang sama sekali belum dikenalnya.

          Freya yang sedang asik dengan pikirannya tentang bagaimana cara dia memperkenalkan dirinya pada teman sekelas dikagetkan dengan

         “Halo gais, apa kabar semua?” suara ini mengagetkan freya dan berhasil membuat paru parunya berdegub 5 ons lebih cepat dari sebelumnya.

          “Perkenalkan saya cowo terganteng dari kabupaten seberang” pengakuan yang sukses membuat seisi ruangan tertawa atas keprcayaan dirinya, kecuali Freya yang masih sibuk dengan fikirannya sendiri.

          “Nama gue Astreno Eclips, biasa dipanggil Reno kalau nona mau panggil sayang juga boleh. Dengan senang hati nona nona”. Sambil mengedipkan sebelah matanya.

          Ya, dia adalah Astreno Eclips cowo terkeren di sekolah yang banyak fansbase nya. Mulai dari kakak kelas hingga se-angakatan.

          Karakter dan pembawaan yang humoris sukses membuat wanita es manapun meleleh melihatnya.

          “Haiii Renooo” sapa penduduk kelas dengan gemuruh ramah. Senyum yang terpancar dari ujung bibirnya beuh berdemage gaess,

          “tambah cakep tu cowo” celetuk salah satu cewe bernama Irdani.

          “Gue ada kuis ni buat teman-teman tercinta, nih ya gue tulis di whiteboard. Clue : Isi kotak ini dengan angka 1 sampai 9 dan gaboleh berulang, jika dijumlahkan hasilnya sama semua.” Ucapnya menantang

8 4
5
7

          “Apa ni hadiahnya?” Sahut guru kece yang sedang mengawasi.

          “Gue kasih nomor HP dah!” ucap songong ni anak seberang.

          Freya yang dari tadi sibuk dengan bukunya, diam-diam ia memperhatikan setiap ucapan yang dilontarkan Reno. Freya juga dengan cepat menyelesaikan teka-teki ini.

          Bukan karena ia ingin mendapatkan nomor HP si anak songong yang diam-diam ia kagumi, melainkan ingin mendapat pengakuan atas kemampuannya.

          Tepuk tangan berserakan dikelas, tanda apresiasi padanya. Freya yang pendiam dan tak berani berbicara di umum hanya membalas dengan senyum manis darinya.

          Reno dengan wajah sepele said: “Oke, ntar gua kasi di parkiran”. Freya yang sedikitpun tak berharap akan nomor HP nya, ia mengacuhkan perkataan Reno ini.

          Dengan wajah polosnya freya bergumam “Dih, sapa juga yang doyan”. Yang juga didengar oleh Reno yang menatapnya sinis.

          Pulang sekolah di parkiran tak ada kejadian apapun. Sesuai dengan yang sudah freya ramalkan, tidak mungkin seorang badboy seperti Reno menepati janjinya meskipun hanya nomor HP. Bahkan mungkin dah lupa dengan perkataannya sendiri.

          “Lelaki macam apa yang mengingkari janjinya sendiri” gerutunya dalam hati. Langsung tancap gas mobilnya.

          "mungkin memang tidak ada yang bisa dipercaya darinya." Pikirnya hingga sampai di istana nya

FreyastrenoidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang